Artikel Agama

Menundukkan Kecentilan Hati,Menatap Langit, Mengintip Sinar Ramadan

masjid
masjid

Jalan ke kota masuk mall, hemmm makin tinggi saja tensi nafsu seiring dengan makin tinginya rok-rok pengunjung. Sesaat kemudian masuk hutan ke lereng gunung menysuri sungai cari bakal bonsai, ealah, kok ya ndilalah banyak yang mandi tanpa risi dan malu, bee mulai nenek-nenek ampek nyang masih belum baligh.  Sadar sepenuhnya sebagai laki-laki normal seua itu begitu berpengaruh bagi mata dan hati kita.

Thanks sisiter, same to you 🙂

Begitu pula saat jalan santai, tibatiba disalip alay dengan memotong jalan dan bleyeran gasnya yang khas, mAk “Ngoooook”. jelas hati panas, dalam batin berteriak, “DIAn***”. Begitupun ngantri di mesin ATM ternyata ada yang lamaa banget nggak keluar-keluar entah apa yang dia transaksikan, jelas dalam bibir gemertak wasssssssssseeeeemmm.

Hingga malam tiba, begitu gulita,bintang-bintang nampak sekali menghiasi langit layaknya jerawat pra perawan di mall tadi siang. Lama mata tertuju pada langit, menatap hampa, menerawang jauh ke tempat para bintang. Hingga Lamaaaaaa! Tiba-tiba adabintang jatuh, mak Sreeeet,Saaap lalu hilang.

Sampai pada satu titik tersebut teringat, “astaghfirullahalazim” ternyata gelapnya malam memang sudah saatnya akhir Sya’ban,menjelang ramadan. Hati ternyata masih centil, masih binal, masih dipenuhi hawa nafsu. Kebejatan asa masih mendominasi karsa, keseriusan nafsu masih menggoda setiap saat menggerogoti kalbu. Oh Gusti, nampaknya diri ini masih juga belum sadar bahwa rahmatmu yakni Bulan Ramadan telah begitu dekat denganku saat ini. GUsti ampunilah segala kecentilan hati ini,izinkalah hati yangpenuh noda ini masuk dalam Ramadan-Mu yang mulia!

Hingga satu titik teringat perintah Allah dan RasulNya

من فـــرح بدخول رمضان حرم الله جسده على النيران

Siapa yang bahagia dengan datangnya Ramadan, maka Allah akan mengharmkan jasadnya masuk neraka.

Ya, Allah,terimalah taubat kami.

11 komentar pada “Menundukkan Kecentilan Hati,Menatap Langit, Mengintip Sinar Ramadan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.