Berita Umum

Polisi Tembak Anak Sendiri Hingga Tewas Karena Dikira Maling

polisi tembak anak sendiri
polisi tembak anak sendiri

Polisi Tembak Anak Sendiri Hingga Tewas Karena Dikira Maling. Si anak berinisial BA yang baru berusia 14 ini tewas ditembus peluru ayahnya sendiri, Aiptu BS.  Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul dalam keterangannya ngutip dari detikcom, Selasa (25/4/2017) menjelaskan bahwa Aiptu BS sendiri belum diketahui keberadaanya dan pihak kepolisian dan masih dalam pencarian guna mengetahui kronologis kejadian.

Kronologis kejadian sementara adalah bahwa Insiden ini terjadi di rumah Aipda BS di Jl Sumatera 5 Kelurahan Sukamerindu, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu pukul 04.00 WIB pagi. Ketika itu BS dan keluarga sedang tertidur lelap. BS bangun mendengar suara pintu terbuka dan mengira ada pelaku pencurian masuk. Spontan ia ambil senjata dan melepaskan timah panas tersebut. Pes gan setelah ditembak ternyata adalah anak kandungnya, BA, yang baru berusia 14 tahun.

Korban langsung dibawa ke RS Bhayangkara Polda Bengkulu untuk dilakukan visum. Aiptu BS menyerahkan senjata api kepada Kompol Harry Irawan (Subdit Renata Reskrim Polda Bengkulu) kemudian Aiptu BS pergi.

Oto Bikers

Informasi terbaru dari BonsaibikerTentang Blog Otomotif Serba Serbi Motor Baru atau Second Berikut Review Mengenai Mobil Info update Kecelakaan dan Segala Modifikasi

9 komentar pada “Polisi Tembak Anak Sendiri Hingga Tewas Karena Dikira Maling

  • Pencari kebenaran

    Harusnya sudah bangun jam segitu utk solat subuh berjamaah, kebiasaan bangun siang sih,

    Balas
  • buat apa di awal pake inisial nama tapi di akhir artikel disebut jg nama pelaku -_-

    Balas
  • Ngapain capek2 diawal artikel pake inisial pelaku, toh diujung artikel disebutkan nama aslinya pelaku…

    Balas
  • Lupa Bernafas

    Karena sipil bersenjata itu sangat diragukan kesiapannya.

    Balas
  • Tiko karnataipan

    Anak buah tiko karna taipan emang makin menjadi jadi pribumi sipil sekarang diburu, jangankan salah yg benarpun bisa ditembak mati ditempat hanya karena mereka suku pribumi asli indonesia, beda ceritanya kalau yg melakukan kejahatan adalah maling blbi kelas kakap yg merupakan ras eek sembarangan dijalan, atau ras tiko merem yg gak jelas kewarganegaraanya,

    Sudah banyak polisi membela penjahat penjahat merem daripada pahlawan pahlawan pribumi, karena perintah atasan yg menjijikan inilah akhirnya ya you know lah senjata api ditembakan kesiapa saja sudah hal biasa, gak lagi polisi mengayomi dan melindungi warganegaranya. Polisi cuma mengayomi dan melindungi warga negara rrc yg tinggal di indonesia saj

    Balas
  • Ngomong opo to lek… hadeeh..

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.