Artikel Agama

Bersikap Pada Sebuah Bencana Menurut Pandanganku

Bersikap Pada Sebuah Bencana Menurut Pandanganku

Bersikap Pada Sebuah Bencana Menurut Pandanganku
Bersikap Pada Sebuah Bencana Menurut Pandanganku

Bersikap Pada Sebuah Bencana by bonsaibiker.com – Banyak sekali dari kita yang menyampaikan empati pada sebuah kejadian bencana. Misal bencana gempadi Aceh, Joga, Lombok, dan terakhir adalah di Palu. Kemudian menyampaikan bela sungkawa.

Namun beberapa dari kita ada yang dengan lantang mengatakan itu azab, bahwa mereka itu bejad, pelaku maksiat, makanya Allah memberi azab, membumihanguskan mereka.

Ya, dalam kasus ini, memang harus kita akui dan gak usah ditutup-tutupi, bahwa memang ada aksi bejad, anarkhis, penjarahan, dan sebagainya.

Namun toh itu dilakukan segelintir orang dari sekian ribu warga Palu. Artinya segelintir orang ini belum tentu mewakili sekian ribu warga palu.

Banyak orang yang hendak Sholat di masjid kemudian masjidnya rubuh dan menimpanya hingga meninggal, atau sakit parah. Dan itu nyata di depan kita. Apakah bijak kalau kita katakan ia bejad?

Pangkal Tolak Bersikap Pada Sebuah Bencana Menurut Pandanganku

Kita tengok dulu al-Qur’an, bagaimana bencana ini dalam Al-qur’an terbagi menjadi 3. Balak atau Ujian, Musibah, dan Azab.

1. Ujian atau Balak merupakan suatu bentuk cobaan yang bisa berupa kesenangan ataupun bisa berbentuk kesulitan. Baik berupa kebaikan ataupun keburukan.

2. Musibah yaitu teguran atas kesalahan kita agar nantinya kesalahan tersebut tidak berbuah dosa di akhirat. Karenanya ditegur di dunia akan lebih baik dibandingkan harus menanggung dosa sampai ke akhirat.

3. Azab merupakan siksaan yang akan Allah SWT berikan kepada orag kafir, baik di dunia maupun dia akhirat.

Nah mas bro, apakah kejadian gempa ini termasuk Balak, Musibah atau Azab?

Menurut saya pribadi memasukkan sebuah bencana misalnya di palu ini disebut sebagai azab, mungkin terlalu dini, lantaran masih banyak umat Shalih di sana, Masjid masih tegak berdiri. Shalat masih dilaksanakan. Tak semuanya bejad, tak semuanya maksiat.

Lalu kalau memasukkan hal ini sebagai musibah, lantaran banyak yang berbuat dosa. Inipun juga mungkin terlalu dini. Kita tahu, bahwa ada banyak kiyai di Palu, Ulamak, Muslim, shalih dan sebagainya. Saya pribadi tak punya bukti otentik mereka itu berbuat salah dan dosa sehingga mendatangkan teguran dari Allah berupa musibah.

Nah, terakhir kalau memasukkan gempa seperti di Palu ini sebagai balak, mungkin itu lebih, tepat. Di sana banyak muslim yang shalih, kyai dan ulama. Sementara Allah memang menguji kesabaran umat Islam ini dengan 2 macam ujian, kadang dengan kebaikan, atau kekayaan, diujia apakah ia kuruf nikmat sombong, dan riak, atau sebaliknya tawadlu, syukur dan rajin sedekah. Kadang pula Allah menguji umatnya dengan bencana, untuk sebuah kesabaran.

Mungkin itu lebih bijak.

Jadi dalam Islam Allah itu bersifat Rahman, dan Rahim.
Rahman itu Allah maha penyayang bagi umatnya di dunia, baik yang Islam atau non islam, yang shalih atau bahkan yag kafir sekalian. Jadi kita kan sering liat koruptor sukses, maling kaya, dan sebagainya. Namun kita juga tak jarang liat orang jujur sukses, oran shalih sukses. Itu semua adalah cerminan sifat rahman Allah.

Nah, sifat rahim adalah sifat allah yang menyayangi umatnya di akhirat nanti yang baik, rajin beribadah, shalih dan sebagainya. Yang kafir, bejad, serakah dan sebagainya ya gak dapat karunia sifat ini di Akirat. Demikian surah Al-Fatihah menjelaskan menurut penafsiran para ulama.

So, jadi kita nampaknya lebih bijak untuk tidak buru-buru mengatakan ini bejad, lalu diazab, dan dibumihanguskan, dan sebagainya.

Nah ini lagi juga belum termasuk dikait-kaitkan dengan kepentingan kelompok tertentu dan politik, mmm, jadi lebih kurang bijak mungkin.

Hanya sebuah pemikiran dari hamba yang belum banyak Ilmu ini. Kalaupun beda pendapat ya monggo saja.

5 komentar pada “Bersikap Pada Sebuah Bencana Menurut Pandanganku

  • Bhendjol

    Masbro, kalo bencana datang bertubi-tubi artine opo? Lombok belom selesai sudah tsunami. Dan minggu ini Gunung Soputan meletus…
    Satu masalah belom selesai sudah di hajar lagi… duh… Ampunilah kami Ya Rabb…

    Balas
    • Bonsaibiker

      Husnuzon aja mungkin Allah sedang mencoba atau menguji kesabarakn kita

      Balas
  • kalau saya pribadi terbiasa memposisikan musibah yang saya alami adalah azab, dengan demikian saya harus introspeksi diri terhadap apa2 yang sudah saya lakukan, jika tidak menenukan kesalahan baru saya menganggapnya sebuah musibah atau cobaan.

    Balas

Tinggalkan Balasan ke Bonsaibiker Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.