Tips Pemeliharaan Ban; Ban Kurang Angin Ternyata Bisa Bikin Pecah
Pemeliharaan ban ternyata memang per lu gan untuk lebih awet dan sfety. Berikut ini copas dari http://www.bridgestone.co.id/layanan/papaninfo_tips.htm
1. PRAKATA
- Ban adalah merupakan salah satu suku cadang dari kendaraan bermotor yang mempunyai fungsi khusus dan sangat penting dalam menentukan keselamatan dalam berkendaraan.
- Sehubungan dengan fungsinya pada kendaraan yang sangat penting tersebut, maka perlu cara pemakaian dan perawatan ban yang lebih baik agar tidak hanya diperoleh manfaat keselamatan saja, tetapi juga manfaat keekonomisan, manfaat kenyamanan, dan sebagainya.
- Tujuan dari petunjuk keselamatan adalah memberikan pengetahuan mengenai cara memilih, menggunakan serta merawat yang tepat agar ban selalu dalam kondisi prima.
- Petunjuk keselamatan ini berisi hal-hal yang berhubungan dengan masalah tersebut agar pemakai tidak salah dalam menentukan pemilihan ban yang sesuai dengan type kendaraan, kondisi operasi dan cara-cara perawatannya.
BAB I. PEMELIHARAAN TEKANAN ANGIN.
- Tekanan Angin adalah merupakan faktor yang sangat penting yang perlu diperhatikan, karena tekanan angin mempunyai peranan tingkat pertama dari segi keselamatan. Dengan memperhatikan masalah pemeliharaan tekanan angin, akan dapat diketahui hal-hal sebagai berikut :
A. MANFAAT KESELAMATAN
1. Pencegahan pecah ban secara tiba-tiba
Kondisi ban dengan tekanan angin yang kurang, menyebabkan defleksi dengan cepat dan berlangsung cukup lama, sehingga menyebabkan : pembangkitan panas pada ban dipercepat dan lebih tinggi mengakibatkan pemisahan pada lapisan ban, sehingga ban bisa pecah secara tiba-tiba.
2. Jarak pengereman yang lebih baik.
Dengan tekanan angin yang sesuai dengan beban, akan menghasilkan kontak area permukaan ban dengan jalan yang lebih luas sehingga daya cengkeram dan kemampuan pengereman menjadi lebih baik.
Sebaliknya, tekanan angin yang tidak sesuai dengan beban akan menghasilkan kontak area yang sempit, pengurangan daya cengkeram, sehingga akan mengurangi kemampuan pengereman.
3. Kestabilan mengemudi terutama pada kecepatan tinggi atau tikungan.
Tekanan angin yang sesuai dengan beban akan membuat dinding samping pada ban menjadi kuat untuk menahan gaya pada saat kendaraan menikung atau berpindah lajur. Tekanan angin yang kurang akan menyebabkan dinding samping pada ban menjadi lemah, sehingga pada saat menikung atau berpindah lajur, kendaraan menjadi kurang stabil. Tekanan angin yang kurang akan menyebabkan ban lebih cepat rusak.
B. MANFAAT KEEKONOMISAN.
1. Umur Pemakaian Ban Yang lebih lama.
Tekanan angin kurang akan mengakibatkan keausan telapak ban terjadi lebih cepat pada bagian ujung telapak ban, sehingga umur ban menjadi lebih pendek dari yang seharusnya.
Tekanan angin lebih akan menyebabkan gesekan telapak ban dengan permukaan jalan hanya terjadi pada bagian tengah telapak ban, sehingga umur ban menjadi lebih pendek dari yang seharusnya.
Kontak Area permukaan ban pada tekanan angin kurang.
Tekanan angin yang sesuai dengan beban akan menyebabkan telapak ban yang bergesek dengan permukaan jalan menjadi lebih merata pada semua bagian, sehingga memaximalkan umur pemakaian ban.
Kontak area permukaan ban pada tekanan angin standar
2. Daya Tahan Terhadap Kerusakan Yang Lebih Baik.
Tekanan angin yang tidak sesuai dengan beban akan menyebabkan kerusakan pada ban antara lain :
-retak pada alur telapak ban.
-retak pada dinding samping ban.
-lepas lapisan karena panas:
-telapak ban aus tidak merata
C. MANFAAT KENYAMANAN
1. Tekanan angin yang tidak sesuai, akan menyebabkan keausan tidak merata pada telapak ban, sehingga akan menimbulkan :
- -Suara mendengung pada telapak ban.
- -Getaran kendaraan yang berlebihan, karena telapak ban aus tidak merata.
ROTASI
Guna memperpanjang umur ban perlu diadakan rotasi ban dengan cara sebagai berikut :
BAB II. PENGGUNAAN YANG TEPAT
A. TEKANAN ANGIN
Tekanan angin harus dikontrol dan disesuaikan dengan muatan. Tidak boleh kurang dari standard dan tidak boleh lebih tinggi dari standard. Karena dapat menimbulkan kerusakan- kerusakan dan memperpendek umur ban.
Kontak permukaan ban harus seluruhnya melekat pada permukaan jalan. Semakin luas kontak area telapak ban dengan permukaan jalan akan menyebabkan daya cengkeram terhadap permukaan jalan lebih sempurna sehingga dapat memperpanjang umur ban dan lebih aman dalam berkendaraan.
B. BEBAN
Kondisi beban/muatan berpengaruh terhadap umur ban. Apabila muatan melebihi dari yang direkomendasikan, maka akan dapat menimbulkan kerusakan-kerusakan pada ban. Oleh karena itu dianjurkan agar muatan tidak melebihi daya dukung dari pada ban, selain dapat mengakibatkan kerusakan kendaraan juga kurang aman dalam berkendaraan.
Dalam pen-distribusi-an muatan, dianjurkan agar semua exel kendaraan dapat menanggung beban muatan yang sama beratnya.
C. KECEPATAN
Kecepatan, beban dan tekanan angin saling berkaitan dalam menentukan umur ban dan keamanan berkendaraan. Dianjurkan agar ketiga faktor tersebut dilaksanakan secara wajar dan tidak berlebihan.
Batas kemampuan sebuah ban ditentukan oleh hasil perkalian antara beban dan kecepatan yang hasil/ nilainya tidak boleh melampaui dari pada nilai standard yang telah ditentukan oleh pabrik. Oleh karena itu agar nilai batas aman tidak terlampaui, maka kecepatan kendaraan harus dikurangi untuk mengimbangi peningkatan atau penambahan beban.
BAB III. PEMERIKSAAN BAN
Pemeriksaan ban perlu dilakukan dengan 2 cara yaitu :
1. Pemeriksaan pada waktu pasang.
2. Pemeriksaan berkala.
1. PEMERIKSAN PADA WAKTU PASANG
1. Tentang Ban Dalam
Ban Dalam harus diganti apabila :
-Sudah melipat.
-Sudah lunak karetnya.
-Sudah ada bagian yang tipis.
-Sudah banyak tambalannya.
2. Tentang Flap.
Flap yang harus diganti apabila :
-Sudah retak
-Sudah sobek.
-Sudah kaku.
3. Tentang Tutup Pentil.
Tutup Pentil harus selalu terpasang agar tekanan angin tetap stabil. dan menjaga agar kotoran/air tidak masuk ke dalam pentil untuk menjamin kelancaran kerja sistim pegas di dalam pentil sehingga klep dapat bekerja dengan sempurna.
4. Tentang pelek :
Yang harus diperhatikan tentang Pelek adalah :
-Pelek yang bengkok atau cacat harus diperbaiki.
-Apabila terdapat karat atau kotoran lainnya harus dibersihkan.
5. Tentang Ban Ganda
Yang harus diperhatikan tentang Ban Ganda adalah :
-Tinggi harus sama
-Tekanan Angin harus sama.
-Tidak boleh saling bersentuhan.
III.2. PEMERIKSAAN BERKALA
Yang perlu dilakukan pemeriksaan berkala adalah :
1. Pemeriksaan Tekanan Angin
– Sesuaikon tekanan angin dengan berat muatan, atau naikkan tekanan ke standard maximum.
– Periksa tekanan angin paling sedikit sekali dalam satu bulan.
– Pemeriksaan tekanan angin hanya dilakukan pada saat ban dalam keadaan dingin.
– Untuk ban cadangan, tekanan angin harus di atas tekanan standard.
2. Pemeriksaan benda-benda asing.
– Buanglah benda-benda yang menempel pada alur ban, seperti batu kerikil, paku, besi dan sebagainya karena akan merusak alur ban.
3. Periksalah kerusakan luar dari ban.
– Gantilah ban apabila terdapat kerusakan sobek, retak dan sebagainya karena bisa pecah secara tiba-tiba.
Periksa tanda keausan pada ban.
– Bila ban telah aus sehingga dalamnya alur ban menjadi 1,6 mm atau kurang, tanda ini muncul dan memperingatkan agar ban sudah harus diganti. Ada enam tanda keselamatan pada ban Bridgestone yang terdapat pada sekeliling ban.
BAB IV. PEMILIHAN POLA TELAPAK BAN.
Jenis dan sifat pola telapak ban serta tujuan penggunaannya
1. Sifat pola telapak ban RIB adalah :
-Tahanan gesekan kecil.
-Mengurangi selip ke samping.
-Stabilitas pengendalian baik.
-Kenyamanan baik.
-Tidak berisik.
Alur semacam ini dibuat agar dapat mengalirkan air apabila berjalan pada permukaan basah sehingga dapat terhindar dari kemungkinan slip ke samping.
Dipakai untuk jalan raya dengan kecepatan tinggi
2. Sifat pola telapak LUG adalah :
-Daya tarik dan pengereman yang lebih baik.
-Daya cengkeram yang baik.
Alur melintang pada telapak ban dibuat untuk traksi agar ban dapat tetap bergerak pada permukaan jalan tanah/lumpur untuk menghindari slip.
Dipakai untuk jalan tanah yang lunak.
3.Sifat pola telapak RIB LUG
-Sifat gabungan dari pola telapak RIB dan LUG.
Tujuan pembuatan alur ini adalah untuk memperoleh manfaat kedua macam pola telapak, baik RIB maupun LUG. Dipakai untuk jalan berbatu, jalan tanah dan jalan aspal tidak rata.
4. BLOCK
-Traction dan Braking power baik sehingga performancenya baik.
-Pengendalian pada jalan tanah maupun jalan aspal, cukup baik.
Pola telapak BLOCK mempunyai sifat dan manfaat seperti pola telapak RIB LUG tersebut.
Dipakai untuk segala medan.
doerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
ra donk mobil
http://pertamax7.wordpress.com/2012/07/08/yamaha-jupiter-zi-injeksi-sudah-terang-terangan-kalau-new-vixion/
lengkap banget,,, mantap,,,
http://chozinahmad.wordpress.com/2012/07/07/akankah-ada-jupiter-z1-teen-seperti-mio-j-teen/
panjang banget ampek bingung.
ban fdr cuma kuat 2 taun oom 🙁
Gimana ngitungnya om?
Makasih bro, nice info 🙂
seep
Cuma isi survei dibayar Rp 2.000,00, sehari bisa survei 100 data berarti dapat Rp 200.000,00, coba aja: http://www.idsurvei.com/survei/Iphunkmovich
kalo ban tubeless gak ada gesekan ban luar-ban dalam dong..
btw, ban mobil tidak punya patokan arah putar ya? kalo ditukar kiri kanan berarti arah putar bisa bolak-balik.. kalo ban motor kan ada patokan arah putarnya, gak boleh kebalik..
wah,, lengkap banget om Bon,,,
BTW pernah nonton di NGC tentang Michelin,, ternyata kalo tekanan angin kurang/berlebihan sangat mempengaruhi jarak pengereman,,
jauh lhooo kepautnya,, bisa sampe 4-7 meter,,,
😮
ulasannya lengkap bin detalil pak bons, izin copy buat referensi hehe….. terma kasih banyak pak bons.. 😀