Wacana Pembatasan Motor Terus Bergulir Panas, Gak Boleh Lewat Jalan Nasional
Wacana Pembatasan Motor Terus Bergulir
Bonsaibiker.com – mas bro, sebuah berita yang membuat para pengguna motor tak nyaman duduk dan tak nyenyak tidur mungkin mas bro. Ya, ini adalah terkait Wacana Pembatasan Motor yang Terus Bergulir Panas di dunia pemberitaan.

wacana ini bermula dari anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Nurhayati Monoarfa. Ia menyampaikan sebuah wacana dalam rangka mengatasi kesemrawutan kendaraan di jalan raya dengan membatasi kepemilikan roda.
Wacana ini digulirkanNurhayati ketika memimpin Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan pakar. Yaitu saat membahas masukan dalam Penyusunan RUU Revisi UU Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) dan RUU Revisi UU Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan. Rapat ini sendiri berlangsung di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta pada Selasa (18/2/2020) lalu.
Bu Waketukom V DPR RI ini mewacanakan selain dengan pembatasan kepemilikan kendaraan, ada juga pembatasan kepemilikan kendaraan roda dua atau sepeda motor. Spesialnya adalah terkait si area mana sajakah yang boleh roda dua untuk melintas.
Mas bro, menurutnya berkaca dari jalan nasional diseluruh dunia, tidak ada roda dua melintas. Kecuali di atas 250 cc. Jadi di jalan kabupaten, kota, provinsi motor gak ada yang melintas. Nantinya motor bakal melintas di jalan-jalan perumahan atau di jalur-jalur yang memang tidak dilintasi kendaraan umum.
Nah, ada pertanyaan bahwa roda dua gak bolehmelintas apakah bakal menyulitkan masyarakat luas? Menurutnya,masyarakat harus mulai berpindah ke angkutan umum. Misal di Jakarta kan dah ada Busway, MRT, dan sebagainya.
Selanjutnya mas bro, ternyata wacana ini mendapat respons positif dari pengamat transportasi Universitas Katolik Soegijapranata (Unika) Djoko Setijowarno. Menurut pak Djoko ini, wacana tersebut musti direalisasikan dalam bentuk nyata. Menurutnya ini real sekali berkaitan dengan kesemrawutan lalu lintas dan juga masalah keselamatan.
Nah, piye mas brokira-kira bagaimana pendapatmu?
Duit sendiri, bayar pajak masih ga boleh lewat jalan. Tinggal tunggu saatnya revolusi.
Naaah… Berontak lah orang…
Waduh… gw saban kerja pasti lewatin jalan Nasional ke Cikarang, klo gak boleh lewat situ lewat mana lg donk gw ke kantor? Naek angkutan umum? 100rb perhari bikin bokek lah…
Kasih solusi yg bagus lah bukan melarang2 segala, klo mw berkurang bukan di larang tp tarif angkutan umum di permurah dan di perbanyak. Naek angkot jauh dekat goceng ya mending naek motor lah dapet 800mL bisa PP 40km.
Benerin dulu tu infrastrukturnya, dikiranya sama apa infrastruktur indonesia sama luar negeri, hmm.. kliatan sekali kebijakan copy paste,
terus, warga harus beli mobil, tambah macet nanti mbak DPR. Jalan penuh sesak dengan mobil
ini mah pejabat males mikir,. tanpa analisa, harusnya bikin dulu kajian secara komprehensif. faedah dan mudorotnya banyakan mana..
Bagus tuh ide pemerintah biar BIKERS bisa tau diri dijalan. Spt biasa SENJATA PAMUNGKAS PEMOTOR klo ada sesuatu yg gak berkenan pasti akan bawa2 UNSUR STATUS SOSIAL ATAU ASAS ORG KECIL tp kelakuan di jalan udah spt yg punya jalan.
Bukti nyata bukan ngada2 coba liat dijalan byk mana yg melanggar antara roda 2 dan rida 4?? Atau gampang mana ngatur roda 2 dan roda 4?? Paling ujung2 nya bilang dimensi kecil lah atau populasi motor byk lah
Jgn lupa komen gw akan dibilang ORG SOMBONG KRN DIANGGAP GAK PRO/BELA PEMOTOR.
Masih gak percaya….??? Buktiin aja sendiri krn di blog ini yg KONTRA cuma gw doang makanya gak ada yg seneng sm gw, wuahahahahahahaaa
beğeni satın al