Maulana Terduga Jambret Tewas, Versi Keluarga : Dipukuli Polisi, Versi Polisi Lompat Dari Mobil Saat Digelandang Ke Markas
Di sela-sela ramaiynya berita tentang pembegalan dan penjambretan, tersiar sebuah kabar tentang meninggalnya seorang terduga pelaku penjambretan. Menurut versi keluarga, pelaku dipukuli polisi hingga luka parah lalu meninggal, sedangkan versi polisi pelaku lompat dari mobil saat akan digelandang ke markas polisi, lalu luka parah dan meninggal. Mana yang benar?
Versi Keluarga!
Ya, Seorang pemuda bernama Maulana Rusadi (20) tewas dengan luka lebam. Warga Sumberagung, Moyudan, Sleman, Yogyakarta itu sempat dirawat di rumah sakit selama 10 hari dan kemudian meninggal. Mnurut Ayah Maulana, Sumardi, pemuda ini ditangkap polisi saat berkumpul dengan empat temannya di Dusun Pasekan Gamping, Sleman, lalu digiring beserta keempat temannya ke kantor polisi atas dugaan penjabretan di Kabupaten Bantul. Sumardi menduga polisi menganiaya Maulana dan keempat temannya agar mengakui penjabretan ini hingga mengalami luka berat. Dan Akhrinya meninggal.
Merasa aneh karena saat polisi tidak mengizinkan keluarga untuk melihat hasil autopsi dari Rumah Sakit Dokter Sardjito tersebut, kemudian keluarga melaporkan kasus ini ke Propam Polda Daerah Istimewa Yogyakarta untuk meminta keadilan.
Masih menurut keluarga, kali ini Sdari Sumartini ibu korban mengaku sempat berkirim SMS dengan saksi mata kejadian yang menuturkan bahwa mata Maulana ditutup pakai kaos, tangan diikat, dan wajah dibenturkan besi, meski Maulana sudah minta ampun dan menangis, namu terus disiksa agar mengakui telah melakukan penjambretan.
Versi Polisi
Kapolres Bantul, AKBP Surawan kepada wartawan di Mapolres Bantul, Rabu (4/2/2015) menjelaskan bahwa Maulana adalah pelaku tindak kejahatan penjambretan. Dia ditangkap saat berada di wilayah Gamping Sleman. Polisi kemudian memeriksa tiga orang petugas yang saat itu melakukan penangkapan terhadap Maulana. Disampaikan oleh Polsi bahwa saat dibawa petugas di dalam mobil, dia melompat hingga terjatuh luka-luka. Dari luka inilah yang menyebabkan meninggal dunia.
Fakta Pendukung Dakwaan
Menurut kabar dari polisi dilansir tribun jigja Maulana sudah ke luar masuk penjara dua kali karena terlibat pencurian dengan pemberatan (Curat). Belum lama ini, Maulana kembali terlibat dalam kasus penjambretan yang terjadi di Pandak Bantul, dan dalam kasus ini polisi melakukan penyidikan.
Propam
Kasus ini memang oleh keluarga telah dilaporkan ke Propam. Menurut Kapolres Bantul, AKBP Surawan, semua petugas yang terlibat dalam penangkapan Maulana sudah diperiksa oleh Propam Polres Bantul. Namun dari pengembangan yang dilakukan, hanya ada tiga yang diperiksa. Selanjutnya ya kita tunggu hasil pemeriksaan.
biar typo sing penting jemur disik
————
http://kobayogas.com/2015/02/03/bagaimana-andai-new-honda-tiger-itu-bermesin-vtwin-dan-desain-berbasis-vtr/
Maulana karo mulyana ki duluran pora mbah…
https://terongist.wordpress.com/2015/02/03/yana-mulyana-musisi-difable-cover-brother-yngwie-malmsteen/
wealah…
pertemuan rahasia 2 generasi:
http://ardiantoyugo.com/2015/02/04/pertemuan-generasi-tahun-ehe-dengan-generasi-abad-21/
berkurang lagi sumber kejahatan http://loansura.blogspot.com/2015/02/yamaha-honda-suzuki-ducati-tes-pramusim-sepang-2015.html
Ealah…Sleman to…
kalo versi tvone sama metro tv gimana?
Hehehehe
kalo emang penjahat mah bodo amat mau mati dengan cara gimana yang penting mati
Wah kalo yang mati itu begal dari Lampung Timur, dikampungnya dianggap Pahlawan tuh… Ibaratnya Mati Satu Tumbuh Seribu..
ngeri gan
=========
beberapa detail foto Bajaj Pulsar 200AS, akhirnya muncul adventure bike di kelas 150-250cc
http://yudakusuma.com/2015/02/04/beberapa-foto-detail-bajaj-pulsar-200as-sumpah-marai-kesengsem/
ngwri gan
https://singlepiston.wordpress.com/2015/02/04/cross-x-200-se-memikat-hatiku/
Ini pelajaran bagi para penjambret dan penjahat kambuhan. Keluargaku pernah jadi korban. Bukan barang yang diambil yang saya sesalkan, tapi kesadisan penjambret dan penjahat yang yang membuat warga masyarakat berang. Kalau ketangkap warga masyarakatpun akan terjadi hal yang separah ini pada para penjambret dan penjahat. Karena warga masyarakat sudah geram terhadap mereka.