Penjual Cilok Pake Baju Badut Ditilang Polisi, Rame Jadi Obrolan

Penjual Cilok Pake Baju Badut Ditilang Polisi, Rame Jadi Obrolan. Ya, ayuk kita obrolin gan, kalau bisa seobyektif mungkin gan. Pasalnya kejadian begini sering kita jumpai di dalam kehidupan sehari-hari. Bahwa masyarakat melanggar, lalu ditindak polisi, namun atas nama kemanusiaan, tindakan polisi bisa disalahkan menurut masyarakat. Contoh kasus saja yang sering kita dengar beberapa hari ini tentang mobil yang kabur dari razia lalu diberondong polisi hingga satu meninggal dan beberapa luka tembak.
Dari satu sisi, jelas orang ini salah, wong dirazia malah kabur, lalu dikejar, dan hampir nabrak petugas dan masyarakat. Lha udah berhenti gak segera keluar, makanya polisi keluarin tembakan peringatan, lalu tembak beneran. Lalu dari sisi lain, kenapa sih wong cuman melanggar razia sampai tembak mati, koruptor trilyunan gak ditembak mati, begal keji banyak yang cuman dipenjara, gak langsung tembak mati. So, serbadilema kan.
Nah dari itu kita bicarakan kasus ini yakni penilangan ini dalam bentuk 3 point:
1. Fakta di Lapangan
Menurut akun Dicky Saputro V Series bapak ini adalah penjual cilok, nah agar menarik ia pake baju badut. Berikutstatmennya:
“Buat info, bapak ny jualan Cilok / Bakso, bapakny inspirasi jadi badut agar anak kecil pada suka jajan, dulu bapak itu sering lewat rumahku setiap hari tak jajani… Susahe wong golek rejeki
2. Dari sudut pandang Penjual Cilok
Melihat hal ini pasti kita langsung tergerak hati lalu bertanya, wong cilik, mau kreatif, kokmalah ditilang terus apaini maunya pak polisi? Bukannya membela rakyat kecil tapi malah menindas.
3. Dari Sudut pandang Polisi
Yang pasti ya tilang gan, wong gak pake helm, gak ada spion, nampaknya lampu sein juga gak ada. Bahkn pajekpun mati, lha itu plat nomornya 2012.
Nah dari 3 poin ini bagaimana menurut agan sekalian?
ada ada saja. Helmnya aja dimodel badut.
https://kupasmotor.wordpress.com/2017/04/19/aprillia-amp-bisa-mengukur-lap-display-speedometer-program-ecu-pakai-iphone-atau-android/
menerut gw tukang cilok lagi cari rezeki, polisi lagi tugas… pada dasarnya sama2 baik, sama2 sedang bekerja.. saling hormati aja… tukang cilok cukup di tegur dan di beri arahan yang baik, bahwa ada aturan untuk kendaraan bermotor contohnya surat2, dan kelengkapan laennya, ga usah di tilang, (atau kasih alternatif gunakan sepeda), dan tukang cilok juga harus mengerti kalo kendaraan ada aturannya, dan legowo bila di tegur polisi karna pada dasarnya memang menyalahi aturan.. dan ga ngulangin lagi….
hehehehe…
ada istilah SP1 buat kang cilok
http://kobayogas.com/2017/04/20/suzuki-gsx-s150-dibawa-turing-nah-ini-dia-reviewnya-komplit-lads/
http://kobayogas.com/2017/04/21/suzuki-sumbangkan-gsx-150-series-inazuma-dan-skywave-250-ke-smk-mantap/
setuju
https://dayakuda.com/2017/04/20/ducati-pertimbangkan-putus-kontrak-lorenzo-lebih-cepat/
manggut-manggut
kecepatan motor tukang cilok rasa rasanya ga mungkin dibawa lebih dari 40km/jam.
jangan ditilang pa
teguran wae…
Honda CB150R kokoh jadi rajanya motor sport: http://wp.me/p7LBn5-2Fr
Saran buat bapak cilok nya,
1. Modif motornya pake mesin potong rumput (≤50cc 2 tak)
2. Modif lagi agar speed gak lebih dari 40 km/jam
Cukup 2 itu, bebas kemana aja tanpa surat, tanpa helm tanpa kelengkapan
kalo yg ini memang salah tukang ciloknya.
salah, kenapa ke jalan raya segala. 😀
mestinya kalau mau nyebrang desa, pake helm dulu.. itu gerobak juga kan aslinya melanggar, tapi biasanya dimaafin.
antara pingin ketawa sama kasihan.
sebaiknya kasih peringatan aja, kalo ditilang & diperes2 buat bayar denda, ya kasihan.
jualan cilok brp sih untungnya.
kalo tukang cilok banyak duit, ga bakalan jualan cilok, nyeker sandal jepit & naik motor buluk …