Bajaj Pulsar

PASANG WATER+METHANOL INJECT BUAT PULSAR 180, Mak Ngggggoook!

Yola dulur, setelah menenggak racun soal wai yang tersebar di dumay akhirnya ane memutuskan untuk memasang water injection di motor ane….Ki Bagong Pulsar 180. Sebenarnya sudah lama,kisaran 6 bulanan yang lalu ane mulai pasang, tapi seiring pemakaian terjadi modifikasi sana sini. Tapi intinya memasukkan campuran air (demineralised) dan methanol ke dalam ruang bakar.

Water Inject
Water Inject

WAI sendiri sebenarnya adalah ide jadul sejak jaman perang dunia ke-I diterapkan untuk pesawat tempur, tahun 60-70an juga dipasang di mobil drag maupun rally. Intinya utk menghilangkan detonasi saat pembakaran mesin yg disebabkan karena jeleknya kualitas bahan bakar maupun kompresi tinggi mesin, serta suhu tinggi yang terjadi saat mesin yang beroperasi lama. Seperti kita ketahui, makin tinggi kompresi mesin makin tinggi pula oktan bensin yang diperlukan, makin tinggi oktan makin “susah” terbakar. jika kualitas bensin kurang atau oktannya tidak sesuai dg kompresi mesin, maka saat fase kompresi dalam ruang bakar campuran bensin dan udara udah meledak dulu sebelum api busi “mletik”. Piston yang menuju Titik mati atas dipaksa turun sebelum waktunya, akhirnya terdengar klitik-klitik…….mesin ngelitik…power ngedrop..

Di sini ane tidak membahas pro-kontra manfaat wai tersebut,hanya sekedar memasang ke motor ane….mesin masih bisa beroperasi secara normal atau kaga.. Tahu sendiri kan, air adalah musuhnya mesin, opo ora mlepek nanti?? ora water hammer?? lha wong motor kehujanan wae bisa mikin mesin mogok kok……Tenaaaang….air yang dimasukkan di sini volumenya kueccciiilll…duikit. Gambaran gampang memasukkan sejumlah debit air ke ruang bakar dan ane yakin sedulur semua pernah ngelakuin tanpa sadar adalah saat berkendara di waktu malam atau dini hari, serta berkendara pasca hujan, saat itu kandungan uap air di udara relatif tinggi… Rasanya bijimane gan?? terasa lebih enteng dan padetkan mesin……

Pertama kali pasang dulu sangat sederhana, cuman memasukkan air demin dari tabung penampung ke intake manifold. Sedotan air mengandalkan kavakuman mesin saat fase intake mesin,sehingga saat rpm mesin menengah keatas sedotan air berkurang bahkan nggak nyedot sama sekali. Sebenarnya kelemahan ini bisa diakali dengan sistem pompa injektor, tapiiiih perluu nosel dan pompa yang harganya ratusan rebong, belum lagi penempatan saat pemasangan yang memakan tempat, ribet Lur….. Hasil yang diperoleh dengan sistem sederhana seperti ini saja sudah cukup bikin ane tersenyum….. Penyakit mesin panas di pulsar lumayan terkurangi, suara mesin masih seperti awal-awal dulu, kata orang bengkel tarikannya “licin enteng”, power ngempos dan ngelitik  saat mesin panas juga nihil,dan semua dicapai dengan hanya mimik premium.

Setelah ane uji perjalanan jauh kemaren waktu solo turing ke magelang, kok rasanya belum puas dengan hasil yang dicapai. Yaitu saat gaspol dan maen rpm tinggi efeknya kurang nendang karena sedotan air lemah. Setelah baca sana-sini akhirnya  ane coba memanfaatkan panas knalpot yang terbuang mubazir. Panas kan bisa dirubah menjadi tekanan,naaaahhhh ini yang ane pake buat ngedorong tu air ke manifold saat kevakuman berkurang di rpm tinggi. Bonusnya adalah air+methanol yang masuk ke manifold udah dalam bentuk uap, bukan lagi butiran….kaga perlu pompa injektor lagi…. wkwkwkwkwk.

Hasil yang diperoleh……jreng-jreeeng……bikin ane nyengir kuda Lur….puas….mesin ualusss, napas panjang…..kaga perlu neken gas dalam-dalam udah rolling diatas 60 km/jam…suara mesin padet, tarikan mirip pake pertamax+ (padahal ane lum pernah ngisi pertamax+,wkwkwkwk). Terus bahannya apa aja? ngerakitnya bijimana??? kapan-kapan ane sambung lagi ya…. ntar malah kepanjangan kalo sekarang…. semoga bermanfaat….

TTD

Gundamz

31 komentar pada “PASANG WATER+METHANOL INJECT BUAT PULSAR 180, Mak Ngggggoook!

Tinggalkan Balasan ke Bonsai Biker Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.