Berita Umum

Patung Raksasa di Tuban Runtuh, Masih Berpolemik

Patung Raksasa di Tuban Runtuh

Bonsaibiker.com – Sebuah kabar beberapa hari ini yang beredar dari Tuban Jatim, bahwa Patung Raksasa di Tuban Runtuh. Yakni patung yang berada di Klenteng Kwan Sing Bio. Patung kini kemudian tinggal menyisakan rangka. Kejadiannya adalah pada Hari Kamis, 10 April Pukul 10:15 pagi.

Patung Raksasa di Tuban Runtuh
Patung Raksasa di Tuban Runtuh

Mas bro, patung dewa raksasa Dewa Perang yang menulang setinggi 30 meter di Tuban ii memang viral mas bro. Patung ini dibangun pada tahun 2016. Patung kemudian diklaim merupakan patung terbesar di Asia Tenggara. Saat itu ketika jadi, patung ini diresmikan oleh Ketua MPR Zulkifli Hasan pada tahun 2017.

Menurut kabar yang beredar, pembangunan patung dewa perang di Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban ini telah menelan dana kurang lebih sekitar Rp 1,5 miliar. Nah mas bro, patung ini kini telah roboh dan hanya menyisakan kerangka beton yang masih berdiri tegak.

Detik-detik kejadian Patung Raksasa di Tuban Runtuh

Mas bro,detik-detik Detik-detik kejadian Robohnya Patung di Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban ini terrekam kameradan viral disosial media. Vidionya banyak beredar di youtube,Facebookmaupun WA.

Patung Raksasa do Tuban Masih Menyisakan Polemik

Masbro, meskipun telah rubuh, ternyata Patung Raksasa di Tuban ini Masih Menyisakan Polemik. Belakangan setelah ramai terdengan rubuhnya patung ini, muncul berita bahwa ternyata pendirian patung itu masih bermasalah. Kabarnya Patung Dewa Perang Yang Mulia Kongco Kwan Sing Tee Koen yang berada di Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban belum mengantongi Surat izin.

Ketua DPRD Kabupaten Tuban, HM Miyadi menyampaikan bahwa patung raksasa Kong Co Kwan Sing Tee Koen ini sempat menjadi polemik dan kontroversi. Sementara itu Kabid Perizinan Dinas Penanaman Modal, PTSP dan Tenaga Kerja Kabupaten Tuban, Judhi Tresna juga angkat bicara. Menurutnya pendirian patung Kong Co Kwan Sing Tee Koen memang masih bermasalah.

Lebih jauh Ketua DPRD Kabupaten Tuban H. Miyadi menyampaiakn sebuah saran. Bahwa menurutnya pengurus Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kwan Sing Bio Tuban tidak membangun kembali Patung ini setelah runtuh. Menuruut pak Miyadi ini adalh demi menghindari polemik yang terjadi ditengah-tengah masyarakat. Pendapatnya ini disampaikan pada hari Jumat, 17-04-2020 lalu.

Misalkan pengurus kelenteng masih terus berusaha mengurus Izin Mendirikan Bangunan (IMB) ke pemerintah, DPRD menyarankan untuk tidak diberikan izin. Namun begitu menurutnya, hal itu tetaplah menjadi wewenang dan kebijakan pemerintah daerah.

Hal ini dilakukan menurut pak Miyadi ini supaya nantinya tak ada polemik lagi kemdunia bisa menciptakan kan kondisi Tuban yang damai.

2 komentar pada “Patung Raksasa di Tuban Runtuh, Masih Berpolemik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.