Kecelakaan

Tabrakan Dijalur Busway: Salah Busway nya Atau Korbannya ya??

Sebenarnya  info tentang kecelakaan di jalur busway sudah sering kita dengar nih bro. Seperti kemarin (11/7/2011)  Asisten Manajer Pengendalian Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta,Iqbal di Jakarta menyatakan bahwa sebanyak 54 kasus kecelakaan terjadi di jalur busway Transjakarta selama semester pertama 2011 yang menewaskan 11 orang. “Biasanya kecelakaan terjadi saat jalur reguler sedang macet. Sehingga banyak pengendara sepeda motor yang memotong jalan bus Transjakarta sehingga terjadi kecelakaan,” kata Iqbal.

Data dari Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta menyebutkan selama 2011 terdapat 54 kecelakaan dengan rincian Januari 4 kasus, Februari 8 kasus, Maret 12 kasus, April 10 kasus, Mei 11 kasus, dan Juni 9 kasus. Jumlah tersebut menurun dibandingkan dengan periode yang sama pada 2010 dimana kasus kecelakaan di jalur Bus Transjakarta mencapai 66 kasus.Dari 10 koridor yang telah beroperasi, menurut Iqbal, koridor III (Kalideres-Harmoni) merupakan salah satu jalur yang paling banyak terjadi kasus kecelakaan. “Kondisinya memang banyak warga yang menyerobot di jalur III, selain itu JPO (jalur penyeberangan orang) jaraknya juga terlalu jauh,” ujarnya.

Iqbal mengungkapkan bahwa untuk menekan angka kecelakaan di jalur busway, pihaknya selalu mengingatkan pramudi (sopir busway) untuk mengurangi kecepatan, khususnya di jalur-jalur yang rawan kecelakaan seperti di Jalan Mampang Prapatan, koridor VI (Ragunan-Dukuh atas). Selain itu, Iqbal berharap agar masyarakat dapat mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang telah dipasang, seperti rambu jalur khusus busway dimana kendaraan lain dilarang untuk menggunakan jalur tersebut.

Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Azas Tigor Nainggolan mengatakan masih banyaknya kecelakaan di jalur busway itu adalah karena masih minimnya sosialisasi mengenai sterilisasi jalur busway Transjakarta kepada masyarakat.”Kalau peristiwa tabrakan di luar jalur busway, ya masuk akal publik menyalahkan Transjakarta. Tetapi kalau kecelakaan terjadi di dalam jalur bus, ya patut diselidiki karena apa terjadi, apakah si pelintas atau pengemudi motor seenaknya saja menyeberang atau melintasi jalur tersebut,” ujarnya.

Azas Tigor menyatakan prihatin dengan kondisi tersebut karena seringkali saat terjadi kasus tabrakan antara pejalan kaki dan motor dengan bus Transjakarta, reaksi publik adalah menyalahkan Bus Transjakarta padahal bus tersebut melintas di jalur yang memang disediakan khusus untuk lalu lintas bus tersebut. “Saya prihatin melihat beberapa kali bus Transjakarta menabrak pejalan kaki, seperti pada hari Minggu (10/7) lalu yang mengakibatkan kedua kaki korban remuk terlindas bus Transjakarta. Korban tertabrak saat melintasi jalur busway. Padahal harusnya saat melintasi jalur tersebut, dia melihat dulu apakah ada bus yang lewat,” katanya. Bentuk sosialisasi kepada masyarakat disebut Azas Tigor adalah seperti sterilisasi jalur Transjakarta sehingga pejalan kaki harus berhati-hati menyeberang dan menunggu jika ada bus yang melaju di lintasan.

Kalau kenyataannya masih saja ada kecelakaan/atau tabrakan, salah siapa hayo…???

24 komentar pada “Tabrakan Dijalur Busway: Salah Busway nya Atau Korbannya ya??

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.