Renungan Malam: Mental-mental Bejat Ala Sengkuni Itu Sudah Ada Dari Zaman Nabi Adam, Begitu Juga Dengan Yang Baik
Brader sekalian kalau dibilang makin canggihnya zaman, kebejatan makin merajalela nampaknya itu kurang tepat, pasalnya dari zman nabi Adam sudah ada mental bejat ini, kebejatan dan kebaikan terus bergumul bertarung mewarnai dunia, beradu pandai, beradu taktik,dan berlomba cara. Allah memberi kebebasan pada orang untuk berbuat baik atau berbuat jahat dengan konsekwensi surga dan neraka tentunya. Yang berbuat jahat tetap dirahmati Allah, demikian pun yang berbuat baik, demikianlah sifat Rahman bagi Allah untuk seluruh alam di dunia saja. Dan di akhirat jelas beda, Allah mewujudkan sifat Arrahim-Nya dengan hanya mengasihani orang yang berbuat baik dan menghukum yang berbuat jahat.
Lihatlah zaman moderen ini, ada facebook, dan ada blog, banyak diantara kita yang dengan dua media ini mengajak berbuat baik, mengajak ibadah dan menyayangi sesama, namun ada juga yang menebar teror, menggiatkan fitnah, menjadi profokator dan menyebarkan kebencian.
Zaman nabi Adam sudah ada benih mental jahat ini, yakni mental iri pada diri Qabil terhadap saudranya Habil yang mendapat pasangan lebih cantik.
Zaman nabi Muhammad ada namanya Abdullah bin Ubay yang kejanya selalu menebar fitnah, menjadi profokator, menghasut dan tidak suka kalau terjadi kesatuand dalam umat Islam.Berkali-kali al-Qur’an menunjuk orang ini sebagai sosok kontroversi dalam tutur kata dan perbuatannya yang merugikan Islam dan kaum Muslimin. Hampir setiap ada fitnah yang menimpa kaum Muslimin di Madinah selalu ada peran Abdullah bin Ubay sebagai provokatornya, bahkan peristiwa haditsul ifki (berita palsu) yang menimpa Ummul Mukminin “Aisyah” ra al Qur’an mengisyaratkan Abdullah bin Ubay sebagai pembesar yang mengendalikannya. Salah satu pemicu turunnya ayat “Fitnah lebih kejam daripada pembunuhan” adalah karena model propokator ini, bahwa sebuah hasutan membuat sekelompok orang hancur oleh fitnah ini, lebih parahnya ketika si Abdullah bin Ubay meninggal Rasulullah mensolatkannya namun buru-buru turun ayat: “Dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan (jenazah) seorang yang mati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri (mendoakan) di kuburnya. Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati dalam Keadaan fasik. (QS. At-Taubah:84).
Demikian pula dalam dunia pewayangan ada tokoh yang sering disebur sengkuni yang selalu tampil bermuka dua, ketika didepan mata dia terlihat baik, sopan, tapi begitu tak terlihat hemm selalu menikam dari belakang, entah dengan kata-kata,dengan senjata atau dengan propokasi teror yang menghancurkan. oleh jadi si penteror ini bahagia kalau terornya berhasil, boleh jadi pula dia akan bangga kalau terornya diperhitungkan orang. Dengan dalih untuk kebaikan sering oran tipe ini melaksanakan terornya.
Waspadailah sengkuni-sengkuni di sekitar anda!
pertamaxxx
dan menjadi sabar itu susah tapi mulia
pengen jempolin lima… sayang jempole cuma empat dah kepake semua!
yap
sengkunine sarungan ra Mbah ? #abaikansaja
😀
like..
maap komennya singkat aja… maklum kuota udah mentok… soal nggak pake sapidi sekarang.. cuma pake modem gsm… tau sendirikan… kalo ge es em itu internetnya terbatas… biar beli yang 100 ribu tapi paketnya tetep minim…. malah kalau kuota habis, kecepatannya berkurang… hadeeeh cape deh kalo internet di Indonesia kayak gini… ga bebas… semua harus di beli.. dan itupun di batasi… huff…
sama gan, pake modem GSM
suwun mbah
hanya sedikit goresan keyoard gan
artikel yang
jos gandos,,,
tidak bisa dipungkiri memang untuk menjadi orang tidak baik begitu gampang sekali, tetapi tidak dengan sebaliknya menjadi orang yang baik sangat2x susah sekali, termasuk diri pribadi saya sendiri juga memang sering berbuat dosa entah itu yg disengaja ataupun tidak.
dan pekerjaan paling mudah….tapi menguras emosi adalah…..MENCACI ! kotor tentunya…
aku paling seneng karo ontoseno anakke wekudoro, yen dalang paporit yo Almarhum Ki Hadi Sugito dari Toyang Wates, tanggane horeee bersaudara, samtonk dan Yugo.
wow
nek bonsai iku sengkuni yo??
crut
yang baru adalah mental bonsai ,wkwkwkwkwkwk
suwun inpohne kang
kiai afifudin smg th 97 silam berkata “tipe kaya kui pada karo sengkuni tukange adu2 cocote mecucu kaya kukusan…”.
blogger ternak vs blogger asu vs blogger celeng… termasuk mental sengkuni pora mbah…
.
.
.
*mindik2…
mantap, baru tau kisah sengkuni 😀
Akhirnya bonsai telah sadar..xixiii…
memang, diantara orang2 baik selalu ad penjahatnya..
Şiirler Burada olacak