Kampanye Pulsar Berangus Bebek Ganti Sport, Tak Berdaya Oleh Isu Jepang “Motor Adalah Matik”
Menarik dicermati bahwa BAI si pengusung motor Sport Pulsar series mengkampanyekan motor batangan sebagai motor utama alias mensuntik mati bebek. Ya, wajar saja kampanye ini dikumandangkan wong Pulsar gak meliara bebek. Dalam titik tertentu kampanye ini memang berhasil, sedikit demi sedikit jumlah bebek di negeri ini terkikis dari sisi penjualan dari bulan ke bulan. dalam konisi ini diharapkan oleh P)ulsar orang akan beralih ke motorsport atau batangan,dimana Pulsar konsen di dalamnya. Bajaj mempersiapan Pulsar series yang murah dan powerfull serta irit.
Namun syangnya ketika orang beralih dari bebek bukannya beli motor batangan sebagaimana harapa Pulsar, namun justru berpindah ke matik. Indikasinya jelas bahwa dari data AISI, makin hari grafik makin berbalik, dimana penjualan matik malah naik lalu penjualan bebek makin turun,sedangkan sport, cenderung stabill. Realitas di dunia rondo alias pasaran motor seken, jelas kini matik mendominasi dengan duo wakil terbesarnya yakni HondaBeat dan Yamaha Mio.
Dengan kata lain kampanye Pulsar “Berangus Bebek Ganti Sport” atau “Hari Ginimasih naik Bebek!” tak berdaya oleh isu Jepang “Motor Adalah Matik”. Beraga upaya telah dilakukan BAI termasuk dengan menggaet Tomi San dai kubu Yamaha ke BAI, namun hinggakini masih sajabelum adagebrakandari BAI untuk mewujudkan ambisinya menggerus bebek mengganti dengan batangan. Termasuk juga mengadalan diskon besar-besaran diantaranya dengan menjual P 220 edisi 2011nya dengan hanya 16,sekian juta,so tetep saja belum banyak gebarkan baru, meski (dalam tanda kutip) “Pulsar telah merajalela dimana-mana” namun tetap masih jauh dari kata memberangus bebek. Demikian juga dengan memperbaiki ketersediaan partnya. Termasuk pula janji Pulsar memberi art gratis bila dalam 2×24 jam tidak mendpatkan part,namun dijwaboleh beberapa gelintir orang dengan, “Yang kami butuhkan bukan gratis, tapi ketersediaan part”.
Padahal jelas lo, untuk mutu jelas Pulsar bejaban dengan Jepun, P 180 teman James Bons yang belinya bareng Tagor Revo tahun 2007 lalu kini masih jozz saja dan tak bermasalah. Hampir tidak ditemukan kasuk Pulsar Rontok di usia tahun ke 2 layaknya motor Cina, so,kualitas, durabilitas dan abilitas Pulsar jelas tak diragugan.Cuman akuntabilitas harga rondonya memang menyesakkan dada, dalam hal ini bila 3s nya bagus rondo Pulsar bakal diburu kaum HOMOSEK KAPAK MERAH alias hobi motorseken kantong cepak maunya murah meriah.
- Lamunan liar kamar mandi James Bons setidaknya menggelontorkan beberapa pengandaian:
- Andai 3S BAI benar-benar meningkat tajam!
- Andai harga motor Pulsar tidak berubah-rubah hingga mengecwakan konsumen setianya!
- Andai model Pulsar tidak Monoton (mungkin terjawab dengan P 200 NS)Andai Manajemen BAI bisa Lebih baik!
Dan anda-andaii lain monggo ditambah sendiri.
kasihan
http://pertamax7.wordpress.com/2012/06/20/berapa-sih-kecepatan-internetmu/
Andai ku tahu dibawakan oleh ungu.
wakakakkakaka
mau memberANGUS malah ANGUS
hahahhahangus
woh. Iku tagline paling konyol. Asem tenan
iyo,hehehehe
Andai ga bikin iklan norak. 🙂
http://motoroda.wordpress.com/2012/06/19/dengkuran-maut-dapat-membuat-konsumen-beringsut/
bisa bisa
waduh kalah budget
http://extraordinaryperson.wordpress.com/
yyup modal boleh jadi kalah
Bisa juga.. Tapi klo liat dari fisik & psikologis, rata2 postur tubuh orng indonesia emang kurang mendukung motor sport pakde.. Coba aja klo rata2 tinggi orng kita 170an.. coba aja liat orng naik motorsport klo tingginya mendukung kliatan pas mantap, tpi klo nga maksain namanya..
nunggu jabodetabek bebas macet dulu baru laku lg motor batangan :p
homo sek kapak merah
hahahaha aya aya waaae
Jangan harap kalo barang CBU spare partnya gampang di cari, beli yang sudah punya pabrik aja di Indonesia.. misal TVS, honda, Yamaha dll
sip