Informasi Mudik

Mahasiswa UIN Jakarta Mudik ke Bima Jalan Kaki 20 Hari, Semangatnya Menginspirasi

Mahasiswa UIN Jakarta Mudik ke Bima

Bonsaibiker.com – mas bro sebuah berita menyayat hati, dimana seorang Mahasiswa UIN Jakarta Mudik ke Bima Jalan Kaki, Saat Pandemi Covid-19. Ya pasalnya kan kini gak boleh mudik. Tapi ketika dah 4 tahun gak mudik, di kontrakan gak ada temen terus gimana, sementara kangen sudah menggerogoti perasaan. Akhirnya jalan kaki sampae 20 hari mas bro.

Mahasiswa-UIN-Jakarta-Mudik-ke-Bima
Mahasiswa-UIN-Jakarta-Mudik-ke-Bima

Ya, yang pasti rasa kesepian dan kerinduan keluarga plus kampung halaman yang terasa amat mendera. Dialah, Sarjan (21) Mahasiswa UIN Jakarta yang nekat pulang ke kampung halamannya di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dan pastinya, saat ini tak boleh naik angkutan umum, maka iapun berjalan kaki.

2 Alasan Tekad Bulat Mahasiswa UIN Jakarta Mudik ke Bima Jalan Kaki

Pemuda ini adalah mahasiswa yang berasal dari Desa Rato, Kecamatan Parado Bima, NTT. Ia akhirnya berangkat dari indekosnya di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, pada 26 April 2020 lalu. Ia kesepian berada di indekosnya lebih dari 2 bulan. Pasalnya rekan se-kostnya satu persatu pulang kampung.

Alasanya pulang kampung, jelas pertama didorongrasa kespiannya setelah ditinggal pulang teman-temanny. Lalu ke dua ia sudah genap 4 tahun belum pernah pulang ke akampung halamannya di Bima, sejak kuliah di kampus UIN Jakarta.

Yup mas bro sebagaimana kita ketahui, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan pemerintah ini berefek pada pengehentian seluruh moda transportasi. Baik darat, laut, maupun udara. Ini dilakukan dalam rangka pencegahan Covid-19 di tanah air.

Petualangan Perjalanan Mahasiswa UIN Jakarta Mudik ke Bima

Nah mas bro, walapun saat ini sedang PSBB, tak ada angkutan umum, namun tekad bulat mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarief Hidayatullah ini tak kendur untuk pulang kampung. Hasrat bertemu dengan keluarga dan sanak saudara di kampung halaman memang lauar biasa. Maka Mahasiswa UIN Jakarta Mudik ke Bima Jalan Kaki. Iapun memulai perjalanannya sebagai berikut (Dikutip dari RMOL) :

  • Ia seorang diri jalan kaki dari Ciputat tujuannya ke pelabuhan penyeberangan Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur.
  • Di Pamanukan Subang, Sarjan bertemu 3 orang pemuda senasib yang terpaksa jalan kaki untuk mudik. Ketiganya bertujuan berbeda-beda namun masih di wilayah Jawa Tengah. Yakni ke Solo, ada Surakarta, sama Cilacap.
  • Iapun lanjut jalan sendiri ke Jawa Timur (Banyuwangi).
  • Saat perjalanan menuju Solo, ia bersama tiga pemuda yang kena PHK itu sesekali menepi untuk makan, mandi, dan beristirahat mengisi stamina di emperan toko. Mereka nginep di pinggir jalan. Di emperan warung kalau malem pada tutup dipakai tidur di bale-balenya. Saat jam 10 malam istirahat tidur.
  • Sesampainya di Banyuwangi, ia ikut menumpang di truk barang agar bisa menyeberang ke Bali. Kemudian dilanjutkan ke Lombok.

Ndilalahnya mas bro, ada truk barang kebetulan nggak ada keneknya. Jadi mahasiswa ini ikut truk ini dengan membayar. Lalu ia dari Bali mahasiswa ini jalan kaki ke Lombok. Dari Lombok bakal dilanjutkan lagi ke Bima. Kabar terkahir, Sarjan masih berada di Kota Lombok. Ia telah setelah menempuh perjalanan kurang lebih 17 hari dari Jakarta. Kini ia haru menepuh waktu sekitar 2 sampai 3 hari lagi untuk sampai ke kampung halamannya di Kota Bima mas bro. Jadi total bisa 20 hari waktu yang ia habiskan.

2 komentar pada “Mahasiswa UIN Jakarta Mudik ke Bima Jalan Kaki 20 Hari, Semangatnya Menginspirasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.