Artikel Agama

Renungan Tengah Malam; Berjalanlah Seperti Ular

Brader sekalian, pernahkan sampean melihat ular berjalan? Lihatlah, badan dan ekornya bergerak ke kiri ke kanan, meliuk-liuk, tapi kepalanya tetap lurus kedepan, tak sedikitpun kepalanya terpengaruh oleh bantingan kiri-kanan tubuh dan ekornya, kepala itu tetap mantap menatap pasti arah tujuan. Dia tak akan menyakiti, atau bahkan menyerang orang sebelum ia diganggu. Kalau ia makan kemudian kenyang ia nikmati makanan itu, ia cerna lalu ia rasakan, dia takkan pernah iri terhadapa makanan ular lain, dalam kondisi demikian ruhnya sedang memanjatkan puji syukur pada Tuhan atas Nikmat yang Dia berikan.
Bagaimana kita?
Tak semua orang mau belajar kepada ular ini. Inti dari ular adalah kepalanya yang mempunyai satu tujuan dengan pasti, sedangkan badan dan ekornya adalah ibarat cabang atau dinamika kehidupan yang selalu bergolak, melenggok kiri dan kanan penuh variasi, penuh diverensiasi, dan terkadang penuh sensasi. Sadarkah bahwa kita sering mempermasalahkan hal kecil padahal itu hanyalah masalah cabang, dan bukan masalah pokok. Sadarkah kita sering menyudutkan orang hanya karena cara dia berbeda dengan kita, padahal tujuan orang tersebut sama dengan kita, toh dia juga tak menggangu kita. Sadarkah kita sering menyalahkan orang lain, yang boleh jadi kita benar namun cara kita menyalahkan itu belum tentu benar. Dunia itu penuh dengan diverensiasi, hetrogenitas, dan pluralisasi, serta variasi.
Ular setelah makan dia akan diam dan menikmati makannya, mensyukuri kekenyangannya, menyimpan tenaga untuk berburu dikemudin hari, lalu dia tidak akan pernah melirik dan mengomentari apa yang dimakan ular lain atau bahkan merampas makanan ular lain. Bisakah kita diam menikmati makanan kita, mensyukuri apa yang kita dapatkan. Bisakah kita tidak menyerang sebelum diserang seperti ular? Sebagai blogger tentu makanan kita adalah tulisan, sebagai Ulamak makanannya adalah hukum agama, sebagai wartawan pasti makanan kita berita yang untuk selajutnya kita “ngisingkan” dalam bentuk tulisan. Ya, kalau kita tak mau berguru pada ular, maka susu sekolam akan rusak oleh segumpal tai yang kita ‘e’e-kan.

67 komentar pada “Renungan Tengah Malam; Berjalanlah Seperti Ular

  • sipp pak,,ayo ngulo bareng-bareng

    Balas
  • kesimpulane…bengi ikie ularnya minta jatah…wekekekekke…cari mangsa…buntutnya kekiri dan kekanan…xixixixixiix

    Balas
  • Kalo mimpi dipatok ular,pertanda bakal dapat jodoh.
    Kalo mimpi ngeliat ular kecil berubah jadi ular naga,pertanda bakal dapet pertolongan dari orang besar.
    Kalo mimpi ngeliat ular warna-warni,pertanda bakal dapet kebahagiaan.
    Walaupun cuma katanya,tapi mimpi yg berhubungan ama ular kok artinya bagus2 ya?

    Balas
    • itinya takwil mimpi ini kan katanya …. berarti gak jelas sumbernya …
      yang jelas tuntutan sunnah Rasulullah saw bahwa kalau mimpi bagus pujilah Allah swt dan mohon keberkahan-Nya
      kalau mimpi buruk, maka berlindunglah kepada Allah karena itu gangguan syaithon …. (maaf bukan maksud menggurui)

      Balas
  • koyo moco cerpen khalil gibran 😀

    Balas
  • Ular-ularan …. he he kisah menarik yang perlu disimak

    Balas
  • Berburu ular ke padang ilalang
    di tengah jalan bertemu byson
    inden mengular berbulan-bulan
    membuat hati menjadi byosen …….. xixixi ….

    ( siap ditimpukin fby ) 😆

    Balas
  • yen manusia makanannya nasi, tapi yang jelas ‘ular’ manusia kenapa ada bulunya? 😀

    Balas
  • pluralisasi tidak sama dengan pluralisme
    sebagaimana sosialisasi tidak sama dengan sosialisme

    Balas
    • akhiran -isme menunjjukkan paham atau aliran, sedangkan akhiram -asi menunjjukkan sebuah proses katau kondisi, itu juga mulai dari SMP, orang sudah faham.
      sebaiknya tidak usah mengedepankan rasa alergi!

      Balas
      • bukan begitu maksudnya mas bons, sayah berkomentar agar tidak ada yang terjerat salah kaprah …. sebagaimana uni soviet itu berfaham sosialis(me) … mungkin kalau salah kaprah bisa mengatakan bahwa itu adalah bagus …. demikian pula dengan pluralisme ….. 😀

        Balas
      • pluralisasi tidak sama dengan pluralisme
        sebagaimana sosialisasi tidak sama dengan sosialisme
        ==========
        coba, kita renungkan di bawah pohon toge
        apakah coment sayah ini mengedepankan alergi ???? xixixixixi

        Balas
  • dari beberapa sisi memang banyak hikmah yang bisa diambil dari ular ini
    tapi kalau pengen lebih komprehensip, tawon madu kayaknya sangat bagus untuk perumpaan dalam kasus ini ……… lawong tawon itu yang dimakan madu, ee-nya juga madu …. dia nyengat kalau ada yang ganggu, dan dia tidak individualis tetapi selalu bersama-sama dalam susah dan senang, ect … ect … 😆

    Balas
    • monggo saja kalau sampean suka tawon.
      tapi untuk kaus ini saya tidak setuju, karena tawon simbol persatua dalam satu jenis, sementara yang ini adalah bermacam-macam jenis, terjadi diverensiasi.
      ]Tawon tak bernah berhenti mencari madu, sementara ular ketika kenyang akan diam. itu poin yang penting

      Balas
      • kalau point itu yang ditekankan emang benar begitu dan sayah setuju kok …

        sayah cuma menyampaikan pendapat bahwa ada yang lebih komprehensip menurut sayah ….
        tawon sebenarnya mengajarkan kita bagaimana hidup berdampingan, tawon tidak memangsa yang lain, dia hanya makan madu (yang baik-baik) dan disamping menghisap madu, dia pun membantu melestarikannya dengan membantu penyerbukan … dan tawon pun tidak saling sikut dalam mendapatkan madu

        tawon pun tidak mengganggu yang lain, tetapi kalau ada yang mengganggu barulah dia bereaksi ….. artinya tawon bisa berdampingan dengan siapapun selama saling menghormati …

        dan tawon terus aktif bekerja, mengambil yang baik dan mengeluarkan yang baik tak henti-henti …..

        di al quran ada surah tawon ( an-Nahl )

        so kedua perumpaan di atas bagus dan OK …. 😆
        artinya kita membaca alam dan alam berbicara kepada kita …

        Balas
      • Itu tadi tawon tidak mencerminak perbedaan, kalu persatua ya. Satu sisi yang saya kehendaki dari ibarat ini adalah perbedaan cara kita menulis dalam sebuah blog, bisa dengn cara A-z dan semua beda, karakter beda, ada yang anti ATPM ada yang pro, ada yang menkritisi, bahkan ada yang frontal, ada yang bahkan ATPM itu sendiri membuat blog. Tujuan sama yaitu menyampaikan informasi .
        Kalau kita bisa seperti ular yang kepalanya tetap pada garis tujuan, sementara ekornya meliuk-liuk membentuk variasi dan diverensiasi bahkan pluralisasi dengan tidak mempermasalahkan isi konten orang lain, maka itulah ular.

        Balas
      • trit di atas adalah perumpaannya dan sedikit penjelasannya
        nah kalau reply di atasku adalah tafsilnya atau penjabarannya …. hehehe

        * tapi ada lho yang diserang kiri kanan tapi anteng dan adem ayeeeeeeeeeeeeeeeeeeeemmm sajah …. sapa tuch ????? kikikikik

        Balas
      • haisyah, kan dia dah kenyang dengan makanan sendiri
        kikikki
        dan menggunakan falsafah ular

        Balas
      • diskusi kita udah mengular nich …
        apa masih belum panjang …. ….. falsafah ular mana yang kita pake, ular buntet apa ular sanca ????

        Balas
    • sebenarnya alergi itu baik, suatu bentuk pertahanan terhadap sesuatu yang merusak, contoh orang yang alergi debu, maka dia akan menghindar dari debu agar selamat dan sehat ….

      sayah alergi dengan pluralisme, artinya kalau ada pluralist yang koar-koar cukup ditanggapi dengan … huatciiiiiiiiiiiihhhh …. lalu ucap alhamdulillah …. toh mereka diberi pengertian atau tidak tetap sajah ngeyel ……… 😆

      tapi bukan berarti lari diskusi, diskusi tetep jalan, tapi ya pake masker dulu biar gak ketularan virusnya itu lho ……….

      Balas
      • ybetul, membawa firus berbahaya, namun berbahaya hanya bagi kaum yang suka alergi, namun tidak berbahaa bagi yang lain. padahal alerginya dibuat sendiri

        Balas
      • disinyalir yang lain itu tidak menyadari bahayanya, sehingga tatkala debu datang, yo tenang-tenang sajah … padahal dalam debu itu banyak virus yang merusak kesehatan tubuhnya ….

        Balas
      • buktinya so far so Good aja, tak membat mereka murtadm kafiratau bahkan Musyrik lalu memluk 2 agama, hayo terus apa firusnya?

        Balas
      • justru meski saya bukan fans boy mereka, saya takut anggapan seperti itu justru hanya fitah belaka. Boleh jadi mereka lebih baik dari kita!
        inilah yang saya takutkan.
        Kita katakan mereka “mengobok-obok dari dalem” buktinya apa, lalu “menikam dalam selimut” juga buktinya apa, padahal yang dipermasalahkan hanya masalah cabang dan bukan masalah pokok, nabinya tetep Muhammad, rukun Islamnya tetep 5 rukun imannya tetep 6, hanya masalah cara bersikap, kenapa harus mengaktakan yang sekejam itu, bukankah kita muslim, mereka muslim, bukankah sesama muslm itu saudara, lalu menjelekkan sesama muslim itu dalam Al-QUran diibaratkan seperti makan daging temannya sendiri اكرهتموه “apakah kalian tidak jijk” begitu kata Allah

        Balas
      • buktinya apa ????
        sebenarnya pertanyaan itu tak usah sayah jawab, ibarat orang mencari di siang hari bolong, “di manakah matahari ????”

        satu pertanyaan mendasar buat mereka : “Setujukah Ahmadiyah dibubarkan? …..

        jawabannya tahu sendiri-lah ……… malah mereka membela “mati-matian”, lantas di mana rasa persaudaraan mereka terhadap sesama muslim?????

        Balas
      • kalau masalah Ahmadiyah, tar lagi ya beberapa menit lagi (artkel tentang ketegasan perlu dilakukan) akan muncul
        tapi hanya itukah kita bilang mereka menusuk didalam selimut?
        ter;a;u alergi

        Balas
      • perjalanan amat panjang dan melelahkan ….
        diskusi udah sering saya simak …
        terlalu banyak luka yang mereka toreh …
        pemikiran-pemikiran yang memutarbalikkan makna al-Quran …

        ini jelas melukai kaum muslimin ….

        kasus Ahmadiyah adalah salah satu akumulasi, tetapi ini menyangkut prinsip yang amat mendasar ….. jadi bukan masalah cabang lagi …

        Balas
      • padahal yang mereka lakkan hanya mengajak berbuat sesuai hukum negera, karena negara kita bukan negara islam, hanya sebuah negara Pancasila yang penduduknya mayorits Islam.
        KEmudian memutarbalikkan ayat Quran itu juga perlu lebih spesifik dijelaskan, dan bagaimana memahaminya, tak harus serta merta memandang mereka zalim

        Balas
      • Lalu di kemanakan UU tentang penodaan agama ????
        yang perlu digarisbawahi, bahwa sayah tidak setuju bertindak dengan kekerasan, tapi sayah sangat setuju bertindak dengan hukum
        bubarkan Ahmadiyah …. tak akan ada lagi gesekan-gesekan
        sayah setuju dengan pemikiran KH. Hasyim Muzadi, yang begitu tegas, tetapi lugas, luwes dan luas,
        ===================
        lebih spesifik ???
        yang bertanya lebih tahu daripada yang ditanya …. xixixi …

        Balas
      • Mereka pluralis juga mengakui itu tidakan Salah hmasiyah karena menyentuh dimensi pokok, mereka hanya menuntut penyelsaian yang berbeda itu saja, nungkin ada fihak yang langsung serang, ada yang mengadu menggodog dipemerintah, maklum ini bukan negara ISlam.
        tetap saya mempertanyakan ayat mana yang diputarbaikkan, jangan sampai kita mengatakan sesuatu yang itu merupakan kata orang lalu kita mengikutinya hanya karena sefaham, tanpa bisa menunjukkan apa yang diputarbalikkan.
        sekalilagi sya taakut ini bisa mengarah pada fitnah

        Balas
      • Apakah nanti ujung2nya menyalahkan Quraish shihab karena anaknya ngak berjilbab?
        Yng jelas aku mewajibkan istriku berjilbab

        Balas
      • siapa yang menyalahkan ???
        yang salah itu mengatakan bahwa memakai jilbab tidak wajib …

        Balas
      • Semoga kang uDIen tidak bosan dengan perdebatan ini, karena kalau saya pribadi berdebat itu mencerdaskan asalkan tak ada dendam.
        [[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[
        bagi saya itu masalah khilafiyah, dan yang terang-terangan menuturkannya adalah Quraish Shihab. dalam fiqih sendiri aurat yang ditutup juga merupakan masalah hilafiyah. Bagi saya beliau tetep guru saya dan saya mengakui keilmuan beliau dan say sepakat tetang pakaian orang Indonesia tak harus sama dengan Arab, tapi saya sekali lagi katakan bahwa saya mewajibkan istri saya memakai jilbab, karena itu lebih menjaga.
        [[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[
        dalam hal ini kita sama-sama gado-fado, karena kalau sampean ikut mufasir salafi atau wahabi maka sampean akan mengharamkan musik, lalu QUrish shihablah yang menghalalkan musik
        saya suka main musik, walu sekarang saya sadar banyak sekali muzaratnya musik ini, tapi jilbab tetep walau nggak wajib, harus pakek.
        aihihihi kan gado-gado, satu hal ikut Bin Baz, satu hal ikut Quraish SHihab.
        Jas bukak Iket blangkon sama jugak smi mawon

        Balas
      • heheheh ….
        sejak awal sayah eksis di blog motor bukan sekedar ingin tahu tentang motor secara fisik, kalau ditanya tentang mesin ??? nol besar sayah ini bons (tapi saya sekarang mulai banyak tahu tentang motor), komitment sayah ingin belajar berdiskusi dan berdebat bahkan sayah ingin bahwa dibalik perbincangan tentang motor ada sisi-sisi lain yang bisa kita gali, baik sisi ekonomi, politik sampai sisi kemanusiaan …

        mas Bons juga tahu kan, bagaimana sayah berdebat dengan gustri ketika gempa ayumi, sebelum tercapai suatu titik yang terang akan sayah terus kejar ….
        tapi sayah dan beliau tidak ada dendam …. bahkan sayah mengakui kalau memang ada salah ….
        demikian juga dengan masbon, saya senang sekali dan sayah banyak belajar dari masbon … jangankan dari masbon, dari seorang jaos pun sayah banyak belajar

        =========
        adapun dengan Bpk. Quraisy shihab saya juga sering menyimak tafsir al-misbah kok, saya ambil yang benar dan saya bersinkan (xixixi) yang salah, menurut sayah jilbab itu tetap wajib, namun pelaksanaannya tidak mesti sama dengan di ARab ala salafy, sing penting tidak menampakkan aurat.
        sayah sangat menyayangkan, Beliau begitu berani mengatakan jilbab itu tidak wajib, seharusnya beliau mencari solusi, gimana kesadaran para muslimah ini mau memakai jilbab dengan penuh kesadaran ….

        adapun musik, saya setuju dengan pendapat bahwa musik itu halal dengan sarat liriknya tidak mubadzir dan mudhorot, dan penyanyinya tetap menjaga kesopanan …..

        betapa banyak kerusakan generasi muda kita akibat tayangan-tayangan yang tidak bermoral ………

        sayah hanya counter attack yang menurut keyakinan sayah apa yang dilakukan JIL cs itu sangat berbahaya, bukan berarti sayah mengafirkan meraka dst …. kan itu hanya hak Allah SWT ….

        semua yang kita diskusikan hari jadi catatan sayah untuk kemudian sayah buka lagi dan dikunyah-kunya … hihiiiiiiiihhh (taufik.mode: on)

        ampe sinih dulu ya bons, ngantuk …. 😆

        Assalaamu ‘alaikum wr.wb ….

        Balas
      • otreh kang uDien terimakasih
        sampai jumpa, baik dikehidupan maya maupun nyata tetap terima dengan lapang dada.
        waalakum salam wr.wb.

        Balas
    • dah liat weeeeeee…. gaketipugaketipu….. 😈

      Balas

Tinggalkan Balasan ke jenderal Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.