Berita Umum

Disinyalir Kelamaan Ngitung Pembeli CBR Pake Koin Ditolak Tujuh Diler

Disinyalir Kelamaan Ngitung Pembeli CBR Pake Koin Ditolak Tujuh Diler
Disinyalir Kelamaan Ngitung Pembeli CBR Pake Koin Ditolak Tujuh Diler

Disinyalir Kelamaan Ngitung Pembeli CBR Pake Koin Ditolak Tujuh Diler. Yup, warga depok bernama Setiadi yang belo Honda CBR150R seharga Rp 33,425 juta dengan menggunakan uang koin di diler Honda Moto Care Depok punya sejarah panjang. Riwed gan, tidak semudah yang dibayangkan, ia sempat ditolak beberapa diler sebelumnya. Honda Moto Care ini merupakan diler ke delapan yang akhirnya menerima uang koinnya untuk beli CBR 150 R aihihihi.

Berikut ini statmennya ngutip dari OTOMANIA yang menghubungnya pada hari in i Selasa (27/9/2016):

“Sebelum saya membeli, hubungi diler dulu. Tanya-tanya harga, sekaligus kasih info kalau saya mau beli motor secara tunai pakai uang koin, ternyata banyak yang nolak,”

Seperti tertulis di alinea di atas, Disinyalir Kelamaan Ngitung Pembeli CBR Pake Koin Ditolak Tujuh Diler gan. Baik itu dari diler Honda dan juga beberapa diler dengan merek motor lain yang tersebar di Depok, Jawa Barat. Berikut statmen Setiadi melanjutkan:

“Bisa jadi mereka kaget dan merasa ini hanaya main-main jadi tidak digubris. Akhirnya hubungi ke Moto Care dan mereka bilang bisa-bisa saja.”

Meski sudah nelpon duluan, tetep aja gan, sampai di Honda Moto Care para sales kaget, lha wong beratnya lebih dari 120 kg. Dah gitu jumlah koinnya banyak sekali. Makanya ketika diminta ngitung, ya sales minta waktu beberapa hari aihihihihi. Makanya Disinyalir Kelamaan Ngitung Pembeli CBR Pake Koin Ditolak Tujuh Diler, aiihihihihi.

Weleh weleh, akok ya ada-ada saja ya gan fenomena orang. Beli motor koin, seberat 120 KG lagi aihihihihi. Mugkin sensasinya beda kali ya gan. Manteblah.

28 komentar pada “Disinyalir Kelamaan Ngitung Pembeli CBR Pake Koin Ditolak Tujuh Diler

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.