Modifiksi Motor

Copot Spakbor Berlakang Antara Gengsi dan Nyiksa Diri

Bonsaibiker

Copot Spakbor Berlakang

Bonsaibiker.com – mas bro sekalian, sebuah fenomena yang sejak dulu kala ada, dan hingga kini tetep eksis. Ya, ini adalah fenomena di kalangan anak muda penyuka motor sport yang hobi modif, terutama modifikasi motor nungging yang suka nyopot spakbor belakang. Ya, bisa dikatakan bahwa Copot Spakbor Berlakang Antara Gengsi dan Nyiksa Diri. Gengsi memang tampilan motor makin menarik, kegantengan bisa naik 23,5 % lah kira-kira. Namun sebalikanya, ketika musim hujan datang ya risikonya bakal bayak lumpur nempel di badan alias nyiksa diri kecipratan.

Copot Spakbor Berlakang
Copot Spakbor Berlakang,engi atau nyiksa diri

Yup mas bro sekalian, seperti nampak dari gambar di atas, yang diposting oleh mbah Aradhe ke group fb ‎BEKAKAS (Bergejil Suka Motor Bekas) pada 12 jam lalu dengan statmen berikut :

  Melas ya Mbah udah gapake jas hujan enggak di ajak makan mie ayam ,bajunya di kotorin lagi .emang true love sekali kamu nak

Bahwa motor sport ini memang spakbor belakangnya dicopot, sehingga saat hujan, air yang bercampur lumpur dari jalanan bakal nyiprat hingga ke baju pengendara, terutma boncenger yang letaknya di belakang. Ya, seperti dalam foto di atas, boncenger yang nampaknya seorang cewek yang menggunkan seragam SMA ini musti rela bajunya berkotor-kotor ria.

Jadi ya s dah risiko, mau pilih gaul tapi kotor, atau besih tapi mungkin merasa diri kurang macho atau kurang gaul. Ya pilihan ada di masing-masing si empunya motor mas bro. Tentunya setiap pilihan mengandung risiko masing-masing.

Komentar Warganet Terkait fenomena Copot Spakbor Berlakang Antara Gengsi dan Nyiksa Diri

Nah mas bro, fenomena di atas, mengundang warganet terutama member group bekakas dimana poto ini diposting untuk berkomentar, Brikut beberapa komentarnya :

  • Lazuardie H F Putra: DI BONCENGIN CUMA BUAT SLEBOR DOANG
  • Aguztino Achza: Kalau makein helm aja kagak mau gimana kamu mau melindungi dia nantinya? Eeaaa…
  • Fakhriy Osy : Rawani nglepas spakbor blakang mbah? mesakke the boncengersnya?
  • Iyha gk Arief Afiffudin?
  • Afdhol Khoiri : Paling rese kalau ngebuntutin motor yang nggk ada spakbor belakangnya
  • Oky Arbian S: Sebenernya ngelepas spakbor gini nambah berapa HP mbah? Nek menuruku elek nek montor ngono kui spakbor dilepas mbah. Nek menurutku yo mbah. Soale awakku gur ngangho revo wae mbah

Motor Tidak Pasang Spakbor Didenda Rp.500.000

Mas bro, ternyata ngintip dari sisi hukum tindakan copo spakbor ini termasuk kategori melanggar juga.

Nah, mas bro, kita intip Peraturan Pemerintah Nomor 44 tahun 1993 pasal 77 ayat 1 yang bunyinya :

”Sepakbor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 huruf f, diwajibkan untuk setiap kendaraan bermotor.”

Selain itu lebar spakbor juga sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 44 tahun 1993 pasal 77 ayat 2 yang bunyinya :

Spakbor ayat (1) harus memenuhi 2 persyaratan berikut :

a. Mampu mengurangi percikan air atau lumpur kebelakang kendaraan, atau badan kendaraan.

b. Memiliki lebar sekurang-kurangnya selebar telapak ban.

Kemudian mas bro dalam undang-undang Nomor 22 tahun 2009 pasal 285 ayat dua dikatakan,

” setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor beroda empat atau lebih di jalan yang tidak memenuhi persyaratan teknis seperti salah satunya spakbor, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat 3 juncto Pasal 48 ayat 2 dipidana kurungan paling lama dua bulan, atau denda paling banyak Rp 500.000. 

Duh ternyata terancam tilang juga mas bro.

Anda Juga Mungkin Suka

Honda-Sonic-Modif-Mesin-Injeksi-Turbo-350cc

Modif Motor : Honda Sonic Modif Mesin Injeksi Turbo 350cc, Sangar Polll!

Bonsaibiker

Monoshock dan Dualshock pada Sepeda Motor

Bonsaibiker
scorpio

Modif Scorpio 225 bertajuk ‘The Monster Street Fighter’

Bonsaibiker

40 komentar pada “Copot Spakbor Berlakang Antara Gengsi dan Nyiksa Diri”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.