Bajaj Pulsar

Katanya CBU Itu Mahal, P 200 NS Kok Murah Ya, Bisa Bersaing dengan CBSV dan NVL Yang Lokalan! Bagaiman Dengan ER 6, Monster 795, dll?

Kadang gak ngerti juga dengan kebijakan di negeri ini, entah apa yang terjadi tapi itu begitu nyata. Pertama monggo tengok kelas-kelas motor keren dengan harga terjangkau macem Si CB 150 R atau CBSF, New V-ixion Lightning atau NVL dan Kawasaki P 200 NS. Monggo lihat V-ixion dan CB 150 yang di jual di Kisaran 22,5 jutaan padahal dua motor ini dirakit dan diproduksi di Indonesia, sementara P 200 NS adalh pure BU alias diimpor utuh. Menurut kabar kan biasanya yang CBU pajaknya tingginya minta ampun, namun faktanya Misalkan V-ixion dan P 200 NS ini sama-sama SOHC, pakek radiator, bahkan NVL cuman 16 HP ke bawah sementara P 200 NS 23 HP cc lebih besar, hanya saja masih karbu belum injek, so kok harga bisa mirip ya, apa memang Bajaj masih seperti strategi semual dengan mnjual motor berkela tapi harga paket hemat? Atau pula memamng jepun kmahalan? Lalu monggo bandingkan dengan Tiger yang minim fitur dijual 25,5 jetia, mmm. So seringkali dijelaskan banyak orang ampek berbusa-tapi masih gak faham juga bagaimana ini bisa terjadi.

Kawasaki_ER-6n_2012_1-468x311
Kawasaki_ER-6n_2012_1-468×311

Ke dua, monggo tengok harga moge Kawasaki dibanding Suzuki dan Ducati. ER 6 baik N atau F, Kawasaki hanya membanderoll di kisaran 100 jutaan, bandingkan dengan Ducati 795 yang 225 juta. Ini bukan perkara 790-600 cc gan lalu ada yang menyatakan tak pantas dibandingin karena cc beda, padahal ya mirip lah, wong power juga gak jauh beda. Ya, si Monster 795 yang memunyai 2 valve per cylinder Desmodromic, air cooled yang berkapasitas 803 cc ini menghasilkan tenaga 87 hp pada 8.250 Nm dengan torsi 79 Nm pada 6.250 rpm. Sementara ER 6 menyemburkan power 53 Kw (72 IPS) / 8.500 rpm ya selisih 15 hap-an lah. Sebenarnya si Kalau dibanding dengan harga 220 jutaan macem ZX 600 ya power ducati tertinggal jauh, wong si Kawasaki ZX 600 ini sampek 87.5 Kw (119 PS) / 12.500 RPM (SE ASIA).

Sekedar share saja Ducati India menjual mongtor ini hanya Rs. 5.99 lakh atau hanya dengan 103 juta Rupiah, sebanding dengan harga ER 6 N yang 99 juta atau ER6F yang 104 juta di Indonesia. Harga Monster 795 di India ini jauh lebih murah dari di Indonesia dan Malaysia. Di Malaysia Monster 795 dihargai 62.120.000 ringgit atau sekitar Rp. 178,5 juta, sementara Philipin Rp 120 juta. Ya, boleh jadi karena kebijakan pajak atau faktor lain mongtor ini berbeda-beda harganya di tiapnegara.

Lebih utamanya ketiga motor ini di Luar sana misalkan di India harganya mirip. Expectasi harga ER 6 N di India hanya sekitar 5 lakh lias 86 jutaan, nah gak jauh-jauh amat kan dengan Monster 795 yang cuman 5.99 lakh.

Nah bagaimana ini bisa terjadi, akah hanya jual Brand, bahwa Kawasaki atau bajaj dapat power lebih dengan harga murah, lalu Ducati harus dapet muahal karena bergengsi? Bagaimana menurut sampean semua?

40 komentar pada “Katanya CBU Itu Mahal, P 200 NS Kok Murah Ya, Bisa Bersaing dengan CBSV dan NVL Yang Lokalan! Bagaiman Dengan ER 6, Monster 795, dll?

  • nek kebanyakan ambil untung biar dosa sendiri mbah Bons…..
    ben doso dewe….

    Balas
  • 200cc single cyl SOHC mampu menyemburkan tenaga sampai 23 hp ….. Jossss ….. Torque lumayan …… Motor kencang harga gak lantang !

    Balas
  • Politik di dunia permotoran… kalau saya yang seneng motor bekas sih ndak ngefek… produk overprice ya sekennya jatuh gedubrak. Yg beli seken jadi ga merasa overprice . 🙂

    Balas
  • tiger itu legendaris pak bon!! camkan itu

    Balas
    • **revolusi**

      Comment bagus tp bodoh dan gak nyambung… qkqkqkqk
      Makan tuh legendaris,mahal tp jadul kok bangga… memang aneh negeri ini!!!!

      Balas
      • yang jadul itu klasik. wajar Tiger mahal … Bunyi rantenya itu katanya seksi. Motor lain gak ada yang punya. Itu yang bikin si Tagor tetp mahal xi xi xi

        Balas
  • pasti kompresi nya pakai pertamax95

    Balas
  • apa mungkin ppnbm nya beda ya untuk motor dibawah 250cc? selain p200ns sebelumnya juga p200, p220 bisa murah

    Balas
  • cc di bawah 250 gak kena PPN BM mbah… cmiiw 😀
    #mohon maklum…agak lupa pelajaran pas kuliah dulu.. :mrgreen:

    Balas
    • setau ane..motor yang mulai kena ppnbm itu:
      – 250 s.d. 500 cc kena tarif 60%
      – 500 cc ke atas kena tarif 75%
      cmiiw 🙂

      Balas
  • Ekonomi yg bru brkembg…..hrga=diri loe…gtu pkirnya
    Mklum kapitalis mmbuat apa2 Dipndang dari duit om

    Balas
  • Pulsar bisa murah karena:

    1. Bajaj subsidi harga
    2. Memanfaatkan perjanjian perdagangan India-Indonesia yg menurunkan bea masuk produk otomotif…
    3. Gak perlu keluar duit buat after sales banyak karena sudah di handle kawasaki…
    4. Parts-nya lebih murah (mudah2an murni karena bisa efisien manufacturenya bukan karena spec-down)

    Kawasaki bisa lebih murah dari Ducati karena:

    1. Pajaknya beda antara motor yg di produksi di ASEAN sama di Eropa.
    2. Biaya asuransi dan transportasi dari ASEAN lebih murah ketimbang dari Eropa yg jauh disana…

    Produk Jepang lainnya lebih mahal karena:

    1. Ada kemungkinan partsnya masih di manufacture di Jepang atau pake QC Jepang yg lebih njelimet dibanding ASEAN.
    2. Parts itu kena pajak, biaya transport, dll lebih besar karena dibawa dari Jepang.
    3. Harganya ditahan tinggi supaya margin keuntungan dan harga secondnya tidak jatuh kalau yg baru dijual lebih murah…

    Balas
    • Reza Fajar

      Ducati Monster 795 itu bukan buatan eropa mas bro, dia buatan Thailand sama kayak ER6-n atau ninja 650. Kenapa harga DUcati bisa mahal..? seharusnya dijual 150jt juga bisa.
      kalo Ducati tipe lain masih buatan Italy

      Balas
    • NAH . . . kalo gitu asumsi2 di atas gak berlaku dong buat si byson n NMP alias dezzler n si P180, di india sana harga ketiganya beda tipis kalo gak salah sekitar 12jutaan kalo di rupiahkan….malah P180 mahalan dikit
      NAH…. sampe indo?? P 180 jadi 16 juta, byson n NMP malah 20 jetian …… NAH LHO????????

      Balas
  • Kalau P200NS, mungkin harga part bybre lebih murah dari nissin, karbu ical lebih murah dari karbunya mikuni, shock brakernya lebih murah dari showa ataupun kayaba, biaya perakitan di india lebih murah daripada di thailand dan indonesia dll.

    Balas
  • semua yg di katakan temen temen benar semua… apa lagi orang indonesia amat panatik pada suatu merek. dan ini dimanfaatkan benar dalam dunia bisnis.. apalagi gengsi dan kebanggaan jika pake produk trtntu… utamanya eropa.

    Balas
  • Akibat Fanatik merk…!!!

    Balas
  • Trit cerdas yg nggelitik singa gemuk tidur.. Awas dibrakot mbah…

    Balas

Tinggalkan Balasan ke Triyanto Banyumasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.