Speed Di MotoGP Tak Dibarengi Safety, Rider Banyak Jadi Korban.

Brader sekalian makin hari kecepatan motor di MotoGP makin bertambah, para biker dan pabrikan rame-rame berusaha agar motornya menjadi paling cepat. Maka motorpun betul-betul makin cepat dan memang bisa menembus speed psikologis yakni diatas 300km/h. Sementara itu sebaliknya, piranti safety riding nyang seharusnya juga lebih diutamakan kini terkesan di nomor duakan. Lihatlah bagaimana tim Repsol Honda dengan menggunakan tipe wearpack dengan teknologi airbag dari Alpinestars namun masih saja Dani Pedrosa mengalami insiden terjatuh di MotoGP, apakah ada yang memperhatikan bahwa wearpack yang digunakan oleh pembalap berbadan mungil itu terlihat lebih besar karena airbagnya mengembang? Jika iya, berarti ada 2 alternatif jawaban yang bisa ditarik, yaitu airbag pada wearpack Pedrosa tak bisa melindunginya dengan maksimal atau jatuhnya tidak tepat pada bagian yang dilindungi airbag. Sehingga Pedrosa mengalami pergeseran pada tulang bahunya.

Sementara Rossi, lihatlah, hingga kini lukanya musim lalu masih belum juga puliha, lalu bautista juga masih bergelut dengn luka ini, juga masih banyak biker lain yang ndlosor dan ternyata belum terlindungi dengan maksimal oleh wear pack. Bagaimanapun kecelakaan itu, jelas perlindungan wearpack tetap harus selalu diusahakan seaman mungkin, bayangkan wear pack yang katanya sudah menggunakan pelindung tambahan bernama airbag nyatanya tidak bisa melindungi Pedrosa dari cedera bahu. Padahal letak airbag justru terdapat di bagian bahu dan difokuskan untuk melindungi bagian utama tubuh manusia. Misalkan semakin banyak para rider ini cedera tentu menambah ketidak seruan race, dan ini tentu mengurangi bobot balapan itu sendiri kalau tak seera dicarikan solusinya.

Ya, komitmen para produsen wearpack pun kembali diuji. Bagaimana menciptakan wearpack yang lebih tangguh untuk mencegah terjadinya cedera pada pembalap yang mengalami insiden terjatuh. Makin maju tehnologi tentunya juga makin maju pula piranti safetynya.