Berita Umum

Kondisi Rumah Gubuk Peraih Medali Emas Cabang Dayung Asian Games 2018 Jadi Sorotan .

Kondisi Rumah Gubuk Peraih Medali Emas Cabang Dayung Asian Games 2018 Jadi Sorotan.

Kondisi Rumah Gubuk Peraih Medali Emas Cabang Dayung Asian Games 2018 Jadi Sorotan
Kondisi Rumah Gubuk Peraih Medali Emas Cabang Dayung Asian Games 2018 Jadi Sorotan

Rumah Gubuk Peraih Medali Emas Cabang Dayung by bonsaibiker.com – mas bro sekalian, di tengah-tengah hingar bingarnya pesta olah raga Asian Games 2018, terdapat sebuah berita yang cukup menggugah hati.  Ya, seorang pemegang medali Emas adalah atlet dayung peraih medali emas pada Asian Games 2018  Rio Rizky Darmawan ternyata lahri dari keluarga pas-pasan. Ia adalah nak pasangan suami istri Nasir (40) dan Rasna (39), keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) tahun 2018. Bisa “maaf” dari foto di atas dikatakan bahwa rumahnya merupakan sebuah gubuk atau bilik terbuat dari kayu dan bambu beratapkan daun kelapa.

Pendamping PKH Kecamatan Kulawi Selatan Sigi Sulawesi Tengah Aziz Wilkerson saat ditanya terkait hal ini oleh wartawan pad Selasa (28/8/2018) menyatakan bahwa Ia berasal dari keluarga petan dan kurang mampu. Atelet ini dibesarkan dan dididik oleh orang tuanya di rumahnya yang sangat sederhana seperti nampak dalam gambar di atas.

Nah, hebatnya mas bro,meski hidup di daerah pegunungan jauh dari keramaian dunia, bukan menjadi penghalang bagi Rio Risky untuk meraih prestasi. Rio ini adalah bagian dari kontingen Indonesia yang akhirnya mampu meraih medali emas pertama melalui nomor andalan LM8+. Yup, dayung Indonesia nomor LM8+ anggotanya adalah Tanzil Hadid, Muhad Yakin, Rio Darmawan, Jefri Ardianto, Ali Buton, Ferdiansyah, Ihram, Ardi Isadi dan Ujang Hasbulloh.

Berikut ini beberapa foto rio di sekitar rumahnya bersama keluarga dan di Asian Games 2018 :

Rio merupakan anak pertama dari empat bersaudara yang di kenal sangat ramah dengan orang lain. Lahir di desa Tompi Bugis pada 27 November 1998.  Adik-adiknya adalah :

  • Roi Fitrawan (13) Sekolah di SMP 13 Palu,
  • Khazana (8) sekolah di SDI Tompi Bugis,
  • Akifa Naila (4) yang masih TK.

Masih menurut Aziz, Rio ini sebenarnya tidak pernah bercita-cita untuk menjadi seorang atlet dayung yang membawa nama Indonesia di ajang terbesar se Asia. Hanyasaja kebetulan pada tahun 2014 sejak masuk di PPLP Sulteng berdasarkan rekomendasi Muh Jufri yang kini menjadi Kepala SMANOR Tadulako Palu, Rio Risky bisa menemukan bakatnya dalam duniadayung, maka kemudian iamemulai kariernya menjadi seorang atlet dayung Indonesia.

Berikut prestasi RIo sebelum meraih medali emas pada Asian Games Jakarta-Palembang 2018 :

  • POPNAS PPLP 2014 di Makasar meraih juara 4,
  • POPNAS XII di Jawa Barat 2015, meraih 1 perak,
  • Kejurnas Dayung antar- PPLP/PPLPD 2015 di Ambon, meraih 2 emas,
  • PON XIX 2016 di Jawa Barat meraih perunggu,
  • South East Asian Rowing Federation (SEARF) di Vietnam 2017 meraih perak.
  • Peraih emas pada ASIAN Rowing CUP di Palembang tahun 2017,
  • Meraih dua emas di ASIAN CUP II di Singapura tahun 2018.

Rio Risky merupakan alumni SMANOR Tadulako Palu tahun 2017, SMP 6 Sigi (2014), SDI Tompi Bugis (2011).

Nah, segudang prestasi rio ini mengundang decak kagum warganet. Namun ketika melihat latarbelakang keluarga Rio ini, warganet banyak yang trenyuh. Semoga saja pemerintah memberikan hadiah yang bisa mengangkat Rio dan keluarganya atas jasanya sebagaisalah satu anggota Tim Dayung meraih Emas di Asian Games2018.

 

5 komentar pada “Kondisi Rumah Gubuk Peraih Medali Emas Cabang Dayung Asian Games 2018 Jadi Sorotan .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.