Dua Pakar Mobil Listrik Indonesia Disrobot Malaysia, Wadduh!

Dua-Pakar-Mobil-Listrik-Indonesia-Disrobot-Malaysia
Dua Pakar Mobil Listrik Indonesia Disrobot Malaysia

Dua pakar mobil listrik Indonesia disrobot Malaysia, wadduh sayang banget nih! Yup, sebagaimana kita ketahui bahwa banyak karya yang semestinya bisa membawa harum nama bangsa tapi nyatanya serig mentok gara-gara masalah administrasi yang dilatarbelakangi politik. Aa juga yang bilan belum ada keseriusan pemerintah Inodnesia dalam mengembangkan teknologi dalam banyak bidang. Ya agan sekalian paszti tahu seorang pakar yang baru saja diambli Singapura, Nah yang paling belakang terjadi adalah ternyata dua pakar mobil listrik kita kini mengambil kesempatan di negeri orang, dengan menerima pinangan dari Malaysia untuk mengembangkan mobil listrik. Wee, kepriben ini gan! Ya, Sukotjo Herupramono, Ketua Umum Asosiasi Pengembang Kendaraan Listik Bermerek Nasional (Apklibernas) di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Rabu (24/2/2016) menjelaskan bahwa dua anggotanya pergi ke Malaysia untuk mengembangkan mobil listrik nasional negeri itu dan mereka dibayar oleh Malaysia.

Sebagaiman dilansir Kompas bahwa ketika ditanya identitas kedua putra bangsa yang “disrobot” Malaysia itu, Sukotjo memilih untuk bungkam. Ia hanya menjelaskan tentang kurang diperhatikannya anak negeri sehingga kesempatan melayang dan berpindah ke negeri orang. Kemudian di sisi lain mengenai “pengalaman buruk” mobil listrik bersama Menteri BUMN Dahlan Iskan yang bermasalah dan menjebloskan beberapa pengusaha ke bui, Sukotjo mengaku angkat topi. Berikut statmennya:

“Intinya kami menghargai semua upaya yang sudah dilakukan teman-teman sebelumnya. Tetapi, potensi ini memang benar ada dan wajib dimaksimalkan,”

Hal ini tak jauh dari statmen Ricky Elson, yang beberapa saat lalu juga membuat status bahwa karyanya akhirnya dikembangkan di Malaysia. Wah sayang banget nih!

16 komentar pada “Dua Pakar Mobil Listrik Indonesia Disrobot Malaysia, Wadduh!

  • 26 Februari 2016 pada 08:33
    Permalink

    ya begitu lah indonesia.seperti halnya tv lokal maxreen.awalnya kan di permasalahkan.klo ga di tolong presiden ya udah.di sini kebanyakan tektek bengek.susah buat maju.pengen maju tp d tahan2.susah wong dri atasnyajg d persulit.wajar aja klo negara lain nyomot orang indonesia.lihat aja Bpk habibi,orang pintar indonesia yg mengembangkan pesawat d jerman…klo sya juga seh klo kreatif pengennya di negri orang..biar di hargai…hehehehe

    Balas
  • 26 Februari 2016 pada 09:26
    Permalink

    jangan bilang “Indonesia” gan… kita disini semua orang Indonesia, tapi apakah kita seperti itu? nggak juga kan. Problemnya ada di Lembaga Peradilan yang kurang bijak dalam memutuskan perkara (saya nggak mau bilang kurang cerdas). Putusannya sering “aneh” bin ajaib, Mobil listrik nggak lolos “uji emisi”, kasus Kebakaran Hutan, Hakim Sarpin… dan kasus lain-lain yang mungkin tidak begitu ramai di media. Selama Lembaga Peradilan dan Kepolisian belum baik maka Indonesia akan seperti ini terus, takut berkreasi karena takut dikriminalisasi.

    Balas
  • 26 Februari 2016 pada 09:31
    Permalink

    Malaysia itu negaranya pingin maju,pemerintah mendukung kemajuan negara malaysia..
    Kalo indonesia politikusnya yang pingin kaya,mau maju?=wani piro,g salah mereka jor2an habisin harta buat jadi poli”tikus”,makanya saya pilih golput,kalo golput dilarang pemerintah,tapi kalo gak golput dilarang agama(orang pilihannya setan semua)..

    Balas
    • 27 Februari 2016 pada 13:15
      Permalink

      Serem bgt jwban nya… Tp gw setuju dgn jawaban nya..! ?
      Kalo mw maju memang harus luar negri..

      Balas
  • 26 Februari 2016 pada 10:34
    Permalink

    Tul gan,ane setuju sama atas ane….

    Balas
  • 26 Februari 2016 pada 10:37
    Permalink

    Seharusnya yang jd komoditi ekspor bukan orgnya,tp karyanya….
    Emang orang” pintar d indonesia itu barang dagangan?.
    Capek deh….

    Balas
  • 26 Februari 2016 pada 10:42
    Permalink

    Sedihhh sekaligus bangga, sedihhh karena anak bangsa tidak dihormati dirumahnya sendiri, Indonesia, bangga karena mereka bisa terus berkreasi untuk kemajuan teknologi, semoga suatu saat nanti NKRI akan berubah, untuk anak-anak bangsa yang akan terus hadir dinegara tercinta ini.

    Balas
  • 26 Februari 2016 pada 10:45
    Permalink

    Indonesia… jokowi omdo ta1… kata’y dukung mobil national nyata’y di naek mercy s600 limo guard gaya’y macam Barack obama

    Balas
  • 26 Februari 2016 pada 12:25
    Permalink

    Maju malaysia.
    Disini yg pny wewenang tuk mngembangkan ank bngsa gk mkirin indo,mreka lbh memilih kantong.a sndri tuk di isi.

    Balas
  • 26 Februari 2016 pada 13:11
    Permalink

    klo indonesia bisa bikin mobil trus nasionalisme warganya tinggi lha jepang mo jual motor / mobil dimana?….

    Balas
  • 26 Februari 2016 pada 13:40
    Permalink

    Ya begitulah pemerintah Indonesia. Ada anak negri yang mengabdikan ilmu buat majuin negaranya malah dipersulit ato kasarnya malah dibuang. Alesannya simpel, ga memenuhi aturan / undang” di Indonesia. Jelas ga bakal memenuhi aturan / undang”, soalnya aturan / undang” ga di update sesuai perkembangan jaman. Begitu karyanya laku beneran, baru deh pada sibuk update status ‘proud to be Indonesian’

    Balas
  • 26 Februari 2016 pada 16:19
    Permalink

    Mending jadi kacung diluar negeri tapi dihargai dari pada disini ….ah sudahlah

    Balas
  • 26 Februari 2016 pada 19:55
    Permalink

    wow, , pemimpin so ak, , tak berani ambil tindakan jika tidak terselip recehan ,

    Balas
  • 26 Februari 2016 pada 22:16
    Permalink

    Dari teknologi 4G,kompor briket,dan banyaklagi ilmuwan yg ga di hargai di negerinya sendiri…para pemimpin mikirin proyeknya sendiri…rakyat hanya korban dari ke egoan mereka..tragis yaaa pd hengkang dari negri ini

    Balas
  • 27 Februari 2016 pada 19:32
    Permalink

    Mantap tuh!!mendingan kerja di luar negri, Kl di indonesia orang punya karya kya begitu mana di hargai,udah bnyak kok contoh2 yg lain

    Balas

Monggo Tinggalkan Komen Sini Gan, Isian Kolom 3 Pake http://www.... Bila Susah Kosongin