Bripka Seladi Nyambi Jadi Tukang Sampah Ketimbang Terima Suap

Bripka Seladi Nyambi Jadi Tukang Sampah Ketimbang Terima Suap. Yup, ngintip dari regional kompas hari ini, ada sebuah laman yang menarin untuk dishare gan, tentang seorang polisi yang punya semangat anti suap, hingga iapun rela nyambi jadi tukang sampah. Dialah Bripka Seladi 57 tahun, seorang anggota polisi di antara jajaran Polres Malang Kota yang layak dijadikan teladan dalam jujurnya kehidupan. Bahwa untuk dapat uang sampingan, pak polisi ini rela nyambi pekerjaan menjadi pengumpul sampah, halal, jauh dari suap, dan bisa sambil membersihkan lingkungan. Bapak yang satu ini punya sebuah gudang sampah di Jalan Dr Wahidin, Kecamatan Klojen, Kota Malang yang masih berada di jalan yang sama dengan kantor tempat ia berdinas.Pak polisi ini saat berdinas, ia bertugas pada bagian urusan SIM Kantor Satuan Penyelenggara Administrasi (Satpas) Polres Malang Kota yang berada di Jalan Dr Wahidin. Namun di kala tidak ngantor, ia teryata seorang bos sampah. Weh. Yup, bapak ini memang seorang polisi sekaligus pemulung dan pemilah sampah. Ia menggeluti “bisnis” sampah tidak membuatnya menelantarkan pekerjaan utamanya.

Delapan tahun Seladi melakoni pekerjaan ganda ini. Empat tahun pertama, ia memulung sendiri sampah yang hendak dipilahnya. Namun kini dia punya pemulung sendiri yang biasa menyetor sampah ke dia. Pendapatan dari sampah ini memang gak besar, tapi bisa menambah penghasilan ekonomi di rumahnya, ya sekitar Rp 25.000-Rp 50.000 per hari, jika dihitung per hari.

Satu hal yang layak dicontoh adalah meskipun berdinas di lahan yang selama ini dikenal sebagai lahan “basah” di institusi kepolisian, yakni di bagian SIM, namun ia tidak mau menerima pemberian orang dengan tujuan tertentu dalam pengurusan SIM. Anti suap gan, jozz tenan.