Berita Umum

2 Anggota Geng Motor Didor Polisi Gara-gara Mau Memetik Motor

Ya mungkin ini adalah cara 2 anggota geng motor ini untuk mencari THR dengan ‘memetik’ motor di Jalan Sejahtera, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, Sabtu (26/7/2014), sekira pukul 22.00 WIB. Mereka ini adalah Tian Wahyudi (18) dan Juhaeri (25) tung saja aksinya diketahui petugas dan lantaran berupaya kabur sewaktu penyergapan petuga terpaksa men-DOR kedua pelaku ini.

geng motor
geng motor

Kronologisnya adalah saat personel Unit Reskrim Polsek Sukajadi yang tengah berpatroli malam memergoki Tian dan Juhaeri hendak ngembat motor, pelaku yang  berboncengan menunggangi motor matik langsung tancap gas. Kemudian terjadi aksi kejar-kejaran berakhir sejauh 500 meter setelah motor pelaku hilang kendali dan terjatuh mencium aspal, Tian dan Juhaeri tetap bangkit berlari serta tak menggubris tembakan peringatan polisi, dan duorrrrr timah panas bersarang.

Kabarnya pelaku mengaku sudah 22 kali mencuri sepeda motor di beberapa kawasan Kota Bandung antara lain Sukajadi, Sukasari, Cicendo, Andir, dan Cidadap. Keduanya juga anggota geng motor. Modusnya merusak stop kontak menggunakan kunci astag. Motor beragam jenis hasil curian Tian dan Juhaeri dijual seharga Rp 1 juta hingga Rp 4 juta ke daerah Ciparay, Kabupaten Bandung.

Dua pemuda ini sudah menjadi target polisi. Identitas kedua pemuda tersebut terungkap berkat pengembangan terhadap dua pelaku sekomplotan yang sebelumnya diringkus Polsek Sukajadi yaitu Viki (18) dan Mulyadi (21). Tian dan Juhaeri, menurut Achmad, selama ini mengotaki aksi menggondol motor yang kerap terjadi di Kota Bandung. Berdasarkan daftar hitam kepolisian, Tian residivis kasus penyalahgunaan narkoba.

Weleh-weleh, masih muda sudah menjdai residivis, ngeri gan!

Sumber: Detik news

16 komentar pada “2 Anggota Geng Motor Didor Polisi Gara-gara Mau Memetik Motor

Tinggalkan Balasan ke Pangaramput Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.