Berita Umum

Proyek Motor Berbahan Bakar Air+Bioetanol Mahasiswa USU Nggantung di Tangan Pertamina

team-auto-physics-top-usu-berfoto-di-depan-sepeda-motor
Motor berbahan bakar Air

Sebuah karya spektakuler anak negeri, yakni berupa bahan bakar untuk mesin berupa campuran air dan bioethanol yang sudah melewati serangkaian ujicoba dan berhasil menggerakkan mesin sepeda motor. Ya, motor berbahan bakar ramah lingkungan ini sebenarnya resmi diluncurkan oleh Team Auto Physics (TOP) Universitas Sumatera Utara (USU) buatan mahasiswa Fakultas FMIPA sejak tahun lalu, dan kemudian kabarnya dijanjikan bakal poduksi oleh Petamina, namun hingga kini,  masih belum menemui titik terang, alias menggantung.

Menurut Dekan FMIPA USU, Sutarman, pihaknya Kita masih merundingkan banyak hal, dan belum ada yang fix tentang deal-dealnnya,  makanya belum dipublis, menyoal kerjasama dengan sponsor dan perkembangan sosialiasasi produk ini, seperti yang dikutip tribun medan, Senin (16/11/2015) hari ini.

Adapun menurut inisiatori proyek ini Dr Tulus Ikhsan Nst, yang merupakan pengajar di Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) USU menyatakan, bahwa hal ini masih dirundingkan di Jakarta. Ya, waktu telah berjalan setahun terhitung sejak November 2014, tim telah mengurus hak paten dan uji coba kendaraan bermotor, namun masih ngambang hingga kini.

Awalnya R & D dan Penjajagan Kerjasama Penelitian PT. Pertamina, Agus Setiawan menjajikan untuk membantu pengembangan proyek ini hingga selesai. Namun belakangan terlihat seperti jalan di tempat, sehingga metode pengkonversian air menjadi energi untuk penghematan bahan bakar bioetanol dan premium belum bisa dipublikasikan lebih rinci. Padahal proyek ini diharapakan bisa dipasarkan ke masyaakat luas.

motor-berbahanbakar-air
motor berbahan bakar air karya mahasiswa Unsu

Dr. Tulus, masih ngutip dari tribun medan, seorang tokoh yang merintis riset ini sejak tahun 2007 memaparkan bahwa terdapat penghematan BB kendaraan ketika memakai formula ini yakni baik berupa bioetanol dan premium, dimana tingkat penghematannya sudah di atas 20 persen tanpa menggunakan katalis ataupun campuran bahan kimia lainnya.Pembakaranmenggunakan proses fisis yang lebih murah, lebih praktis dan bahkan lebih Green-Tech. Menurutnya motor berbahan bakar bioethanol plus air ini sudah menempuh jarak 43 kilometer dan yang berbahan premium plus air sudah menempuh jarak 50 kilometer.Manteb lho sebenarnya.

Wddduh sayang, kok menggantung begini, apa gara-gara faktor **** yang biasa kita ketahui. Ya proyek besar mulai dari Mobil listrik Dahlan Iskan bersama Pabrik Perakitan Kupu-kupu malam yang dimotori oleh om Nelson, yang kemudian kandas, dan belakangan malah dibeli Malaysia, lalauproyek mobil ESMK yang dulu dibawa Jokowi, kemudian Mobil Nasional Tawon, kok semuanya kandas ya? Kapan negeri ini punya proyek sendiri hasil karya anak bangsa kalau selalu kandas?

12 komentar pada “Proyek Motor Berbahan Bakar Air+Bioetanol Mahasiswa USU Nggantung di Tangan Pertamina

  • karena di Indonesia, kebanyakan riset penelitian cuma dianggap sebagai tugas sekolah dan hasil risetnya setelah lulus paling juga dijadiin penunggu gudang

    Balas
  • gak setuju mbah kalo air, nanti kalo air buat bahan bakar nanti air jadi komersial. pdhal kan air kbutuhan buat kita hidup, kalo air buat bahan bakar bakal rebutan dah. semua ada porsinya masingmasing.
    kalo listrik apa energi surya ane lebih setuju 😀

    Balas
  • negeri ini punya jepang kita hanya mengaku saja punya negara

    Balas
  • Kalo beneran terjadi bahan bakar pake air bakal rebutan donk
    Trus juga jumlah air bersih jdi berkurang

    Balas
  • koko89

    Y mungkin bisa digantikan di thn 2032 mbah bons!!! wkwkwkkkk…. cos pasokan minyak bumi skrg di Indonesia udah menipis jd diperkirakan 2032 stock minyak di Indonesia habis total!!! nah bru lah bisa beralih ke bahan bakar lainnya… klo g keburu kiamat sih!!!! wkwkwkkkk

    Balas
  • La nek bahan bakarnya pake air

    Brarti mandi nya pake pertamax donk mbah

    :-h

    Balas
  • andhi2010

    Jangan pakai air lah,kecuali musim hujan.
    BIsa2 makin gila penambilan air.

    tom ogle saja.

    Balas
  • sesuatu penemuan teknologi yang bertentangan dengan prinsip ekonomi minyak pasti akan berjatuhan, apalagi teknologi tersebut melawan pabrikan besar, dimana pabrikan tersebut masih ingin mendulang laba di negeri ini, musuh motor dan mobil listrik nasional kan perusahaan asing di Indonesia yang sudah bercokol puluhan tahun, mereka lebih kuat lobynya dan kekuasaannya daripada pemerintah sendiri. Ibaratnya klo semua perusahaan itu cabut dari Indonesia, ya bisa kolaps negeri ini, modal besar2an ilang, pengangguran dimana-mana, cmiiw. Sesuatu yang sudah kadung mengakar itu susah untuk melawannya, kecuali Indonesia sudah siap secara finansial dengan membeli saham semua perusahaan itu…cmiiw. #asaltebak 🙂

    Balas
  • bukannya kalo kita pake temuan orang lain untuk diproduksi masal, kita harus minta lisensi dulu? nah, dalam proyek motor itu pasti menggunakan temuan orang lain juga. mungkin itu yg ribet

    Balas
  • mas bro

    Klo di realisasi, berapa omset pertamina yg akan hilang ?

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.