Kecelakaan

Safety Nissan Kembali Diuji dan Dipertanyakan, Stelah Kasus Juke Terbakar, Kini Kasus Juke Terbang

Masih ingat beberapa waktu lalu dimana sebuah mobil Nissan Juke terbakar di sebuah jalan di kota Jakarta, ujung-ujungnya polisi mengajak pihak Nissan untuk kerjasama menyangkut penyelidikan sumber kebakaran dan piranti safety mobil, kanapa bisa terbakar. Beberapa hari lalu Nissan Indonesia kembali diminta kepolisian untuk membantu penyelidikan terkait kecelakaan maut tabrakan antara Nissan Juke dan Daihatsu Xenia di Tol Purbaleunyi, Bandung alias kasus Nissan terbang. Nissan pun mengaku sudah mengirim laporannya ke polisi untuk kali ke dua ini.

150521_jukein
150521_jukein

Nissan Juke milik Olivia Dewi yang dulu terbakar setelah dilakukan penyelidikan pihak Nissan dan Polisi  menghasilkan konfirmasi dari Nissan kalau mobil terbakar karena insiden murni kecelakaan, bukan karena masalah teknis di mobil. Vice President Director PT Nissan Motor Indonesia Teddy Irawan menuturkan mobil Juke yang dikendarai Olivia menabrak tiang reklame dalam kecepatan tinggi. Sebelum menabrak tiang reklame itu, mobil menabrak beton di bawahnya, trotoar, kemudian mobil terpental ke atas dan menabrak tiang reklame. Akibat benturan yang sangat keras ini, mesin mobil mundur 80 cm-1 meter dari posisi semula, dashboard pun maju ke arah pengemudi, begitu pula dengan setir, yang maju ke arah muka pengemudi. Selang besin menetes ke exhaust manifold, dari situ lah muncul api, self ignited, dan burn, terbakar. Sementara itu fitur airbag berhasil mengembang atau tidak ternyata hal tersebut tidak bisa diketahui. Pasalnya mobil sulit diidentifikasi karena kondisinya sangat hancur. Ini tentu meningalkan tanda tanya besar publik terhadap Nissan.

Sementara kasus kini, Nissan Juke yang mengalami kecelakaan adalah Juke yang dikemudikan Muhammad Dwi Gusta (18) keluar dari jalur A (menuju Bandung), terbang melintasi pembatas jalan tol, dan menabrak mobil Xenia berisi enam orang yang berada di jalur B (menuju Jakarta) tepatmua di KM 135+700 Tol Purbaleunyi. Kini dilakukan penyelidikian layaknya dulu daari fihak Nissan dan Polisi, semnetara ini polisi memastikan hasil tes urine pada Muhammad Dwigusta Cahya (18), negatif narkoba. Dari enam penumpang mobil Xenia, Agung Nugroho (12) menjadi satu-satunya korban selamat dalam kecelakaan maut di Tol Purbaleunyi, Bandung. Siswa SMP itu shock dan trauma, tapi sempat sedikit bercerita bahwa ia melihat Nissan Juke terbang.

laka-in
laka-in

 Ya, dua kasus ini banyak mendapatkan sorotan dari publik karena kebetulan dua-duanya Juke, bayak yang bertanya ada apa dengan Juke, perlukah recall, bagaimana pula pendapat YLKI, bahkan ada isu berhembus entah dari mana datangnya bahwa ada fihak yang berusaha menutupi kasusus ini. Bhakan Megapolitan kompas menulis judul besar, “Tiga Indikasi Kebohongan Kasus Nissan Juke Terbakar Dibeberkan”. Namun begitu tetaplah tak ada seorangpun baik itu pihak Nissan sendiri ataupun puhak konsumen menginginkan kecelakaan itu terjadi, bila mempertanyakan Nissan nyatanya pengemudi Nissan terbang ini baru berumur 18 tahun, pun juga kematian Olivia Dewi pengemudi Nissan terbakar juga baru 17 tahun, yang boleh jadi masa ingin-iginnya untuk membalap dan tentu belum banyak pengalaman mengemudi. Nah ataupun juga ini mustinya kebali pada aturan awal mengemudi dari pihak kepolisian perlu direfisi.

So hanya satu harapan semoga ke depannya lebih baik.

27 komentar pada “Safety Nissan Kembali Diuji dan Dipertanyakan, Stelah Kasus Juke Terbakar, Kini Kasus Juke Terbang

  • kutu_kupret

    Belajar nyetirnya dibandara ama bapaknya jd nissan juke hrs bisa terbang kyk pesawat. Skrg udah bisa terbang tp blm sempurna. Tunggu aksi2 berikutnya 🙄

    Balas
  • Ni mobil saking nyamannya kali mbah.mungil namun lincah.makanya banyak yg nabrak karena tak sadar terlalu kencang dibanding pengendara lain.
    Mirip moge gitu deh

    Balas
  • Makanya batas SIM pengendara R4 dinaikan saja jadi 21, supaya lebih sah dan bertanggung jawab secara hukum.

    Balas
  • gampang, liat qualitas produk itu dari kondisi tempat dibuatnya saja…. kalau tempat dibuatnya berantakan, dipastikan pekerjanya berantakan, dan qualitas produknya Berantakan juga…..

    Balas
  • yang perlu revisi:

    petugas pembuat sim yang mudah disogok

    mental calon pemohon sim yang mau cepat dapat sim tapi skill mengemudi belum ada

    batasan umur minimal dinaikkan misal jadi 21 thn

    Balas
  • Gara2 songong foto speedometer 160kpj sama pamer jack daniels.. ababil mabok goblok naik mobil = masalah

    Balas
  • NHTSA mana? jangan cuma orang indonesia dijadikan kelinci percobaan mobil2 luar negeri

    Balas
  • Juke-nya bukan jalan terlalu cepat, tapi terbang terlalu rendah… 😀

    Balas
  • hi hi jadi juke-nya yg di salahin

    Balas
  • Mbah bons judulnya salah tuh .. seharusnya safety xenia dan avansah yang dpertanyakan … kenapa setiap kecelakaan yg melibatkan xenia dan avanza selalu hancur lebur, dan juga media selalu menutupi type kendaraan yg melibatkan xenia dan avanza mereka menyebutnya mini bus. Tapi kalo diluar type tersebut selalu disebut2 merk dan typenya oleh media.

    Balas
  • Kang Ealmee

    Mobil tinggi yang kencang banget, tapi ini yang jelas human error jadi yang perlu direcall humannya dulu (kon mole sinau sing apiik neng omah)..

    Balas
  • mobil penggerak roda depan memang enak dibawa santai tapi jadi berbahaya dibawa ngebut
    semua mobil memang bahaya dibawa ngebut tapi yg tipe FWD sekali oleng hilang kontrol ya pasrah gak bisa apa-apa, apa lagi saat licin atau hujan….. CMIIW

    Balas
  • iyo mbah msak body avanza tetangga ane penyok parah…..karena di lempar pake biji rambutan…..

    Balas
  • Iya juga sih gada roll barnya, roll bar cuma di mobil2 khusus aja.. wkwkwkwkw.. Thx lho masukannya om.. Salam kenal ya.. Maaf ya kalo kliatan ngomong ndak2.. Hehehe.. Soalnya emang udah ngalamin pesok krn mangga jatuh.. 😀

    Balas
  • semua kendaraan adalah bahaya ketika terjadi kecelakaan.

    – maka berhati-hatilah dalam berkendara,
    – persiapkan kondisi mental, dan fisik karna berkendara berhbungan dngan konsentrasi, keselamatan diri sendiri, dan orang disekitar.
    – taati aturan dan JAGA JARAK(” pengendara zaman sekarang banyak yg tidak tau aturan JAGA JARAK kec tinggi >=60km jarak 15 meter)

    dan kayanya mobil-mobil model2 terbaru perlu dibuat standar moment tekan “pedal akserelasi”.

    cz banyak kejadian pengendara mobil khsusnya wanita/orang tua yg sulit mengendalikan pedal akserelasi mobil zaman sekarang atau pengendara mobil yang enak ngebut karna pedal akserelasi kelewat enteng, ujung2nya ugal-ugalan.

    knapa gw bahas pedal akserelasi kelewat enteng.

    gw juga prnah punya pengalaman, ketika ibu gw nyetir mobil pedal akserelasi kelewat enteng, ujung2nya mobil loncat-loncat larinya dan ketika belok kaget gas enteng dan masuklah solokan ntu mobil.

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.