GPNews

Kuda Jerman Kalah Powerfull dari Day Kuda Indonesia: Ukuran HP, DK, PS, BHP, dan PK

Kuda Jerman Kalah Powerfull dari Day Kuda Indonesia: Ukuran HP, DK, PS, BHP, dan PK

By bonsaibiker.com – Mas bro semua kita sering debat kusir soal tenaga motor mana yang lebih powerful dan mana yang lebih hebat. Lucunya sih terkadang saat kita membahas komparasi motor  terkadang speknya disajikan dalam bentuk satuan yang berbeda, ada yang  HP, PS, DK, BHP, PK.

Menanggapi ini terkadang ada yang mau mikir sendiri mencari referensi lalu bisa berkomentar secara gamblang, namun sebaliknya ada yang langsung hajar blogger dengan mengatakan ini itu atau pembodohan otomotif dan sebagainya tanpa mau memberi solusi. Ha berikut ini monggo kita lihat bagaimana sebenarnya satuan-satuan tersebut meski sudah berulang kali dibahas, setidaknya mengingatkan saja.

Ya, satuan-satuan tersebut semuanya ternyata ada kaitannya dengan Pak Bambang Nunggang Jaran, dimana semuanya memakai tenaga kuda sebagai satuan tenaga mesin. Ya ini sebuah kewajaran mengingat dulu sebelum ada teknologi mesin, kereta memakai kuda sebagai tenaganya, lalu ya tenaga kuda tersebut sebagai acuan dalam menetapkan ukuran. Semua memang artinya tenaga kuda, monggo dilihat:
HP : dari bahasa Inggris (Horse Power )
PS : dari bahasa Jerman ( Pferde Strake )
DK : dari bahasa Indonesia ( Daya Kuda )
PK : dari bahasa Belanda ( Paarden Kracht )
BHP = Brake Horse Power ( bahasa Inggris )

Wehehehe, kalu misuh-misuh ngatai “kuda lu” berarti “sampean pferde” gitu ya, wekekek. Nah bila kita simak ternyata  HP = Horse Power (bahasa Inggris) adalah sama besarannya dengan DK = Daya Kuda ( bahasa indonesia ), yakni besarnya daya yang dapat dihasilkan oleh putaran roda kendaraan. Ya boleh jadi kuda Indonesia kekuatannya sama dengankuda Inggris. Wekekekekeke.

Sementara itu lain lagi dengan PS = Pferdestarke ( bahasa Jerman ) sebenarnya sama dengan HP, cumanya dia ini lebih sering digunakan di perhitungan di Jerman, Belanda, Belgia, dan sekitarnya. Kalau HP itu digunakan oleh Inggris, Amerika, dan boleh jadi Indonesia. Nah ternyata 1 HP tidak sama dengan 1 PS, selisih sedikit. 1 PS = 0.986320070619514 HP atau 1 HP = 1.01386966542402 PS, wee berarti kuda Jerman sedikit lebih loyo dari kuda Indonesia la wong ukurannya beda dikit, wekekekekeke. Perbedaan tersebut hanya masalah konversi dan kebiasaan penggunaan satuan daya saja. Ilmuwan Jerman dan sekitarnya lebih suka pakai satuan PS, sedangkan Amerika dan Inggris pakai satuan HP.

Nah kadang kita ngotot ngukur di mesin apa roda, wee mari lihat, kalo BHP vs HP atau BHP vs PS jelas beda. bukan masalah konversi satuan lagi, tapi beda di titik pengukuran. Kalau BHP itu mengukurnya langsung di mesin, kalau PS dan HP kabarnya mengukurnya di putaran roda. Namun ini sebetulnya secara teori diatas kertas, pada prakteknya di spek yang dikeluarkan pabrikan menggunakan satuan PS atau HP tapi begitu diukur maka tak sampek segitu, alias sebetulnya si motor kekuatannya yang diukur adalah di mesin bukan di roda. Hayo pembodohan otomotif apa bukan ya!

Monggo ini data lengkapnya
* 1 HP =0,74 KW
* 1 KW = 1,36 PS
* 1 PS / PK = 0,98 HP
* 1 PS / PK = 0,735 KW
* 1 KW = 1,34 HP
* 1 HP = 1,01 PS

  • 1 Nm = 0,74 lbf.ft
  • 1 Nm = 0,1 Kgf.m
  • 1 lbf.ft = 0,14 Kgf.m
  • 1 Kgf.m = 7,23 lbf.ft
    Hayo jangan lupa ya kalau mau debat monggo silakan ambil data yang akurat tidak perlu asal nrocos aja, takut diketawain ayam, wekekekekek, tapi tetep kok, dilarang melarang.

31 komentar pada “Kuda Jerman Kalah Powerfull dari Day Kuda Indonesia: Ukuran HP, DK, PS, BHP, dan PK

  • Aku sukane pake yg ukuran bh … bukan hp atw dk… ngga jelas… ngga bisa diterka ukurannya…
    behahaha

    Balas
  • gold d roger

    kalo 36b 32b itu ukuran pa?

    Balas
  • lha mbiyen kata guruku PS= Power Stroke, piye mbah sama gak dengan PS jerman?

    Balas
  • Dapat data darimana tuh Bro????
    Data kok kebolak-balik kayak gitu????

    Yang benar:
    1 HP (British) = 0.746 kW.
    1 PS = 0.735 kW.

    Dari konversi di atas sangat jelas kalau 1 HP (746 Watt) lebih kuat daripada 1 PS (hanya 735 Watt).
    Jelasnya, 1 HP = 1.014 PS.

    Mengenai titik pengukuran, produk eropa & amerika selalu mengukur power di roda belakang.
    Jadi produk Jerman walau mencantumkan data katakanlah 100 PS, itu adalah sama dengan 100 PS yang diukur di roda belakang (brake horse power).
    Begitu juga dengan produk Inggris, kalau di brosur spesifikasinya mencantumkan 100 HP, itu adalah 100 HP yang diukur di roda belakang (brake horse power).

    Beda dengan produk Jepang yang lebih suka mencantumkan data powernya yang diukur di crank shaft.
    Jadi tidak ada sangkut pautnya dengan pembodohan otomotif.

    Produk Indonesia sendiri belum seragam mencantumkan satuan daya-nya, ada yang memakai satuan watt, PS, dan HP.
    Begitu juga titik pengukurannya, mengikuti negara principalnya. Kalau produk eropa/amerika yang diproduksi di sini berarti daya yang ditampilkan adalah daya yang diukur di roda belakang.
    Kalau produk Jepang yang diproduksi di sini, dayanya diukur di crank shaft.

    Karena besaran daya tiap negara berbeda, makanya dibentuklah Satuan International (SI) agar ada satuan tunggal yang menjadi patokan bersama, yaitu Watt.
    Yang konversinya seperti di atas:

    1 HP (british atau imperial ) = 0.746 kW.
    1 PS = 1 PK = 0.735 kW.

    Balas
  • betul bennpiss…. hayo sing nduwe warung mblayu neng ndi ki

    Balas
  • jika membandingkan ukuran power suatu kendaraan satu dgn yang lainnya haruslah seimbang, jangan yang satu di ban, yang satu lagi di crankshaft,
    Kasihan dong yang mengukur langsung di ban dari pada yang langsung di crankshaft,
    Sama saja fu(on wheel) setara ama new megapro(on crankshaft)
    Tapi kenyataan lapangan beda,ᔀ

    Balas
  • Kayaknya sekarang, semua motor di dunia ini mencantumkan daya on crank deh bukan on wheel. Contoh BMW S1000RR di official site 193hp tp di dyno di ukur di roda blakang jadi 187 an

    Balas
  • Setuju, kalau debat harus tahu faktanya dan keakuratannya, jangan cuma asal tulis, yang ada nantinya semakin kebelakang semakin ngawur, tambahan dari ane, Kalo di Arab DO (daya Onta) xixixi

    Balas
  • Wahhh…ternyata gw salah ya… 🙂
    Setelah buka-buka kembali literatur waktu kuliah dulu, benar..brake horse power itu diukur di crank shaft bukan di roda belakang.

    Tapi yang gw maksud kebolak balik di komen gw di atas itu adalah data konversi yang Bro Bonsai lampirkan di atas.
    Tapi ternyata sudah di ralat ya…. 🙂

    Kemarin-kemarin yang ditulis itu:
    1 PS / PK = 0,746 KW
    Seharusnya yang benar, seperti yang sudah diralat diatas itu:
    1 PS / PK = 0,735 kW.
    1 HP = 0.746 kW.

    Sipp…lah…piss… 🙂

    Btw, membandingkan power antar kendaraan tidak melulu HP maksimumnya lho…
    Lebih bagus membandingkan kurva powernya vs kurva torsinya.
    Karena itu yang menentukan pemanfaatan maksimum output dari suatu mesin.
    Power boleh kalah tipis tapi kalau kurva power vs torsi bagus, efeknya di kendaraan lebih dahsyat.
    Secara umum, kurva ideal adalah:
    Di rpm rendah, power kecil torsi gede.
    rpm makin tinggi, power makin besar & torsi makin kecil.
    Dengan begitu power delivery lebih smooth dan traksi sempurna di roda belakang.
    Kalau dari awal kurva power & kurva torsi langsung terjal, buka throttle sedikit ban belakang cenderung spin.
    Tapi kalau kurva power & torsi ideal, daya output dari mesin tersalur sempurna di roda belakang.
    Hentakan dari roda belakang tidak terlalu menghentak tapi kecepatan kendaraan naik dengan cepat.

    Kurva seperti ini yang dicari oleh setiap tim balap.
    Di MotoGP kelihatannya tim Honda & Yamaha sudah menemukannya, bedanya tim Honda lebih kuat lagi akselerasinya…Ini yang masih coba dikejar oleh Yamaha.
    Kalau Ducati masih terlalu liar, Rossi & the genk masih berusaha keras memperbaikinya.

    Balas
    • wotreh mas bro, saling koreksi, kita juga kan nggak ada yang sempurna, yang jelas bila ada tulisan James Bosn yang salah jangan sungkan-sungkan protes aja, dengan senang hati James Bons terima. Karena sampean memberikan data banding dan solusi tuh yang James Bons suka. Dan yang bikin kesal adalah ada orang yang sukanya hanya menghujat dan tak beri solusi apalagi data.
      Trims mas bro

      Balas
    • mas broo tentang rossi berusaha keras memperbaiki motornya kl menurut saya bukan masalah motor tp masalah rossinya sendiri yg udah mulai usia tua mental dll down, buktinya kemaren dipake stoner bisa juara1. ini menurut pendapat saya yg tdk kenal sm rossi, g pernah ikut masuk bengkelnya rossi & g punya temen di sana (sok tau emang pny engkong yg kerja di ducati) hehehe

      Balas
  • Seru mas Bons……….
    Ikut nyimak…. Kalo dikonversi jd kg.m/s jdine piro yo…?
    Thinkyu……

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.