Bajaj Pulsar

Memang Sih Mind Set Konsumen Itu Beda Ama Pabrikan

Sudah bukan rahasia lagi memang bahwa Pabrikan menghendaki untung banyak, sementara konsumen menghendaki harga murah dan kualitas serta performa luar biasa. Yaa di sinilah kesenjangan itu terjadi. Dan pada akhirnya ternyata konsumen bisa mengkalim bahwa suatu produk dikatakan over price. Kesadaran ini nampaknya memang baru-baru ini saja di sadari pleh konsumen bahwa suatu produk dikatakan operpressssssss setelah ternyata ada kompatitor yang sanggup mengeluarkan produk yang jauh lebih murah dan kualitas juga tak jauh beda.

si850422-small
si850422-small

Tengok saja si Tiger yang 25 jeti powernya hanya nongol di 16 sekian Hp, sementara P220 yang hanya 81,6 18,6 jeti sanggup menyundul di atas 18 Hp. Dengan model yang sama-sama Naked Double Shock, tapi dengan perbedaan harga sejauh itu dan perbedaan power juga sejauh itu, wajar bila seorang Triyanto, menjual Tigernya demi menebus P 220. Nah di sini terlihat konsumen mau yang murah, lalu parikan dalam hal ini Jepun poenya mau untung besar. Tentunya terlepas apakah mutu atau kualitas tiger itu jauh lebih baik dari P 220 ataupun juga layanan 3 s Toger lebih baik dari P 220, karena toh Pulsar mulai memperbaiki 3 s nya secara perlahan.

Cuman Satu saja yang mengganjal dalam benak James Bons, si Indihe poenya ini terlihat sekali seakan-akan memang berpihak banget pada konsumen dengan menjual produk murah dan kualitas bagus. Juga seaka akan beda prinsip dengan pabrikan Jepun pada umumnya. Namun…….”heheh ada namunnya“, suatu hari nanti ketika si Pulsar ini sudah sebagus Honda misalkan mutunya, juga 3 s nya juga semangstabf Honda, juga seperkasa Honda secara modal dan Brand, apakah Pulsar tetap berpihak pada konsumen dengan moto “Murah tapi bukan Murahan”? weee monggo menurut pendapat Sampean?

60 komentar pada “Memang Sih Mind Set Konsumen Itu Beda Ama Pabrikan