Lagi Ngetrend Petugas Ngasih Hukuman Push Up Buat Sopir Angkot Bandel

Lagi Ngetrend Petugas Ngasih Hukuman Push Up Buat Sopir Angkot Bandel. Ya seperti gambar di atas, misalnya sopir angkot masuk jalur busway lalu dikenaik tilang 500 rebu atau sejuta, ya mumet ndase gan, makanya petugas mending suruh push up, biar gak bandel lagi. Nah lain lagi ceritanya, angkot tersebut yang merah dikabarknya yrudug petugas, ya mungkin nrudugnya pelan kali gan, kan gak ada lecet atau penyok, nah biar si supir bandel ini hati-hati ya suruh push up saja gan. Gambar ini diposting oleh mas bro Ahmed Suhaimi Matbull.

Untuk yang pertama, yakni trobos jalur busway Dasar hukumnya sebagai berikut :

1. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 5 Tahun 2014 tentang Transportasi
2. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 63 Tahun 2014 tentang Prosedur Penetapan Operator Bus Transjakarta

Ya, awalnya larangan bagi pengendara yang menerobos busway diatur dalam Pasal 90 ayat (1) Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 5 Tahun 2014 tentang Transportasi (“Perda DKI Jakarta 5/2014”) yang bunyinya berikut:

“Setiap Kendaraan Bermotor selain Mobil Bus Angkutan umum massal berbasis Jalan dilarang menggunakan lajur atau jalur khusus Angkutan umum massal berbasis Jalan.”

Ancaman pidana bagi pengendara yang menerobos jalur bus Trans Jakarta adalah pidana kurungan paling lama 2 (dua) bulan dan/atau denda paling banyak Rp.50 juta (Pasal 253 Perda DKI Jakarta 5/2014) .

Lalu mungkin karena banyaknya penerobos, maka aturan diganti yang baru yakni bagi pengendara motor yang menerobos busway akan dikenai denda 500rb dan pengendara mobil sebesar 1 juta. Nah mending kan push up daripada bayar 1 juta.

Sementara bagi yang nyrudug petugas, tergantung sikon, bisa jadi tuduhan melawan petugas, atau tuduhan membahayakan orang lain, atau dua-duanya. Nah Pasal yang menjadi acuan aturan adalah pasal 211 dan 212 KUHP.

Nah bila nyundul petugas, tergantung juga gan, kalau petugasnya naik motor dan petugasnya sedang jalan kaki kan beda juga statusnya:

Ini sanksinya menurut Pasal 132 UU LLAJ:

Jika pengemudi kendaraan bermotor tidak mengutamakan keselamatan Pejalan Kaki atau pesepeda, maka akan dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau denda paling banyak Rp500 ribu. Selain itu, perlu diketahui bahwa jika pejalan kaki yang ditabrak mengalami cedera badan atau kesehatan pengemudi, pemilik, dan/atau Perusahaan Angkutan Umum wajib memberikan bantuan kepada korban berupa biaya pengobatan dengan tidak menggugurkan tuntutan perkara pidana.

Nah, mending push up kemana-mana, aihihihihih.