Kisah Aldi Warga Pemuda Minahasa Terdampar Di Laut Hingga Ke Jepang Berbulan Bulan
Pemuda Minahasa Terdampar Di Laut Hingga Ke Jepang Berbulan Bulan
Kisah Aldi Terdampar Hingga Laut Jepang by bonsaibiker.com – Mas bro sekalian, ada Kisah Aldi Warga Pemuda Minahasa Terdampar Di Laut Hingga Ke Jepang Berbulan Bulan ni gan. Pemuda ini betul-betul beruntung bisa diselamatkan oleh pemilik kapal Jepang. Padahal selama berbulan-bulan lamanya ia terdampar dan sempat menjadi incaran ikan Hiu dan ikan besar lainnya gan. Kira-kira gimana kisah lengkapnya ya gan?
Yup gan, seperti yang dilansir dari sebuah akun FB bahwa pemuda ini bernama Aldi Novel Adilang usia 19 tahun warga Desa Wori, Kabupaten Minahasa Utara gan. Ia merupakan penjaga lampu di rompong (rumah rakit di lautan). Ternyata Aldi sudah dikabarkan hilang dan terbawa arus air sejak 14 Juli lalu di perairan Manado.
Jadi dalamr rakit yang dipakai Aldi itu udah seperti rumah aja gan. Dalamnya ada peralatan untuk keperluan bertahan hidup. Seperti tabung gas, HT, generator, lampu, tenaga surya antena, baju, beras dan kelengkapan dapur, juga Alkitab.
Intip juga
Pantai Gunung Kidul Rusak Parah Lantaran Ombak Besar Laut Selatan
Pada pertengahan Juli, pagi itu Aldi harusnya sudah menikmati hasil tangkapan ikan di Pulau Doi, Ternate. Tapi karena angin bertiup kencang, akhirnya tali rakitnya lepas sebab gosokan tali yang kuat pada bantalan rakit temannya. Aldi terus menghubungi temannya pakai HT, tapi rakit terus menjauh dan beberapa kapal penangkap ikan juga sudah berusaha mencari namun rakit Aldi tetap gak ketemu. Sejak itu, Aldi dinyatakan hilang gan.
Selama itu, setiap ada kapal yang lewat, ia selalu teriak minta tolong gan. Tapi yang ada di atas kapal seakan gak peduli atau bisa juga gak ngelihat. Jadi selama berbulan bulan itu ia terdampar di tengah lautan tak tentu arah gan. Kalo lapar, ia sempat juga makan ikan mentah, motong kayu rakit buat umpan api, minum air laut yang asin, juga diincer ikan buas. Seperti pada minggu ketiga, ia lihat sirip hiu yang terus berputar putar di dekat rakitnya selama seharian penuh. Trus ia juga melihat ikan raksasa yang cuma keliatan separuh badannya, dahn gak tau ikan jenis apa. Tidur juga cuma setengah jam dan sama sekali gak bisa nyenyak. Aldi hanya bisa berdoa terus dan berharap ada kapal yang melihat nya.
Nah, akhirnya pada 46 harinya di Perairan Guam, kapal berbendera Panama MV Arpegio (kapal laut Amerika, ABK Filipina) menangkap sinyal ‘help’ yang ia suarakan pakai HT. Kapten Kapal itu juga sempat bingung mengapa ada sinyal kecil di tengah lautan. Kapal yang sudah melewatinya sejauh satu mil itu putar arah trus dia kaget ada gubuk kecil mengapung. Dan sang Kapten pun langsung menyelamatan Aldi gan. seketika mereka pun langsung menolong Aldi, Ia di angkat ke kapal, diberi makanan, pakaian serta sempat diinterview oleh kapten kapal.
Trus keesokan harinya Kapten yang telah menolong ini menghubungi Kedutaan Indonesia gan. Diceritakanlah seluruhnya apa yang di alami Aldi. Akhirnya pada hari keempat dengan berkoordinasi bersma kedutaan sekitar, kedutaan meminta izin pemerintah Jepang agar bisa mengizinkan mereka mendarat. Setelah kapal bersandar, pada 6 September, Aldi dijemput oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Osaka di Tokuyama, Prefektur Yamaguchi, Jepang. Izin kepulangan ke Indonesia sendiri diurus dari otoritas imigrasi Jepang.
Pemerintah Jepang sangat kooperatif dalam membantu Aldi dengan mempercepat proses juga memberikan fasilitas kesehatan bagi Aldi untuk cek kondisi dll. Lalu pada 8 September 2018, KJRI Osaka telah mendampingi kepulangan Aldi ke Manado dengan Garuda Indonesia melalui Tokyo. Dan sekarang Aldi sudah berkumpul dengan keluarganya di Wori, Manado, dan dalam keadaan sehat.
Syukurlah kalau begitu.
Baca juga
