Sensasi Test Ride CBR 150 Lokal

Beberapa poin penting akan James Bons laporkan dari hasil test ride New CBR 150 lokal ini gan, mungkin ada yang menarik untuk diketahui. Yup James Bons coba jabarkan kondisi di lapangan saat di test di PRJ yakni sirkuit kecil yang sebelum sesi test ride digunakan untuk balapan internal Honda, meliputi riding posisi, ergonomi, handling, hentakan mesin pengeriman, dan top speed.

Untuk riding posisi, memang tidak semenunduk R 15, ya dalam hal ini tergantung selera ya gan. Honda sendiri menyatakan bahwa CBR 150 Lokal ini dibanderol dengan harga dibawah 30 juta tentunya menjadi motor yang banyak dipakai harian, bukan hanya sekedar buat hobi yang dipakai sabtu-minggu, makanya Honda memilih riding posisi yang tidak terlalu nunduk.

Masalah erongomi dan handling ya mayan gan, untuk motor seberat 145 kg, James Bons tak merasakan berat ketika mengendarai motor ini, enak saja membelah angin, baik dalam posisi lurus maupun saat cornering. Meski tidak posisi nunduk enak saja buat corenering. Fairingnya emang didesain untuk menyalurkan angin dengan baik sehingga tidak terlalu membebani motor. Pertama sih kagogk ketika melihat bodynya yang gambot, didukung ban gambot pula, namun begitu menaiki motor, bejeg gas, langsung ngacir dan satu hal gan, nyaman. Demikian pula untuk posisi boncenger masih nyaman gan, tidak terlalu jauh beda  tinggingnya dengan rider.

Untuk hentakan mesin, ya memang motor ini hanya 150 cc, tentunya kalau mau mencapai top speed harus sabar ngurut gigi dan perhitungan dengan limitternya. Ketika agan sekalian nafsu membejek dan belum sempat pindah gigi sementara limitter sudah bekerja ya pasti ngedrop, walhasil top speed gak bisa diraih. So, sebelum rpm menyentuh garis merah, kita kudu langsung pindah gigi sehingga tenaga ngisi terus.

Untuk top speed, karena trek lurusya hanya sekitar dalam hitungan puluhan meter ya agak susah menggapainya, James Bons hanya bberhasil sampai gigi 3-4 di kalau tidak salah di kisaran 100-120 kph. Jams Bons kurang merhatiin, karena terlalu serius fokus pada titik belok untuk corenering.