Wafatnya Uje Ketika Menjadi Biker dimata Seorang Istri
By: Mrs. James Bons
Kalau mas bro sekalian masih ingat dengan aktor senior Sophan Sophian, pasti yang terlintas adalah kematiannya yang cukup tragis saat mengendarai motor gede (moge) miliknya yang bertepatan pada hari kebangkitan Nasional beberapa tahun yang lalu. Dan hari ini juga telah wafat ustadz Jefry al-Bukhori atau Uje yang juga mengalami kecelakaan saat mengendarai moge miliknya. Kalau kita berbicara soal takdir, dimanapun dan naik apapun yang namanya ajal tetap saja akan menjemput kita. Hanya saja yang ingin saya tekankan disini adalah, kesadaran seseorang dalam menghadapi resiko yang akan dihadapinya kelak.
Mas bons pernah berkata kepada saya bahwa naik moge ke gunung bisa menghilangkan kepenatan dan kejenuhannya. Menusuri jalan sepi dengan kecepatan tinggi, tak peduli jalan menanjak atau menurun, berbelok atau lurus, yang jelas dengan penuh konsentrasi dan badan yang fit pasti akan aman-aman saja. Begitu juga dengan Uje, yang semalam mengendarai mogenya disaat malam hari dimana suasana sepi dan lenggang. Hanya saja bedanya dia tidak menyadari bahwa kecepatan motornya melebihi daya tahan tubuhnya yang lemah, akibatnya motor oleng dan hilang kendali.
Sebagai seorang perempuan, dan sebagai seorang istri yang suaminya memiliki kegemaran yang sama yaitu naik moge, tentu saja saya sangat turut merasakan kesedihan istri almarhum Uje. Sampai saya ikut bercucuran air mata saat menyaksikan disalah satu stasiun TV yang memperlihatkan istri almarhum Uje memeluk keranda suaminya seperti tak rela tuk melepasnya. Bagaimana tidak, kepergiaan yang begitu tiba-tiba tanpa pesan suatu apapun kepadanya, suaminya telah meninggalkannya untuk selama-lamanya dengan meninggalkan 4 orang anak yang masih kecil.
Hal ini sungguh menjadi keprihatinan saya sebagai sesama wanita. Yang sebenarnya kami ini adalah istri-istri yang sangat menyayangi suami makanya mengizinkan atau memperbolehkan mengendarai moge. Tapi dilain sisi hati kami selalu was-was bila suatu saat terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Maka saya sungguh ingin menyarankan beberapa hal kepada para suami yang memiliki hobby mengendarai moge apalagi sering touring kesana-kemari, untuk bisa memperkirakan resiko yang akan dialami. Karena tentu saja semua akan berimbas pada keluarga, yaitu istri dan anak-anak kita.
Mulailah untuk merancang segala sesuatu yang berhubungan dengan asuransi masa depan atau menabung untuk kepentingan keluarga. Mulailah pula untuk saling terbuka kepada istri, tentang apa saja yang harus diketahui istri dan apa yang harus dilakukan bila suami suatu saat tiada. Karena saya pernah menemui seorang janda yang dulunya ceria dan tegar, tiba-tiba suaminya meninggal, dia terlihat stress dan murung. Ternyata sang suami menyimpan harta benda berharga yang niatnya akan diberikan kepada anak-anak mereka kelak, namun tidak diketahui istrinya ditaruh dimana, dan sang suami terlanjur wafat akibat serangan jantung, sebelum memberitahukannya. Tinggallah sang istri merana dengan menghidupi sendiri keenam anaknya.
Demikianlah yang bisa saya ungkapkan kepada mas bro sekalian. Tidak ada niat saya untuk menggurui, tapi cukup sekedar ingin berbagi. Selamat jalan Uje, semoga Allah memberikan tempat yang terindah dialam sana, dan keluarga yang ditinggalkan diberi lebih kesabaran..amiin
ati2 aja..
Asurasi yang rekomended apa pak Bons?
wauh aku gak ngerti mas bro
nek bu bons.. tulisane mesti rapi. hhehe.. :p
1 hal yg bisa d pelajaran dari kecelakaan yg menimpa UJE,jgn berkendara d saat tubuh tidak fit,mau ada urusan se penting apa pun sbnrnya sih ga usah mksain,bilang saja sama pihak yg bersangkutan “ma’af ga bisa hadir,saya sakit” beserta surat keterangan sakit dari dokter 🙂 IMHO cmiiw 😛
seep
kenali kemampuan dirimu setiap saat,nek pas loyo karo ngantuk yo ojo dipekso….
Pantes rossi ga kawin2, dan stoner pensiun balap motor. Gitu toh
Oh, ini tulisan istri Mr. Bons toh… kirain…
sesedihnya manusia tidak boleh menangisi keranda mayatnya. bahkan air mata pun gak boleh jatuh menimpa tubuh dan tanah kubur nya.
RIP To The Fallen
tampilin donk penulisnya pak bons
och siaap hahahaha
pantesan g ada yg salah ketik 😀
masih g nyangka beliau sudah tiada 🙁