Sebenarnya Ada Dua Konspirasi, Italy Dan Spanyol, Tapi Media Lebih Menyorot Konspirasi Spanyol, Konspirasi Judi?

Belakangan setelah Rossi mengatakan bahwa Maraquez sengaja menghalangi dia dan memuluskan jalan Lorenzo untuk juara setelah race di Phillip Island, media mulai meblow dan seakan mengamini apa yang dikatakang Rossi. Rossi mengatakan bahwa Marquez masih dendam dengan dia, terutama saat kejadian race di Argentina yang membuat Marquez kehilangan poin. Nah saat di Sepang, Marquez pun benar-benar beradu dengan Rossi hingga akhirnya terjadilah crash pada Marquez. Pasca crash ini  Media mengkait-kaitkan bahwa ada konspirasi Spanyol dibalik ini, bahwa juara dunia bakal dipertahankan Spanyol oleh sebuah konspirasi. Namun sebenarnya ada jua konspirasi Italy, namun faktanya media lebih suka memblow konspirasi Spanyol brkiblat pada Rossi why?

Konspirasi Spanyol

Seantero Italy, mulai dari jurnalis, media, hingga ayah Rossi Graziano,  menyebut ada yang namanya konspirasi Spanyol. Anggotanya menurut mereka adalah Marc Marquez, Jorge Lorenzo, dan sejumlah pembalap Spanyol lain. Dan tentu saja media-media Spanyol. Kemudian media-median lain di seluruh duniapun ikut memberitakn hal ini, tak terkecuali Indonesia. Ya, tak asing lagi, bahwa ini berawal dari statmen Rossi yang mengatakan bahwa Marquez menghalanginya untuk merebut juara, lalu Marquez ebih suka Lorenzo yang jadi juara. Dan terjadilah prahara Sepang, dimana Marquez bener-bener ngotot gak mau kalah dari Rossi dan Lorenzo aman ngacir di depan. Belakangan para awak media menyebut ini sebagai konspirasi spanyol.

Ada lagi sebuah rumor panas yang disangkal kubu Lorenzo, bahwa Lorenzo sempat bertemu dengan race direction setelah insiden di GP Malaysia Minggu lalu (25/10), dimana Lorenzo meminta agar sang pemegang otoritas menjatuhkan hukuman lebih besar kepada Rossi, tak sekedar 3 penalty. Ini juga sebuah rumor yang kemudian dsebut sebagai salah satu konspirasi Spanyol.

Konspirasi Italy

Sayup-sayup terdengar bahwa beberapa media menyebut sebenarnya ada konspirasi Italia, namun media-media di dunia tak terlalu mempedulikannya, dan lebih memblow apa yang disebut konspirasi Spanyol. Lalu siapa yang sebagai biang kerok konspirasi Italy ini? Ya siapa lagi kalau bukan Rossi, Andrea Iannone, dan media-media Negeri Pisa yang menurut media Spanyol benar-benar ingin menghancurkan image Marc Marquez dan Jorge Lorenzo.

Misalnya saja La Republica, sebuah media sayap kanan Italia, secara ganaz menyebut adanya pakta rahasia antara Lorenzo dan Marquez. Bahwa jelang GP Valencia sebagai penentuan juara musim ini dua pembalap Spanyol itu dikabarkan bertemu untuk menentukan langkah. Nah rumor inilah yang kemudian santer ramai diberitkan di Indonesia, mulai dari media-media nasional hinggal lokal, bahkan oleh para blogger.

Nah, media luar Italy atau luar Spanyol seperti misalnya Motorsport.com yang asal Prancis, nampak berbicara tak terlalu memihak Italy di sini. Mereka menyampaikan statmen team Lorenzo:

“Kami ……membantah segala berita yang dilansir oleh media-media Italia ………tentang kemungkinan pertemuan Jorge Lorenzo dan Marc Marquez. Benar ……. pernyataan konyol dan tidak berdasar yang dikeluarkan oleh La Republica………, berita itu dikutip oleh berbagai media lain di Italia.”

Selain itu bagaiman statmen Ianone dan Dovi yang siap membantu Rossi dengan menghalangi para Spaniard untuk memuluskan langkah Rossi merengkuh Juara Dunia. Jelas bagi orag Spanyol atau pendukung Saniard ini adalah konsspirasi Italy.

Yang paling anyar yang boleh jadi bisa disebut konspirasi Italy adalah Codacons, Asosiasi Koordinasi Perlindungan Pertahanan Lingkungan dan Hak Pengguna Konsumen di Italia, badan ini menuntut FIM bergerak mengusut isu konspirasi Spanyol, bahwa Lorenzo dan Marquez bakal bertemu untuk menentukan langkah memuluskan Juara Dunia bisa direbut Lorenzo. Organisasi tersebut kemudian mengajukan gugatan kepada Federation Internationale de Motorcyclisme (FIM) untuk mendepak dua pembalap Spanyol itu dari pentas MotoGP. Woh!

Saling Serang Media Italy dan Spanyol

Perseteruan Marquez vs Rossi ini memang bikin geleng-geleng kepala, ya betapa tidak  surat kabar  pro Marquez, menuduh Rossi dapat keistimewaan dari race direction, bahwa bila yang nendang Marquez,  tentu hukumannya lebih berat bukan hanya penalti 3 poin. Sementara itu safety director MotoGP Franco Uncini menjelaskan bahwa status kebintangan Rossi tidak ada pengaruhnya dalam penentuan hukuman.

Belakangan setelah populer adanya sebuah konspirasi, maka media italy dan Spanyol saling serang. Apa pun yang dikatakan media Spanyol termasuk yang dikatakan Lorenzo, Marquez, tim, dan kerabat saat ini menjadi menjadi mangsa empuk konspirasi Italia, dan sebaliknya pula apa yang dikatakan Italy jadi santapan empuk media Spanyol. Jelasnya saat tensi perseteruan makin memuncak, tiap komentar dari masing-masing kubu bisa dijadikan senjata makan tuan, untuk menyerang balik. Akhirnya cenderung masing masing hati-hati dalam merilis pernyataan.

Media Secara Umum

Uniknya, boleh jadi karena pamor Rossi, dan Fans Rossi lebih banyak, media seakan lebih suka memblow up konspirasi Spanyol yang menyudutkan Lorenzo dan Marquez, daripada membahas konspirasi Italy yang menyudutkan Rossi. Ya jelasnya sebuah artikel yang membela Rossi akan langsung diserbu para fans Rossi yang jumlahnya bisa dibilang milyaran yang tersebar di seluruh dunia. Sementara artikel yang menyudutkan Rossi ya ditanggapi antusias oleh para Fans Lorenzo dan Marquez, namun tak seheboh ketika membela Rossi.

Konspirasi Judi, Dan Promo MotoGP

Ada selentingan kabar, bahwa sebenarnya ini tak lebih dari konspirasi Judi, dimana setiap rumor sekecil apapun bakal diblow up untuk meramaikan final MotoGP di Valencia akhir pekan ini. Ya, semakin pana, semakin ramai, tentusaja para pemasang taruhan bakal semakin ramai dan antusias untuk ikut taruhan. Dan bisa jadi bakal melakukan tidakan tertentu yang bisa berpengaruh pada jalannya motogp.

Sementara di sisi lain, lihat saja tiket GP Valencia sudah ludes. Ini juga boleh jadi merupakan riak-riak motoGP yang diciptakan Dorna untuk mendongkrak popularitas MotoGP setelah dalam beberapa tahun turun karena balapan kurang menarik.

So, segala kemungkinan bisa saja terjadi, dan yang di atas hanyalah isu. Ya monggo aja bijimana menurut agan sekalian!