Berita Umum

Kasus Rudy Rekayasi Polisi Atau Keteledoran Mengumpulkan Barang Bukti, Sekedar Diskusi Pagi Gan!

Brader sekalian sebuah kasus menyeruak ke permukaan, bahwa Demi mengejar target penangkapan kasus, polisi dirumorkan merekayasa kasus sehingga terjadi penangkapan orang yang tak bersalah direkayasa bersalah.  Ya, kabarnya polisi diuntungkan dalam hal ini karena target tercapai dan boleh jadi bakal naik pangkat. Kasus ini belakangan tercium oleh MA, dan setelah melakukan penelaahan, MA menyatakan bebas pada terdakwa dan mengatakan bahwa kasus ini merupakan rekayasa polisi. Sementara itu polisi tetap pada pendiriannya bahwa penangkapan telah sesuai prosedur, dan tidak mau mengakui bersalah apalagi meminta maaf pada korban.

pengadilan
pengadilan

Ya kasus ini menimpa Rudy, seorang sales obat nyamuk yang digrebek polisi pada 7 Agustus 2011 sore, sebelum digerebek, ada perempuan misterius yang menyelinap terlebih dahulu ke kamar Rudy rumornya untuk menaruh sabu 0,2 gram ke toilet agar Rudy tertangkap tangan mempunyai sabu. Anehnya, usai digerebek Rudy tidak dilakukan tes urine. Hal ini yang menjadikan bukti kuat Rudy dibebaskan MA dan menganulir hukuman 4 tahun penjara yang dijatuhkan Pengadilan Negeri (PN) Surabaya dan Pengadilan Tinggi (PT) Surabaya. MA menyatakan barang bukti sabu 0,2 kg adalah jebakan. Sabu tersebut diselipkan Susi, perempuan misterius yang menghilang hingga sekarang.

Nah sekedar sharea aja, ini adalah memang kasus rekayasa, atau polisi memang masih kurang lengkap dalam mengumpulkan bukti, atau ada hal lain di luar itu. Monggo!

34 komentar pada “Kasus Rudy Rekayasi Polisi Atau Keteledoran Mengumpulkan Barang Bukti, Sekedar Diskusi Pagi Gan!

  • polisi bisa berbuat seperti itu kepada siapa saja. hati-hati.

    Balas
  • Semoga anak2 ku kalo dah dewasa jangan sampai punya cita2 jadi polisi, najizz tralala

    Balas
    • Yang masalah itu bukan cita-cita atau Polisinya, tapi di mentalitas orangnya sendiri…

      Even punya cita-cita jadi pengusaha, tapi kalau otaknya brengsek ya tetep aja sama brengseknya sama Polisi (di kasus atas)…

      Balas
      • @harydh4 : itu artinya… masyarakat kita sudah jijay sama sosok polisi. Entah oknum saja yang jelek tapi sosok seorang polisi sayangnya sudah disejajarkan dengan koruptor, maling, atau preman… itu nyata kok dimasyarakat kita. Sosok yang dihindari… bukan dicintai… kalo diinget… dulu waktu SD saya suka banget sama Robocop… suka sama sosok polisi, semakin dewasa dan melihat dunia luar… trus bisa diambil kesimpulan… ohhh gitu toh polisi

        http://pasukanredribbon.wordpress.com/2014/03/07/kelemahan-yamaha-byson-itu-di-mesin/

        Balas
        • bukan oknum lagi, tapi mayoritas… 😀

          Padahal mah digaji juga dari uang rakyat, eh masih aja menindas rakyat. Giliran diminta tolong lama banget, jawabnya selalu: “Baik Pak, nanti akan segera kami tindaklanjuti…”. Coba kalo yang minta tolong bos-bos berduit, langsung 86!!! -_-

          Balas
  • Kenapa sekarang polisi sama penjahat sama aja kelakuannya, jadi sekarang yg pantas disebut penegak hukum siapa?

    Balas
  • Pamiarsa Tea

    Astagfirullah.. untuk target pribadi sampai harus memfitnah orang lain… semoga Allah melaknat Dajjal2 berseragam seperti itu..

    Balas
  • Tidak semua polisi baik tapi juga tidak semua jahat…kalau merasa dirugikan oleh tindak polisi bisa lapor ke Propam atau minta Pra Peradilan….

    Balas
    • masalahnya kita-kita ini agak ribet kalo urusan ama birokrasi,
      lapor ke propam bisa aja masih ini-itu.
      andai ada nomor telpon/SMS kan enak.
      kalo memang ada tolong dishare ya bro…

      Balas
  • Mudah-mudahan bisa terhindar dari maslalah begituan deh, seremmm… 😐

    Balas
  • ngeri banget, moga2 orang baik2 dilindungi dari hal2 begitu deh..

    Balas
  • polisi banyak kok yg baik, tapi yg gak baik juga banyak.
    kalo mau pesta miras jangan di rumah, bisa digrebeg, lebih baik di kantor polisi aja ama polisinya, di kantor polisi banyak kok botol-botol miras, hehehe….
    bukan sitaan loh ya… kalo sitaan itu buanyak, ini botolnya hitungannya satuan layaknya bekas diminum.

    Balas
  • Temanku ada yang bilang : “sebenarnya mereka adalah preman yang dilegalkan, dapat gaji tiap bulan, dapat senjata dll” betul nggak ya?

    Balas
    • Ada temen yang berseragam seharusnya sih idupnya dilaut, karena punya usaha ekspedisi alat2 berat kerjaannya cuman ngurusin itu doang, dari 2002 sampe 2014 kaga pernah kena aer laut kasarnya. Katanya bosnya sih kalo lu kerja di swasta udah dipecat beratus2 kali, karena setoran ke bosnya lancar, ya jadi aman, Bener-bener magabut. Kenapa sih orang2 kayak gini masih idup dan ga punya malu.

      Coba telaah kebelakang, temen2 kita waktu smp/sma? Yang sering berantem, yang sering bolos yang sering mabok, jadi apaan? kebanyakan ya berseragam.

      Balas
  • ati2 bung ente ngusik polkis.. bisa2 ente yg kena ntar

    Balas
    • Paling juga ente anaknya polkis

      Balas
  • Ngomongin korp “itu” kok bikin ngantuk

    Balas
  • memang ada yg seperti itu…menjebak…, hati-hati klo ada razia apalagi malam…, dengan mudah ‘ada’ yg menyusupkan barang tersebut…apalagi yg dirazia mobil…,
    klo masalah narkotika-narkoba..para polis sebenarnya sdh tau peta2nya-siapa bos besar/menengah/kecil-sampai jalur peredaran..( krn memang ada peta lokasi)…,contoh: di daerah ane ada mantan pembalap cukup kondang tertangkap bawa shabu sampai berita masuk tv daerah..tetapi setelah proses krg lbh 1 bulan..dah bebas krn dijamin oleh bosnya ( tambang batubara )…nah, apalgi klo nggak soal ‘recehan besar’……

    Balas
  • Sama kyk kasus pembunuhan diskwng bro situkang kayu yg warga keturunan ga bisa bhsa indonesia yg smpt kermh yg dibunuh ketuk pintu tapi ga dibuka akhirnya pergi malah dituduh membunuh, disiksa sampai ngaku pake pistol dipukul sampai babak belur and mau dikubur hidup2 pun ga mengaku untung ada keluarganya yg jauh ikut membantu crkan pengacara, ujung2nya damai n cuma dikasih 300rb untk berobat

    Balas
  • sama seperti kasus teroris di gang dol*y yg simpang siur dan jadi tanda tanya sangat meragukan ? 🙁

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.