Dibalik Suksesnya Spaniard di MotoGP, Pedrosa: "Spain Believes in Motorcycling"
Brader sekalian musim 2010 kemarin Spanyol menjadi trio of championships di MotoGP, ini merupakan negara pertama di dunia yang menguasai 3 kelas GP yang berbeda, yakni 125, 250/moto2, dan kelas utama 800. Dani Pedrosa percaya bahwa hasil ini adalah efek dari dari tiga hal, yakni talenta, determinasi dan kerja keras.
Kini Jorge Lorenzo sangat luar biasan di MotoGP, Toni Elias menjaring Moto2 champion dan Marc Marquez merajai kelas 125. Ketika dalam acara Honda interview, Pedrosa komentar tentang suksesnya para rider Spanyol ini : “What makes a rider good or not I think it’s three things. First one, I would say, talent first, determination, second spot, and then work. So some are more talented than others and they push more from the work side. The other ones push more from determination.”
“Hal yang membuat seorang rider menjadi bagus atau tidaknya saya kira ada tiga, pertama adalah talenta, yang kedua adalah determinasi, dan terakhir adalah kerja keras. Ya, satu sisi rider harus bertalenta, lalu mau bekerja keras, dan terakhir melakukan determinasi tinggi.”
Balap motor pada awalnya sukses merakyat dan populer di mata orang Spanyol, lalu Dorna menggelar CEV championship yang kemudian menjadi pionir MotoGP series, ditambah kelas 125 dan Moto2 sebagaikelas domestic series. Spanyol telah melahirkan banyak legenda olah raga ini dengan rekor 12+1 champion yakni Angel Nieto yang merajai kelas cc kecil di tahun 60, 70 and 80-an lalu Alex Criville, yang kemudian menjadi Spaniard pertama yang merajai premier class.
Ya, di Spanyol para pembalap didik sejak dini, usia belasan tahun sudah dikenalkan dengan motor ber cc besar. Lalu motor bagi Sapniard semacam menjadi mitos tersendiri sehingga mereka begitu mempercayai mongtor ini. Pedrosa sendiri tumbuh disela-sela kekagumannya terhadap para rider 90′ yang merajai 500GPsementara dalam hatinya tertanam asa yang begitu membara untuk menjadi seorang rider GP 500 sebagaimana para idolanya itu. Dan setelah melalui ritme prosedur mulai dari GP 125, lalu 250, kini dia adalah kandidat Juara dunia kelas utama. Indnesia bisa nggak yah?
Nyuwun sewu mbah 🙂
mongo
pedrosa memang rendah hati plus rendah body.
Kaburrrr
kekekekekk
top…nek pembalap magetan piye pak
http://maskurblog.wordpress.com/2011/05/07/dimanakah-tempat-ngetest-kecepatanmu/
langka sembalape pak de
Ayo pak bons ngebut lagi..
http://rosso99.wordpress.com/2011/05/06/pentingnya-gantungan-barang/
wakkakakkakakk
pembalap indonesia kapan masuk motogp lagi ya pak Bonz….
opo diwakili sampeyan ae…….
jarang lho pembalap motogp pake sarung……
wassem, wakakakakakaakaka
Pembalap Indonesia di kancah ARRC saja Indonesia belum bisa berbuat banyak, minggu kemarin Doni hanya berada di urutan 7, menurutku Indonesia harus menguasai Asia dulu baru menatap Dunia (MotoGP).
btw, salut buat para Spaniard !
http://nexta.wordpress.com/2011/05/01/dani-pedrosa/
tul mas bro, sambil berharap
sebenarnya dani pedrosa itu bisa menginspirasi orang indonesia untuk bertarung di kancah motogp ….
sikecil
orang spanyol menganggap motor bagaikan banteng liar untuk di takluk kan, *…. pernah baca dimana gitu*
– wajar (El Toro) tradisi mereka…
– kalo kita menganggap motor = kuda
jadi menurut kebudayaan kita kuda itu = untuk narik beban, andhong delman dsb nya… xixixi gak ada kuda balap di tradisi kita, adapun ya sedikit di sekitaran daerah nusatenggara
yayaya, betul kibapak
Indonesia sih suwi lah…
hiks-hiks suwe ya
Everything is very open and very clear explanation of issues. was truly information.