Ganjar Tangkap Basah Pungli di Samsat Kota Magelang, Petugas Salting Dibuatnya!

Ganjar Tangkap Basah Pungli di Samsat Kota Magelang. Ya Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tangkap basah pungli di unit pelayanan cek fisik kendaraan bermotor yang dilakukan petugas kepolisian di Kantor Samsat, Kota Magelang, pada haru Rabu (5/10/2016) kemarin. Awalnya “ngutip dari Tribun Jateng” Ganjar tanya ke sejumlah warga yang lagi antri cek fisik. Pak Gubernur Jateng ini menanyakan tarif cek fisik. Sugiharto (61), menjawab bahwa ia telah membayar Rp 50 ribu. Ganjar lalu minta agar Sugiharto mencari petugas tersebut. Setelah ketemu polisi itu, kemudian mengembalikan uangnya.

Saat Ganjar Tangkap Basah Pungli di Samsat Kota Magelang lalu bertanya ke petugas terebut, petugas memang pastinya salah tingkah dan menjawab:

“Ini hanya salah paham kok pak, kita tidak minta.”

Jawaban lain diberikan korban pungli yakni Sugiharto Warga Bayeman, Magelang Tengah, Kota Magelang pada wartawan, ia menyampaikan bahwa ia tahu bahwa layanan ini gratis. Tapi tetap diminta uang tanpa kuitansi. Berikut statmennya:

“Saya lago cek fisik lalu dikasih kartu (formulir). Selanjutnya petugasnya menyampaikan bahwa biayanya Rp 50 ribu, namun tak ada kuitansinya. Saya tahu ini gratis, tapi diminta, yawis tetap bayar.”

Menurut pria ini, ketika Ganjar Tangkap Basah Pungli di Samsat Kota Magelang, sebenarnya selain dirinya, banyak warga lain yang juga kena pungli seperti dirinya. Sementara Ganjar sungguh kecewa praktik pungli ini. Menurutnya praktik pungli ini memang  sejak lama, ia hampir tiap hari menerima laporan tentang pungli melalui twitter.

“Kekecewaan saya sebenarnya sudah lama. Kejadiannya, kan, bukan hanya sekarang tapi sudah dari dulu.”

Pastinya tujuan Ganjar Tangkap Basah Pungli di Samsat Kota Magelang,  bahwa ia akan berusaha membersihkan pungli ini. Nah, misalnya alasannya untuk keperluan operasional petugas di Samsat setempat, menurutnya, mestinya ada format terbaik agar petugas yang bekerja bisa nyaman dan memeroleh tunjangan agar bisa bekerja professional. Ya, kerja sesuai tupoksi aja, biar tak membebani masyarakat.