Artikel Agama

Renungan Malam Jumat: Makin TuaMakin Bodoh

Saat itu kubawa cangkul ke sawah untuk mengurangi air di padiku yang hampir panen, kuperhatikan si padi yang awalnya ketika muda “nyrudok-nyrodok” menantang langit kini tunduk tawadluk mengarah ke tanah, yo wajar karena makin padi tua beratnya bertambah sehingga tak lagi “nyrodok ke atas” lalu nunduk ke bawah. Kata orang tawadluklah layaknya padi yang makin tua makin nunduk! Yen tak pikir-pikir apakah dmikian ketika orang makin tua makin tahu bebannya makin banyak sehingga berat untuk menengadahkan muka sehingga tertunduk, demikian pula makin banyak dosa yang dipikul sehingga berat untuk menatap ke depan, demikian pula malaikat maut makin dekat sehingga makin malu untuk menghadap tuhan.
Ketika kujual padi yang telah menjadi beras ke kota, kubertemu seorang doktor yang dengan gambalng menjelaskan ilmunya, lancaar, jelas dan enak sekali didengar. Lalu saat Dzuhur tiba kumampir disebuah Musholla dan sesaat kemudian kudapati pak kiyai yang menjelaskan Ilmu Fiqih berbekal kitab taqrib ditangannya. Ohh gambalng sekali yang ku dengar, enaak sekali kucerna. Gusti ternyata makin umurku bertambah kebodohanku bertambah pula, cepat atau lambat aku akan datang kepada-Mu, walau masih banyak yang aku belum tahu.

10 komentar pada “Renungan Malam Jumat: Makin TuaMakin Bodoh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.