CS1

Honda Mustinya Sedini Mungkin Waspadai Fitur Operpret, Kalau Nggak Kasus CS 1 Bakal Terulang

Setelah sekian tahun berjalan kemudian di akhir hayatnya mengalami firus tidak laku, akhirnya CS 1 disuntik mati, mm kalimat ini memang terkesan hiperbola, tapi ya begitulah adanya. Honda terlalu mekasakan kehendaknya, dan publikpun menolaknya, dan akhirnya stop produksi. Motor kencang, perkasa, minim kasus, dan jozz lah pokoknya, harus berakhir tragis. Simpel memang kesannya, Publik ingin model lain, Honda memberikan model lain lagi. Psikologi konsumen Indonesia beda, jualan di Indonesia tidaklah sama dengan di Eropa atau Amerika. Motor jozz belum tentu laku di Indonesia.

KA Kaliagung
Honda Prima

Kini lain tahun lain pula permasalahannya. Kasus CS 1 sangat berpeluang terulang dengan wujud berbeda. Kalau dulu CS 1 mentok di model, bisa jadi kini sangat mungkin bakal dialami motor sport honda yang lain, yakni CBR 250 dan CBR 150. Masalahnya adalah fitur operpret alias kemahalan. Perlu di ingat hari gini uang 25-50 juta bukan barang langka lagi, artinya motor sport manteb macem CBR 250 dan 150 bukanlah lagi hak milik orang kaya. Ekonomi pas-pasanpun mampu menebusnya, apalagi kredit begitu gampang.

Dulu bolehlah motor ini hanya milik orang kaya, berapapun Honda minta maka konsumen akan bayar, kini mmm tunggu dulu. Ketika pesaing hadir dengan harga lebih murah, taruhlah si Ninja 250 mono yang hanya 39,9 juta, dapat 250 cc, bandingkan dengan CBR 150 yang 41 jutaan, wewe, golongan ekonomi menengah ke bawah yakin bakal ambil yang lebih terjangkau. Di sini harga begitu sensitif. Tak peduli apakah barang itu CBU, CKD atau 100% buatan Indonesia, yang penting murah, kencang, dan keren.

Bayangkan jika benar data NJKB, dan banyak motor-motor keren pada dibanderoll murah, mmm, jikalau Honda berprinsip pada harga yaang bisa dibilang cukup mahal, maka jangan heran kalau kasus CS 1 akan terulang pada duo CBR dengan masalah yang berbeda.

CBR 150 dan 250 bukan Harley, yang bila makin mahal orang makin keren karena jarang orang mampu beli. Kini kelas segitu hanyalah bagi kebanyakan orang, bukan elit lagi. KEcuali Honda hanya konsen main di bebek, matik, dan sport murah. Piye Honda?

61 komentar pada “Honda Mustinya Sedini Mungkin Waspadai Fitur Operpret, Kalau Nggak Kasus CS 1 Bakal Terulang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.