Konsumsi BBM

Pelarangan Premium Bagi Mobil 1500 CC keatas, Efektifkah

Sebuah peraturan yang bila tak ada aral melintang bakal diberlakukan, yakni pembatasan premium, bahwa premium khusus bagi mobil yang ccnya kurang dari 1500, sementara yang 1500 ketatas, tak boleh minum premium. Satu sisi peraturan ini memang nampak adil, karena rata-rata mobil bercc diatas 1500 memang mobil mahalyang sudah barang tentu sang empunya memang mampu membeli pertamax,so wajar dong bila diharuskan beli pertamax, dan tak lagi minta jatah subsidi yang mestinya buat rakyat kecil.

boil
boil

Namun di sisi lain sebuah pertanyaan munul, seberapa eektifkah peraturan ini bisa mengurangi beban subsidi, mengingat mobil di jalan raya justru banyakan yang bercc kecil. Monggo dilihat yang cc besar macem Blazer, Fortuner, CRV, bila dbanding dengan cc kecil macem Xenia, carry, dan lainnya yang hampir tiap detik selalu kita lihat elintas di jalan. Ya, memang ini belum membandingkan secara real di data resmi deperindag barapa perbandingan mobilcc diabawah 1500 dan diatas 1500, namun secara kasat mata kan bisa dirasakan. Smentara mobil cc besar yang seken tentunya juga tidak dimiliki oleh orang kaya, wong mobil seken cc besar malah murah harganya, coba saja tengok rondo Xenia Avanza yang masih muahal sementara yang cc besar mm murah gan, kepriwe?

Hal lain yang perlu disoroti adalah, kendati pemerintah akan menerapkan kebijakan pembatasan premium bersubsidi, namun sampai sekarang belum ada petunjuk pelaksanaan yang harus dilakukan oleh SPBU. Hal itu, terutama untuk mengindentifikasikan jenis kendaraan yang di bawah dan di atas 1.500 cc. Selain itu, sumber Pikiran Rakyat menyebutkan bahwa Pertamina maupun Hiswana Migas (Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi) daerah misalkaWil. Bandung-Sumedang, hingga kini belum mengadakan rapat khusus membahas tentang rencana pembatasan premium bersubsidi tersebut. Wow, siapkah dengan pirantinya, bagaimana dengan peyelewengannya, dan banyak hal yang masih menjadi tanda tanya. Efektifkah? MOnggo bagaimana menurut sampean!

27 komentar pada “Pelarangan Premium Bagi Mobil 1500 CC keatas, Efektifkah

  • tidak efektif. karena mobil mewah keluaran sekarang banyak yg cc nya dibawah 1500. tapi sebaliknya mobil tua keluaran tahun 80an-90an tidak sedikit juga yg cc nya diatas 1500

    Balas
  • gampang itu mbah..si camry diisi pulteng bolak balik 2kali udah 20liter lo.kan isinya 14liter yg 4liter cadangan..

    Balas
  • gak efektif pak,teman punya kijang grand extra 1.8 tahun lama kena pertamax,sementara xenia baru 1.3 teman yang lain masih premium,hayo kalo dipasaran mahal mana ?????

    Balas
  • seharusnya efektif kalau dijalankan dengan konsisten dan konsekwen, cuma pertanyaannya adalah efektifitas yang dibicarakan ini dilihat dari sudut pandang apa? efektifitas yang dimaksudkan oleh pemerintah adalah bahwa subsidi bbm harus tepat guna, sedangkan efektifitas disini (cmiiw) diartikan menjadi mobil tua adalah tunggangan di miskin, ini yang perlu dicermati lagi. bayangkan pengendara2 mobil klasik dgn cc besar, yg jelas bukan orang miskin bro… hehehe

    Balas
  • Redribbon Army

    yang paling bener ya pembatasannya pake harga saja bukan cc…

    aturan 1 : mobil dibawah 150juta (baik baru maupun 2nd nya) boleh pake premium
    aturan 2 : mobil diatas 150juta (baik baru maupun 2nd nya) boleh pake premium non subsidi

    (ide ini muncul tiba2 tadi pagi)

    dampaknya :mobil seperti xenia,avanza versi E (yang notabene ccnya cuma 1000 – 1300cc) boleh pake premium sedangkan yang avanza seri S 1500cc mau ga mau pake pertamax… sedangkan All New Jazz, ford Fiesta, Nissan X-gear, Nissan Livina, Yaris, dll yang ber cc kecil namun mahal (rata2 diatas 200juta) silahkan pake pertamax… masa mampu beli mobil sampe 200 juta ga kuat beli pertamax? truz mobil mewah seperti alpart, mazda rx8, vw Golf GTI, sudah pasti dilarang premium wong harganya aja diatas 500juta…. trus mobil2 2nd tua seperti BMW jadul, Mercy Jadul, VW jadul, yang harganya masih diatas 150 juta … monggo boleh pake premium non subsidi biar mesinnya tidak overheat jika dipakaikan pertamax… terakhir mobil umum 2nd murah seperti LGX, Kijang kapsul, Kijang Kotak, Lancer evo 3-4, Galant, Kuda, dll halal memakai premium…. gimana bro

    Balas
    • ngaco, harusnya sesuai kompresi mesinnya lah.

      Balas
      • Redribbon Army

        disinyalir sampeyan belum paham ide saya diatas… itu sudah mencangkup komresi juga…. jadi mobil baru yang punya kompresi rendah tetapi berharga diatas 150 juta boleh koq pake premium… tapi yang non subsidi yaah…

        Balas
      • Redribbon Army

        ga usah pake tahun bro… karena disini idenya harga baru maupun 2nd berlaku… jadi misal harga 2nd mobil innova seri E 2004 adalah 140 juta dan barunya new innova 2012 adalah 170 juta maka… yang tahun 2004 boleh memakai premium sedangkan yang baru tahun 2012 silahkan pake pertamax, pertamax plus, atau premium non subsidi… nah sama2 innovanya koq dibedakan? point nya adalah orang indonesia itu konsumtif.. sangat suka dengan barang baru… (baca:gengsi) jadi yang berjabatan tinggi atau duit banyak mana mungkin beli innova 2nd tahun 2004… serinya E lagi (seri paling bawah)… layaknya seni bela diri aikido.. jika kita tidak mampu melawan maka gunakan kekuatan serta kelemahannya untuk mengalahkan…

        Balas
  • bukannya bahan bakar itu diisi sesuai dengan kompresi mesin ??, loh ko malah diliat dari kapasitas mesin ??,
    tp mending sih drpd yg ngeliatnya karna mobil itu mewah, taun dibuat, n harga = makin gk masuk akal.

    Balas
  • nggak efektif… atau malah anget” tai ayam…

    orang nggak bisa migrasi dari bbm subsidi kecuali nongol kesadaran dari diri masing”…

    Balas
  • bukankah pelarangan premium berdasarkan cc kemungkinan tidak jadi diterapkan? itukarena
    – rawan suap di lingkungan SPBU
    – repot untuk indentifikasi kendaraan.
    – rawan penyelundupan

    yang sudak dilakukan sekarang adalah emngurangi dispanser premium, yang otomatis mewajibkan pengguna premiun untukantri.

    jikaingin cepat yaa non subsidi.

    Balas
    • Sebenarnya bisa kok asal ada komitmen dan ketegasan, serta kesinambungan peraturan. Jangan presiden diganti peraturan diganti pula.
      Yang pasti bila hanya 1500 cc yang jadi batasan, jelas-jelas tidak mencerminkan keadilan.

      Balas
  • ngomong2 masalah miskin.

    koq beda2 yaa sekalanya,
    1. saat membahas subsidi listrik yang disubsidi hanya pelanggan dg daya 450 VA.
    2. Dan saat membahas subsidi BBM malah sempat diwacanakan hanya untuk mobil dg cc < 1500.

    kalau yang dipake sekala 1 maka harusnya mobil nggak boleh isi premium.
    Dan kalau yg dipake skala 2 maka listrik dg daya 1.350 VA tetep di subsidi.

    Balas
  • emang mestinya semua yang bermobil sudah harus beli pertamax bro, kecuali mobil angkutan umum. repot kalau mikirin yg bermobil tp msh ngaku miskin…..

    Balas
  • Semua yg di komentari ada benernya.
    Pembatasan bbm subsidi itu benar2 gak fair kalo dilihat CC nya. Contohnya pemilik Accord prestige -accord maestro yg produksi tahun 1986-1993 ber CC 2000 harus minum pertamax??Jaman itu mobil tsb belom ada catalyc conventer,apalagi sedan accord tsb kompresinya gak setinggi sedan keluaran sekarang. Pemilik Prestige-Maestro mana sanggup beli sedan baru??Pemilik honda tua sengaja mempertahankan mobil mereka karena mesin masih tokcer dan sparepartnya masih banyak tersedia. Banyak dari mereka memelihara mobil2 tua ber CC gede dengan alasan: Mobil produksi tahun lama suku cadangnya masih “Made In Japan”. Ada bagi sebagian masyarakat uda gak percaya mobil produksi sekarang karena udah “Made in thailand / cina”

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.