Balapan Motor

ARRC Thailand 2017: CBR250RR Terlalu Kencang Ada Wacana Bongkar Mesin Usai Race

ARRC Thailand 2017: CBR250RR Terlalu Kencang Ada Wacana Bongkar Mesin Usai Race, ya ini riak-riak dari balapan ARRC, dimana di seri Johor beberapa waktu lalu Gerry Salim Sapu bersih podium, CBR250RR dianggap terlalu kencang, maka pihak Yamaha dan Kawasaki dikabarkan memprotes regulasi agar dirubah agar tidak menguntung satu pabrikan saja. Realnya regulasi yang dikeluarkan ternyata tidak memuaskan peserta khususnya dari tim Yamaha Thailand dan Malaysia. Nah itu di Johor .

Bikin Regulasi Baru atau Bongakar Mesin atau Cabut

Ya keruwetan memang bener-bener terjadi gan, bahwa ada 3 opsi yang disampaikan terkait kenapa CBR terlalu kencang ini, bahwa opsi pertama pihak penyelenggara harus membuat regulasi baru agar lomba lebih kompetitif. Ke dua boleh jadi ada harapan bahwa motro CBR250RR dibongkar usai race karena dikhawatirkan tak sesuai dengan tuntutan regulasi yang ada. Dan ke 3 bila tuntutan tak dipenuhi boleh jadi akan out, alias cabut. Dab kalau sampai Yamaha cabut, dan Kawasaki ikutan cabut, ya bakal jadi OMR alias One Makre Race karena pesertanya hanya Honda saja.

Tanggapan Yamaha

Untuk ARRC 2017 ini dengan regulasi standart diinilai timpang alias tidak imbang gan. Produk baru Honda CBR250RR menurut Yamaha adapah paling diuntungkan. M. Abidin selaku GM After Sales Dan Motorsport PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) berseloroh sebagai berikut:

”Motor produksi massal tidak didesain atau dirancang untuk balap. Tahun ini AP250 ARRC tidak seimbang, maka regulasi adalah fungsi kontrol sehingga balapan berjalan kompetitif,”

Masih menurut Abidin ini bahwa aspirasi yang berkembang musti diakomodir, yakni bila aturan berat sebelah maka akan berdampak minat peserta itu sendiri.

Masalah Utama Gap Terlalu Jauh Versi Yamaha

Menurut Wahyu Rusmayadi selaku manager YRI, yang jadi masalah utama adalah catatan waktu di balapan AP250 ini terlalu signifikan bedanya. Yakni antara tahun lalu dan di tahun 2017 . Menurutnya bila terjadi peningkatan yang sanagat signifikan dari sebeuah merek dan memiliki gap yang cenderung jauh hingga hampir 2 detik, maka harus disikapi pembuat regulasi.

CBR mau dibongkar usai Race

Nah kini di Buriram Thailand, ada hal unik lagi yang terjadi, dimana ada rumor wacana, bahwa mesin CBR250RR ini bakal dibongkar usai balapan. Ya mungkin sebagai pembukitan, standar atau tidaknya mungkin gan, karena dianggap terlalu kencang.

Ya di Johor lalu memang CBR 250RR jelas mendominasi, lalu di Buriram Thailand ini sejak FP1 250 cc dimana CBR250RR menjadi tercepat lewat pembalap Jepang dan kedua pembalap Indonesia, lalu FP 2 ARRC Thailand sejak Kamis 13 April 2017, hingga QP dan Race hari ini, CBR selalu mendominai, maka beredar rumor bahwa CBR250RR bakal dibongkar pemeriksa teknik. Lhadalla!

Ronde 1 sebenarnya peserta berharap-harap cemas, bahwa mesin CBR250RR bakal dibongkar, namun pemeriksa tekanik di ARRC tak jadi membongkar karena alasan, bahwa mereka tak punya alat untuk membongkar. Kekhawatiran peserta lain adalah adanya kelebihan pada diameter lubang-lubang pada CBR250RR dibanding lawan. Ini baru prediksi atau sangkaan awal, dan beberapa orang mengkaitkan bahwa konon, dengan perbedaan lubang isap dan buang ini dilarang di IRS, maka CBR250RR gak mau ikutan IRS, dan lebih memilih ARRC yang lebih dianggap permisif terhadap kondisi ini.

Nah rame juga ternyata gan, entah siapa salah siapa benar, ya anggap saja sebagai hiburan. Ini bagi pabrikan memang reputasi, tapi bagi penonton ya sekedar hiburan.

18 komentar pada “ARRC Thailand 2017: CBR250RR Terlalu Kencang Ada Wacana Bongkar Mesin Usai Race

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.