Regulasi Bus Kayaknya Perlu Diperbaiki Segera Secara Nasional Biar Gak Jadi Killer Machine Terus

Kasus demi kasus kecelakaan yang melibatkan moda angkutan yang namanya bus ini namapaknya terus bergulir, hingga bisa dikatakan bahwa si bus menjadi killer machine aka mesin pembunuh. Betapa tidak, si bus yang isinya dari 40-60 orang pun kadang masih di “tetel-tetel” aliasa disuruh berdiri, pet empetan, gontok-gontokan dan sebagainya, “disisi lain banyak sopir ugal ugalan, lalu ada juga yang perawatan kurang bagus hingga rem blong,” ketika mengalami kecelakaan mm bisa dibayangkan betapa banyak nyawa melayang.

Monggo kita tengok mulai kasus bus maut Sumber Kencono yang sering ugal-ugalan dan merenggut banyak nyawa orang. Akibat seringnya bus ini terlibat kecelakaan yang mengakibatkan nyawa melayang maka timbul gerakan balas dendam dari masyarakat berupa pembakaran bus ini ketik usai terjadi kecelakaan.Ya kini Sumber kencono memang telah dicabut izinnya, dan kisah ini tenggallah kisah yang membekas di lubuk hati para keluarga yang menjadi obyek penderita kecelakaan yang melibatkan bus ini. Lalu kemudian tak jarang kita sering mendengar kisah bus masuk jurang gara-gara rem blong lalu penumpang secara jamaah meninggalkan dunia ini. Ya mending jamaah yasinan atau jamaah sholat, atau jamaah jum’at, lha ini jamaah meninggal, ngeri kan!

Beberapa hari lalu kita lihat secara gamblang di tv, sebuah bus ugal-ugalan lari dengan kecepatan tinggi, kemudian menyalip dan tanpa sadar dari arah berlawanan ada truk melaju, wew mak bruakgh, penyok depannya. Untung saja tak ada nyawa melayang atau jamaah meninggalkan dunia. Tapi jelas peristiwa ini menimbulkan miris di benak kita semua para pengguna jalan.

Ya, kisah seperti ini nampaknya terus bergulir sepanjang waktu, yang satu ditindak, yang lain menyusul, terus beputar seakan tiada jeranya dan tiada habisnya. Akankah Jamaah meninggal dunia menjadi trend di negeri ini! Mmm ketegasan pihak berwajib sungguh dinantikan, kesadaran para sopir untuk sayang terhadapa nyawa sendiri dan orang lain musti ditingkatkan.

Andaikata benar kisah orang-orang yang mati kecelakaan yang kemudian dikatakan mati penasaran, lalu dikatakan pula menjadi hantu yang bergentayangan, mmm alangkah banyak hantu bergentayangan di negeri ini. Ahaaa untungnya James Bons kurang percaya sama yang beginian, James Bons lebih percaya bahwa ketika terjadi kecelakaan lalu ada yang melihat kelebatan bayangan yang kmudian disebut itu hantu penasaran, mmm bagi james Bons itu bukan roh atau orang yang mati penasaran, orang mati ya kembali pada Allah, demikian yang tertera dalam Al-Qur’an, dan kelebatan atau kilasan bayangan yang sering nampak dan menakuti orang itu tak lebih dari setan yang ingin numpang tenar atas kecelakaan yang telah tenar. Ya to, hobinya hantu kan numpang tenar di kuburan angker, di makam keramat, di kecelakaan yang melibatkan hilangnya nyawa, dalam keris yang bertuah, dan sebaginya, demikian hantu menjajah hati kita.

SO, semoga ke depannya lebih baik, dan SEMOGA GAK SERING SALAH KETIK LAGI!

10 komentar pada “Regulasi Bus Kayaknya Perlu Diperbaiki Segera Secara Nasional Biar Gak Jadi Killer Machine Terus

  • 4 Maret 2013 pada 06:20
    Permalink

    sementara ini saya rasa pertegas saja pengaturan pembuatan SIM. itu cukup. hilangkan semua calo.
    dalam ujian SIM kan sudah ada tentang aturan berlalu-lintas.

    Balas
  • 4 Maret 2013 pada 10:32
    Permalink

    betul gan

    Balas
  • 4 Maret 2013 pada 11:46
    Permalink

    SO, semoga ke depannya lebih baik,
    dan SEMOGA GAK SERING SALAH
    KETIK LAGI!

    amin..

    Balas
  • 4 Maret 2013 pada 13:01
    Permalink

    Sistemnya jangan boleh kejar setoran, sopirnya digaji dengan setoran minimum tertentu 🙂 ..

    Balas
  • 4 Maret 2013 pada 15:32
    Permalink

    klo diambil alih dishub kira2 gimana tu?sopir dan awak digaji perbulan.. jadi kalo setoran kurang pemerintah yg subsidi.

    Balas
  • 4 Maret 2013 pada 19:59
    Permalink

    Ruwet kang….busnya,awak busnya,pemilik armadanya,penumpangnya,jalannya,pemerintahnya,preman terminalnya……

    Balas
  • 9 Maret 2013 pada 15:07
    Permalink

    Mungkin supirnya mental motor, sdangkan perusahaan Bus kadang bikin aturan kejar waktu dan storan.

    Balas

Monggo Tinggalkan Komen Sini Gan, Isian Kolom 3 Pake http://www.... Bila Susah Kosongin

%d blogger menyukai ini: