GPNews

Anlisa Gendengatif James Bons: Tak Seharusnya Honda Pelihara Banyak Singa Di Kandang MotoGP

Brader sekalian, crash yang dialami Dani Pedrosa setelah diblok oleh Simoncelli Di GP Le Mans Prancis hari Minggu kemarin sungguh merugikan 3 fihak secara langsung, yakni Honda selaku pabrikan, Pedrosa selaku penderita, dan Simoncelli sendiri si pelaku yang dikenai penalty. Ya, faktor non teknis memang sering menjadi kendala ketika sebuah tim merasa secara teknis percaya diri dan memang diatas kertas mereka luar biasa, namun justru non teknis inilah ganjalannya, seperti dalam tulisan James Bons yang lalu ini.

Bagaimana tidak, seharusnya sesuai dengan sesumbarnya pada artikel ini Honda akan menyapu bersih podium Le Mans, dan itu bukan omong kosong belaka. Pasalnya sejak free praktis 1-3 podium selalu disapu bersih oleh Honda, kualifikasi juga demikian, lalu warm up tak terkecuali, dan saat awal hingga pertengahan lomba, sepertinya Honda memang akan menyapu bersih podium, namun ternyata dibuyarkan oleh ulah Simoncelli tersebut. Harapan Honda untuk sapu bersih podium dan menjadi pmuncak klasmen sementara gagal total CIA-CIA HONDA GAGAL JADI TUKANG SAPU!!!

Sementara itu kerugian yang dialami Dani Pedrosa adalah karena crash ini dia mengalami luka collar bone alias tulang selangka (pundak) yang tentu harus mendapatkan perawatan intensif, dan mengganggu race berikutnya. Selain itu pemuncak klasmen yang digadangkan bakal jadi milik Dani Pedrosa minggu ini secara pribadi dan milik Honda secara kolektif seharusnya bisa direbut dari Lorenzo. Selisih yang tak sampai 10 poin yang seharusnya di salip, kini buyar sudah, ketika orang bertanya siapa pemuncak klasmen maka andai menang para FBH dengan lantang menjawab HONDA, kini mereka terpaksa bilang YAMAHA, ya semua gagal total.

Adapun Simoncelli yang sedianya akan berada di urutan 2 atau 3 harus menerima penalty dan tergeser ke urutan 5, ini tentu berpengaruh pada nilai yang diperolehnya. Di peringkat Simoncelli makin jauh dari pemuncak klasmen sementara yakni Lorenzo yang makin kukuh dengan 78 poin diikuti Casey STONER dengan 66 poin, lalu Dani PEDROSA yang seharusnya bisa menyalip Lorenzo kini harus puas tak dapat tamboahan poin dan masih di urutan 3 dengan 61 poin, sementara Andrea DOVIZIOSO dari tim Honda mengoleksi 50 poin. Poin Simoncelli sendiri baru 22 dan berada di urutan 8 klasmen sementara.

Brader sekalian, tak seharusnya Honda mengumpulkan bebrapa singa dalam satu kandang, ya seperti inilah efeknya para singa akan mengaum lupa siapa yang membayarnya. Honda setidaknya pernah mengalami hal ini dulu ketika menduetkan Hayden dan Pedrosa, lalu pada saat race tinggal beberapa kali lagi, Pedrosa dan Hayden terlibat adu balap salip-salipan seperti kemarin dan hasilnya keduanya ndlosor, juara dunia yang seharusnya milik Hayden saat itu terpaksa buyar, untungnya pada race berikutnya Rossi ndlosor sehingga Hayden juara. Pengalaman serupa juga dialami Yamaha yang memelihara 2 singa yakni Rossi dan Lorenzo, dan setelah terjadi friksi rossi langsung pergi. Ingat seorang Jose Mourino tak bisa membawa Madrid juara adalah juga disebabkan terlalu banyak singa mengaum menonjolkan aumannya.

Atau boleh jadi ada pandangan lain dalam benak Honda untuk menerapkan strategi “patah satu masih ada satu lagi”, ketika seorang bintang jatuh seperti saat Pedrosa jatuh kemarin masih ada Stoner yang bisa juara, lalu saat Stoner jatuh crash dan klesh dengan Rossi, Pedrosa masih bisa di depan. Hemmm siapa yang tahu? Yang jelas mengumpulkan singa dalam satu kandang sangat berpotensi klesh seperti menampung bom yang siap meleduk.

63 komentar pada “Anlisa Gendengatif James Bons: Tak Seharusnya Honda Pelihara Banyak Singa Di Kandang MotoGP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.