Edukasi Berkendara

Dua Kota dengan Pemotor paling galak Versi Detik Oto, Versi James Bons Lain

Detik oto merilis dalam artikelnya hari ini bahwa ada dua kota dengan pemotor paling galak se Indonesia, ya dua kota ini adalah Surabaya dan Jakarta, sebagaimana dirilis di artikel tersebut:  http://oto.detik.com/read/2013/06/03/172801/2263534/1210/di-2-kota-ini-pemotornya-paling-galak-se-indonesia? Yup jelas ini benar adanya, dan memang pengendaranya galak, dan suka berperilaku seenaknya di jalan. Bahkan mereka kerap tidak menyalakan lampu sein begitu hendak berbelok. Tentu kejadian ini membuat pengguna kendaraan di belakangnnya kaget. Ini salah satu contoh pemotor galak yang tidak patut ditiru. Lebih parah lagi kalau ada mobil mepet dikit kadang suka gedor-dgedor pintu dan tak jarang nendang body mobil. Ya begitulah kehidupan keras kota metropolis yang selalu dikejar target dan waktu sementara kondisi dan luas jalan tak seimbang dengan banyaknya kedaraan bermotor. Ya, hukum rimbapun berlaku, egoisme menguasai pribadi-pribadi.

lampuin
lampuin

Ya, dari sisi ini memang dirasa betul gan, namun James Bons memandang dari sisi lain masih dari putaran egoisme, justru bahwa kota-kota kecil yang sedang tumbuh menjadi kota besar itulah yang malahan menyumbang egoisme yang luar biasa dalam berkendara, taruhlah macem kota Cirebon, Tasik, dan sebagainya. Kalau di Jakarta egoisme tumbuh dari himpitan target dan waktu alias dikejar deadline, namun justru di daerah ini egoisme tumbuh dengan sendirinya karena merasa menguasai jalan, tak peduli pengguna jalan lain, cuek dengan aturan dan terkadang tak mau tahu dengan aturan apalagi belajar, ya meski tak semua seperti itu, namun ini terjadi dalam jumlah besar.

Sepengetahuan James Bons ada kebiasaan buruk dimana ketika ada orang lain jalan pelan yang jalan kencang pasti nglakson yang akhirnya membuat pengendara lain terganggu bahkan kaget, padahal tidak kalksonpun jalan masih lebar. Ada lagi bahwa orang malas untuk menggunakan helem, mmm sepajang jalan Kuningan hingga Ciamis, hahaha hampir tak ada pengguna motor lokal pake helem, kecuali yang jarak jauh. Ada lagi orang yang suka slonong boy sehingga sering terjadi kecelakaan, nah parahnya ini terjadi berulang kali di tempat yang sama, dan orangpun beranggapan bahwa tempat ini berhantu, padahal hahahah karena prilaku pengendaranya aja yang terlalu cuek, arogan dan tidak mau ikut aturan serta tidak menghormati pengendara lain. hahaha, bisa-bisanya nyalahin hantu.

lain lagi roda dua, nih roda 4 gan, hobinya kalau mau nyalip suka arogan ngembat jalan berlawanan, maka kendaraan motor terutama dari arah berlawanan harus minggir turun ke gravel, kalau nggak ya disantap, hahaha, tu real gan, egoisnya bukan dihimpit waktu tapi murni arogan. Parah lagi kalau malam hari sang empunya mobil main terang-terangan lampunya, bahkan selalu menggunakan lampu jauh padahal pengendara dari arah beralwanan pasti terganggu, di dim juga gak diturunin, pernah suatu saat James Bons bawa motor, si mobil dari arah berlawanan nayalai lampu jauh terus, lalu James Bons dim gak nyahut, James Bons gak liat sama sekali jalan karena silau, akhirnya, lampu matiin, lalu acungkan jari tengah ke arah mobil, dan kemudian tangan james bons arahin ke bawah, baru si pengguna mobil yang entah gak tahu atau arobgan ini nurunin lampu jauhnya dan menggunakan lampu dekat.

Demikian, arogansi jakarta surabaya nampaknya lebih karena himpitan suasana, sedangkan di daerah karena memang murni arogan dan juga ada yang memang tidak tahu, hehehe, mohon maaf bila ada khilaf.

23 komentar pada “Dua Kota dengan Pemotor paling galak Versi Detik Oto, Versi James Bons Lain

  • orang pulau jakarta kalau ke jawa yang jalannya rada longgar dikit malah kebut2an, klakson sana sini, ugal2 an

    Balas
  • Emang mbah…#ngelus dada.

    Balas
  • Iklan motor jg ada pengaruhnya g pak Bons, ke perilaku pemotor galak bin ugal2an? 😀

    Balas
  • black_apache

    emang mbah bons kalo dikota besar,makanya kalo ada yang kayak gitu ya tambah tak galakin lagi,enak aja sama-sama bayar pajak masak mau pake jalan kok mesti was-was.

    Balas
  • Hidup memang keras, harus siap mental.

    Balas
  • Khahaha… Pancen bener Mas Bons.. Aku pancen galak ning embong.. 😆

    Balas
  • untuk medan gak masuk runerup..
    hahaha
    padahal di sini galak galak juga
    *ngerutkan jidat

    Balas
    • wah lum pernah kesana sih gan meski isti dari sana hehe, semoga suatu hari nanti bisa ke sana

      Balas
  • Rimba ibukota, orang salah saja bisa lebih galak dari orang yang benar, hadeuh.

    Balas
  • Kalau di Jakarta pas denger suara knalpot racing di geber2 dari belakang tanpa liat spion udah bisa di duga sebentar lagi ada alay pake motor cacing lewat, mending dikasi duluan karena udah pasti gak pake sepatu, helm seadanya atau malah cuma pake celana pendek dan kalo belok selap-selip gak karuan, lampu mati dsb…..kasih lewat karena umurnya pendek kasian…

    Balas
  • ya seperti itulah keaadaanya kemampuan daya beli kendaraan tidak dibarengi kemampuan bersopan santun dijalan…

    Balas
  • Pembaca Blog

    Orang daerah yg merantau ke Jakarta,kalau mudik lebaran naik motor…wuihhhh Rossi aja kalah nekat 😀

    Balas
  • pengalaman ke Tarakan sekitar tahun 2008, jalanan mulus dan tidak terlalu ramai, tidak banyak polisi jaga tapi semua pada pakai helm minimal half face. Apa karena dekat Malaysia ya?

    Balas
  • kutu_kupret

    itu bukan arogan tetapi ngga mudeng 🙄

    Balas
  • maz bonz

    untuk medan itu gampank aza kalau ada rezeki silahkan jalan2c kem medan.

    untuk medan itu gampank aza maz, kalau lampu merah berarti berjalan, kalau lampu hijau berarti berhenti.
    angkot lebih jago lagi maz, walau lampu hijau dia masih berhenti nunggu kawannya zezama angkot yang udh lampu merah lewat.

    Balas
  • Pernah jg alamin seperti juragan,rider malam pulang krja papasan dgn sedan pake lampu jauh,udh di dim brulang kali gk ada reaksi,jalan lintas kebetulan sepi,dr jauh sedan dah ambil jalur salah lewatin marka garis putih ambil jalanku hampir mepet,wah lngsung buka kaca helm saat dekat lngsung ja (maaf) ku ludahin tah kena bagian apa yg jelas dah ku tumpahin kekesalanku

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.