Terus Kalau Kayak Gini Gimana? Antara Tilang dan Realitas di Lapangan!
Brader sekalian, satu hal yang sering dijadikan sorotan di negeri ini, bahwa ekonomi kita tidak merata, sehingga penerapan hukumpun juga disinyalir susah untuk merata. Kadang orang besar bebas hukuman, orang kecil yang justru tergencet, di satu sisi tak jarang pula orang kecil justru susah dikenakan pasal karena terkadang keterbatasan pengetahuan, kebiasaan, keterbatasan pendidikan, dan ujungnya ya keterbatasan ekonomi. Lihat saja gambar di atas, lalu tebak apa yang kira-kira bakal terjadi!!
Ya, sebuah fakta bahwa misalkan kita berada di daerah pertanian, pegunungan, atau daerah terpencil, kebanyakan para rider tidak mengenakan helm. Demikian juga SIM rata-rata tidak bawa, apa lagi sepatu! Namanya juga ngarit kan, cari rumput, ke sawah nyangkul, dan sebagainya. Nah, bijimana menurut agan sekalian!
om bons…link di indomotoblog dibenerin dong…
wah parah, sama kayak ane kemarin, di jalan lintas timur lampung, 3 orang bersepeda motor pulang ngarit dg muatan rumput setinggi kepala pengendara, sehingga pengendara ga bisa lihat keadaan lalin di belakang, spion dan sein pun tak berfungsi karena tertutup rumput. Tiba2 ketigannya berbelok ke kanan kira 20 meter di depan saya,nyaris saja ketiga nya ken hajar APV ane. Beruntung ane cepat ngerem pencet klakson sekerasnya. Tak lupa buka kaca lalu teriak “”GOOOBLLLOKKK…!!!!”
bukan gak tahu mbah bons, cuma karena tidak ada tindakan hukum, keterbatasan ekonomi??? wong sapinya aja 5 kog, 1 sapi seharga min 10 juta,klo 5 bisa buat beli blazer seken mbah.
iya ya gan
terus gimana mbah???
https://girblogg.wordpress.com/2015/01/15/bbm-turun-lagi/
Biasane dilolosne
bar ngaritne wedos…
dinamika ngeblog:http://ardiantoyugo.com/2015/01/14/dinamika-ngeblog-terlalu-banyak-artikel-mainstream-membosankan/