Semoga Stoner Tak Salah Langkah

Satu hal yang patut dicermati adalah Stoner yang cukup hanya mengelilingi sirkuti sebanyak 3 kali tapi sudah jadi tercepat, lalu tak meneruskan lagi sesi test, sedangkan yang lain? Lorenzo harus kalau tidak salah 28 kali sementara Rossi minimal 35 kali keliling lapangan baru bisa mendapat hasil bagus.

Dari sisi kecepatan yang diraih boleh jadi ini sudah cukup dengan muter 3 kali karena toh emang selama ini Honda tercepati diantara semua dan memang harus diakui itu secara sportif, namun dari sisi lain apakah memang tidak perlu untuk melakukan test ketahanan? Taruhlah ketahanan mesin,  pemilihan ban yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan trek, pengaruh cuaca terhadap kinerja mesin, dan sebagainya. Okelah semua memang sudah diperhitungkan masak-masak oleh engsinyur hOnda, namun lihatlah ketika Rossi. Meski bukanlah faforit juara dan kini masih bergelut dengan pengembangan motornya namun dia sang jagoan sejati yang sudah sangat berpengalaman. Tengok apa yang sedang ia lakukan, kenapa dia mengetes begitu lama hingga menghabiskan banyak putaran, tentu jawabannya belum menemukan setingan tepat! Namun jauh dibalik itu monggo tengok apa yang terjadisebenarnya!

 “…….Ini berkaitan dengan karakter motornya terhadap ban yang sudah dipakai. Saat bannya masih baru, semuanya berjalan dengan sangat baik. Tetapi ketika bannya mulai terdegradasi bagian belakang, mulai terlalu banyak sliding dan bagian depan mulai mengalami understeer………” KUTIP DARI MotoGP Tale.

Stoner hanya melahap beberapa putaran saja, bannyapun belum habis, nah apakah nantinya akan timbul masalah ketika ban sudah mulai habis layaknya Rossi? Sah-sah saja bila Stoner mengambil data dari Pedrosa yang banyak menghabiskan lap jauh diatas Stoner, namun kan gaya balapnya juga beda. So semoga saja Stoner tak salah dalam mengambil keputusan!