Pelaku Potingan Nginjak Al Quran Kini Diintrogasi Pihak Berwajib

Pelaku Potingan Nginjak Al Quran Kini Diintrogasi Pihak Berwajib. Ya, sebagaimana ditulis dalam artikel lalu di link ini, seorang pemuda dengan akun FB Kapry Nanda, mengupload fotonya sedang menginjak Al-Qur’an, lalu kemudian foto ini menjafi viral di dunia maya, dan si mas ini mendadak tenar, setelah media massa ikut memberitakan. Kini kasus ini memasuki babak baru, si mas bro ini harus berhadapan dengan yang berwajib.

Ya, menurut beritaislamterbaru, Pemda provinsi Sumatera Barat menurunkan tim untuk mengusut kasus ini. Hasilnya, pada Selasa (14/06/2016), tim tersebut sudah mendapatkan penjelasannya. Berikut beberapa point penjelasannya:

• Tim Sumbar berkordinasi dengan staf Wali Nagari Sungai Aur kabupaten Pasaman Barat, Darimal menjabarkan bahwa Kapry Nanda 20 tahun memang warganya di Kampung Tangah, Jorong Koto Dalam Nagari Sungai Aur, Pasaman Barat.
• Aksi konyol pemuda ini dilakukan pada Minggu 12 Juni 2016, di Musalla Al Ikhlas jorong Kampung Tangah. Aksi tersebut dilakukan bersama 4 orang temannya sedang berada di Musalla tersebut.
• Kapry Nanda memperagakan seolah menginjak Al Quran dan di foto temannya yang bernama Andri dengan maksud bercanda dan main-main. Menurut pengakuan yang bersangkutan, Al Quran belum sampai di injaknya. Ya, memang di foto terlihat bayangan kaki pemuda ini. Foto lalu diunggah ke Facebook dengan status “Jangan Tiru Adegan Ini Bro”.
• Menurut keterangan staf wali nagari Sungai Aur Darimal dan Lisman, Kapry Nanda dan kawannya, mengaku menyesal melakukannya dan tidak menyangka akan menjadi ramai pemberitaannya.

Masih menurut sumber tersebut Rabu ini (15/06/2016) Kapry Nanda bersama kelima orang temannya itu, akan menemui wali nagari Sungai Aur, Bapak Erwin, serta Tokoh Agama dan tokoh Adat di kantor walinagari Sungai Aur, untuk mepertanggungjawabkan perbuatannya. Sementara itu foto tersebut kini sudah tak ada lagi di wallnya, nampaknya sudha dirremove gan.

Ya, setidaknya ini pembelajaran bagi kita semua gan, untuk tidak melakukan tindakan gegabah yang berpotensi menimbulkan kontroversi di masyarakat. Ujung-ujunganya kita sendir yang kena dan harus mempertanggungjawabkan perbuatan kita.