Esemka

Mobil Esemka Dirombak Total, Uji Emisi Mundur

Perombakan total Mobil Esemka kini dilakukan, sebagaimana diberitakan okezone dimana seluruh bodi mobil mobil mulai dari pintu, bumper hingga bonnet (kap mesin) mobil dilepas, serta bagian lain hingga tinggal rangka dan mesin. Satu persatu komponen tersebut itu diukur dan ditimbang ulang. Ya hal ini dilakukan untuk mengurangi berat mobil ini yang menjadi momok dalam uji emisi. Sebagaimana diketahui semula Esemka beratnya 2,4 ton, dengan mesin hanya 1.5 sungguh terasa berat, bandingkan dengan Blazer yang menjadi mobil terberat di kelasnya bermesin 2.2 liter beratnya hanya sekitar 1.75 ton. Sekarang bobot Esemka  disusutkan jadi 1,5 ton.
Bagian lain juga tak luput dari pembongkaran,  sejumlah komponen mesin juga diganti. Mulai dari Electronic Control Unit (ECU) dan catalytic converter hingga unsur lainnya. Akibat pembongkaran total ini maka uji emisi yang ketiga kalinya yang semula dijadwalkan akhir maret ini dipastikan mundur.

15 komentar pada “Mobil Esemka Dirombak Total, Uji Emisi Mundur

  • kudalumping

    waw. 2.4 ton @.@

    Balas
    • kudalumping

      koyo truk engkel :p

      Balas
  • Memang mesin Jepang, untuk produk massal sekalipun, masih jauh lebih bagus ketimbang mesin china (esemka). Semalam liat unit display minerva sachs GTR170, mesin 170 cc cuma menghasilkan power 12 ps, GTR150 malah cuma 9 ps. Bandingkan dengan Satria FU yang cuma 150cc dan menghasilkan 16 PS. Bandingkan lagi dengan Honda PCX yang cuma 125cc tapi bisa menghasilkan 12 PS… adoh tenan

    Balas
  • tarzankecil

    Keburu nafsu sih jadi ga lolos uji emisi, klo mesin masih impor namanya bukan mobnas, cuma karoseri esemka, tlng dijelasin dong asal usul engine esemka, klo memang dari cina ogah gah gah suer mending nyetak sendiri jelek/bagus bikinan sendiri lebih bikin bahagia

    Balas
  • tarzankecil

    Mobnas itu harus dimulai dari engine yg 100% produk nasional, diluar itu berarti cuma karoseri

    Balas
  • mas bon dari awal pembuatannya apa tidak ditimbang atau diperkirakan dulu bobot tiap komponen.paling tidak bobot total,karena harga besi juga mahal.shingga tidak terkesan produk asal jadi begitu.

    Balas
  • rakyat indonesia diboongin aja ama mobil esmeka,,dari dulu juga indonesia bisa buat bodi mobil,,kalo mesinnya masih buatan korea or jepang or cina,,si mata2 sipir,,percuma aja ,,kalow begtu,,masih mobil,,asingg,,,udah gt,,berat bangt lg bobotnyya,,bawa batu kali ya

    Balas
  • Ogah pakai Mobnas gadungan / rakitan , enggak mau jadi kelinci percobaan …
    Keselamatan dan kenyamanan keluarga tetap Nomor 1 , siapa yang mau jadi korban hanya karena setengah murah !!! …

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.