Bajaj Pulsar

Kualitas Otomotif India itu Jozz tapi Strateginya Ngowoz

Siapa yang meragukan kualitas Bajaj baik roda dua maupun roda tiga, emm jozz, Masih ngeyel, pukul aja tanki Pulsar smua seri, pasti tangan anda penyok, sealiknya pukul tanki sport Honda,  macem Tiger atau Megapro, pasti yang penyok bukan tangan anda tapi tankinya, 😀 . Sejauh ini James Bons belum peernah denger cerita pulsar karatan rangkanya, atau mesinnya rontok dalam waktu singkat, mm jelas kualitas jozz, durabilits jozz pula.

Namun sayang kualitas bagus dan durabilitas bagus tak dibarengi dengan strategi bagus. Sejak Baihapf Gupta lengser dan digantikan Tomy San, nampaknya BAI makin mundur tak memberikan prestasi gemilang, entah ini disebabkan faktor leadership tokoh atau memang karena kebijakan BAI secara Global yang tak berfihak pada pemasaran di Indonesia, James Bons kurang tahu persis. Yang jelas Bajaj sering membuat kebijakan yang kurang populer alias menimbulkan sentimen negatif dari para loyalisnya. Masih ingat P 200 dijual kisaran 20 jetian, kemudian beberapa waktu berikutnya keluar P 220 dengan harga cuman 18,6 jeti, jelas ini melukai perasaan user P 200. Kemudian secra mengejutkan BAI menPulsarian, dan terakhir rumor BAI angkat kaki dari bumi pertiwi hampir tak terantahkan lagi. So strategi yang tidak smart, maaf menurut pandangan awam James Bons.

Jakarta_bajaj
Jakarta_bajaj

Kasus lain monggo lihat bagaimana Tata nano yang pada awalnya menggebu-gebu mau menembus image secara global mendunia, memang gebrakan pertama jozz, barang bagus, spektakuler, dan murah. Namun mmenginjak tahun kedua langsung penjualan jeblog. Pada awal penjualan yang dimulai pada bulan Juli 2009, pabrikan yang memiliki kapasitas 250.000 unit per tahun ini ternyata hanya 229.157 unit Nano yang terjual. Dan pada bulan  Maret 2013 saat ini, penjualan turun  sekitar 86 persen dari tahun sebelumnya. Wew jeblog kan. Silakan lihat di artikel James Bons yang lalu ini : http://2brk.wordpress.com/2013/04/16/makin-hari-tata-nano-makin-tidak-laku-dianggap-murahankah/ . Setelah dirunut ternyata riset tentang mobil ini tidaklah berhasil guna dan berdaya guna secara maksimal, model yang dijual ternyata tidak dilirik para pecinta otomotif, wal hasil itulah penyebab jeblognya penjualan, mmm strategi ngowozzz.

Lalu di Indonesia? Hahaha, awalnya Tata nano juga begitu menggebu-gebu, mauya menelurkan semua type, muai dari mobil penumpang, bak, hingga truk. Tapi karena di India sendiri ngowozz, hahah program inipun hampir kandas. Dari sekian banyak daftar TPT yang ada kini yang berlanjut hanya beberapa type khusus penumpang saja, itupun sudah lama masih berstatus uji type. Sedangkan type truck dan bak, mmm status tpt-nya B alias BATAL.

Nah kayaknya TVS sedikit smart, masuk segemen bebek, lalu kedepan mau bikin matik, dan masuk AISI pula. Ya selanjutanya kita tunggu aja, kankah TVS bernasib sama seperti Bajaj ataukah akan menuai sukeses.

Pertanyaannya adalah kenapa begitu tragis? Apakah ada faktor lain semacam isu sentimen Jepun terhadap Indihe? Ataukah karena memang murni strategi Indihe kurang smart, ataukah memang hanya kurang beruntung saja? Ha bagaimana menurut Anda!

25 komentar pada “Kualitas Otomotif India itu Jozz tapi Strateginya Ngowoz

  • kualitas industri otomotif india udah sukses berguru pada eropa, nah tnggl marketingny yg perlu berguru pada negeri sakura.

    Balas
  • gak nyangka klo disana jeblok tuh nano,padahal pas bikin perakitan di india nya juga didemo akhirnya pindah lain provinsi deh tuk ngerakit si nano

    Balas
  • weh, di pengamat TPT juga simbah burisrowo iki * kabooooorrr

    Balas
  • Iya nih ane masih nunggu gimana lanjutan Bajaj Kawasaki nih mudah2an bisa servis di Kawasaki nih P220
    Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss…!

    Balas
  • salah strategi pemasaran(kayak suzuki)lebih mahal itu lebih baik(pemikiran kita)maka jual yg mahal sama dengan jepang,sebagai gantinya servis/oli gratis,spearpart tersedia lengkap,beres ada di setiap kabupaten
    pasti lebih laku!

    Balas
  • sejak awal bajaj masuk memang stengah2 niatnya nih..isu spare part langka dari awal mbulet thok…gak kayak tvs yang selalu improve…produk juga lebih variatif…banyak pilihan…sedangkan bajaj hanya mengandalken sport series yang kuenya kecil…jelas ngos2an kalo lawan piksen,scorpio,tiger,thunder, n megapro…belum lagi tvs apache yang lumayan digemari para pecinta sport middle….
    #nulis akeh n ngawur..wkwkwkwkwk…piss mbah :mrgreen:

    Balas
  • harga terlalu murah memberikan kesan kurang berkualitas, selain itu juga produk bajaj desainnya kurang bervariatif cuma diferensiasi di cc doang. beda dengan pabrikan jepang yg memberi diferensiasi seperti sport naked, streetfighter, touring hingga sport fairing

    Balas
  • Flap Cavalera

    Setuju sama bro Achmad,kurang variatif… kecuali Harga yg terlalu murah….Indihe membuka mata konsumen bahwa selama ini Nipon ngambil untung gede banget, itu yg jadi sentimen Nipon ke Indihe……

    Indihe bisnis terlalu jujur sampe menjual Pulsar 220F ATPM 2011 yg tidak terjual didiscount 2 juta pada tahun 2012.. Payah Tuan Takur!! dia gak tau orang indonesia senengnya dibohongin?? Makanya Nipon sukdses disini karena tau seleranya konsumen indonesia : Semakin mahal, semakin bagooos…….

    Piss ah, Salam Rider

    Balas
  • Pdhl kehadiran mtr India telah membuka mata kita klo mtr Jepun tu rata2 Operpreet.

    Balas
  • perbedaan TVS dan Bajaj di Indonesia Bajaj pengen pake jalan pintas dengan iklan konyol nya dan membuat komunitasnya kalo TVS strateginya lebih santai menanam dulu dan kelak panen di kemudian hari

    Balas
  • Subsidi silang = main cantik
    Yg mana keuntungan hrg otr jkt dan pulau jawa dialokasikan untuk biaya pengiriman ke pulau lain agar selisihnya tidak terlalu jauh bahkan kalau bisa sama dgn otr jkt,pasar akan melirik value yg ditawarkan(curi perhatian)-penetrasi pasar lebih cepat-cabang dan beres akan cepat berkembang

    Kacamata pasar: matic irit sudah ada,matic vintage ada,matic serbaguna ada,matic kencang ada…dll

    Balas
  • hariyanto

    Terserah orang mau ngomong apa tentang produk Bajaj yang jelas gw udah beli Pulsar 200 cc 2x pakai dan Pulsar 220 gue juga udah 2x beli ? Alasannya pertama harga murah tapi kwalitas diatas Jepang …. Turing beratus2 kilo + nabrak berkali2 dan terobos banjir sebatas selangkangan orang dewasa fine2 aja.

    Performa so far so good top speed 141 Km Rpm 9000 an cek di you tube kalo enggak percaya….dan orang tau spido pulsar enggak markup kalo di tigor udah 160Km kali…..

    Kalo Bajaj enggak awet kembali lagi usernya ngurus motornya apa cuma make aja ? Motor apapun kalo lo jorok pasti rusak…..trus kalo harga jual jatuh emang motor barang investasi….semua barang ada + dan – nya kembali lagi ke yg beli cuma make apa sayang ?

    Gw juga suka produk Jepang tp apa daya Over Price ? So be smart guys jangan fanatik sama merk tertentu cari barang yg sesuai dengan kwalitas bro ???

    Jangan BC lah ?

    Balas

Tinggalkan Balasan ke dimasarif96 Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.