Wah, di Mal Ini Shalat Harus Bayar, Wargapun Protes
Woh, sebuah kasus yang ramai dibicarakan di Internet gan, dari posmetro, bahwa ada sebuah tempat ibadah yang umumnya disediakan cuma-cuma di tempat umum seperti du pusat perbelanjaan. Nah, kali ini kabarnya di Ramayana Mal Cilegon, Banten musti bayar dulu gan kalau mau sholat. Disini kabarnya pengunjung yang hendak melakukan salat wajib membayar, khususnya saat mengambil air wudhu. Ya biasanya sih dibeberapa tempat kalau wudlu memang tidak dipungut biaya, tapi kalau untuk ke tolilet biasanya baru bayar. Nah, karena hal ini Pelajar Islam Indonesia (PII) Kota Cilegon, dikabarkan melayangkan somasi kepada pihak manajemen Ramayana Mal Cilegon terkait pungutan itu.
wah oknum nih mbah
http://kobayogas.com/2015/11/22/foto-foto-honda-sonic-150-repsol-edition-memang-terlihat-lebih-sporty/
Mungkin air disana susah/mahal… Mnrt saya sih ga masalah byr 1-2 rb kalo utk keberlangsungan fasilitas tsb, idep2 ngamal.. Kecuali kalo byrnya mahal…. Lha wong kencing aja byr pd ga protes….
apa mungkin duit tersebut utk pemeliharaan ruangan ya mas?
—
http://otomags.com/index.php/2015/11/23/pengen-punya-aplikasi-untuk-blog-kawan-kawan-gampanggg/
oh gitu mbah . . .
kalo cilegon mall sih emang mall kelas pinggiran. bukan kelas elit, kalo yang elit mall of serang.
di cilegon mall udah kaya itc, tapi lebih bronx lagi. parah lah itu mall..
tul mbah http://macantua.com/2015/11/21/barang-sample-saat-dicoba-enak-wajar-namanya-juga-sample/
muslim memang harus tau jenis masjid alias tempat ibadah. ada mikik pemerintah, swasta, wakaf pribadi/kelompok, ormas, partai, pribadi, warga kampung. dari beragam jenis pihak pengelola atau dengan kata lain pemilik dan pembangunnya, maka beragam pula aturan yang berlaku dalam penyelenggaraan kegiatan-kegiatan di dalam tempat ibadah.
muslim menghargai dan menepati perjanjian dan aturan main. memang dalam hal ini pihak pengelola menapikan sisi etika pengelola tempat ibadah. yang mana tujuan dibangunnya tempat ibadah adalah meraih kebaikan sebanyak-banyaknya. dan sudah barang tentu itu merupakan kegiatan sosial. buat suatu perusahaan tanggung jawab sosial sudah punya porsinya. jadi dalam hal ini seharusnya sudah jadi hal umum kalo biaya kegiatan sehari-hari penyelenggaraan sholat merupakan tanggungan pihak mall.
tapi kalo aturan mainnya begitu. seharusnya tinggal pilih. shalat di sana atau tidak. lagi pula itu beneran masjid atau mushola saja.
tapi jika itu masjid. dan pihak mall kesannya memanfaatkan kerelaan dan keterpaksaan dan ketidak tauan pengguna tempat ibadah. dan pihak mall tidak mengubrisnya. maka memang pantas disomasi.
silakan mampir ke cilegon kakang dulur sedanten
bakar saja mall nya biar ngerasain
Bayarnya berapa sih? Memang air, tukang bersih2 dsb kan butuh biaya. Bisa jadi selama ini kotak sumbangan selalu kosong, jadi mulai diminta biar ada anggaran untuk perawatan.
Lagian kalau namanya ibadah, ada hambatan tapi tetap dilakukan, kan pahalanya lebih besar, karena ada pengorbanan. Masa pahalanya mau, pengorbanannya nggak mau?
@ Joko
SOK TAHU Luhhh…
Shalat diwajibkan mbayar. Mall nya gak barokah tuh….
mungkin bayar parkir sendal hahaha
http://www.indoblazer.com/2015/11/menghitung-untung-rugi-motogp-di-indonesia.html